Jumat 09 Dec 2016 16:00 WIB

Mendag Klaim Harga Beras Stabil

Red:

JAKARTA -- Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengklaim harga beras relatif stabil pada bulan ini. Harga beras kualitas medium yang menjadi perhatian utama pemerintah berada di kisaran Rp 9.500 per kg. Sedangkan, harga beras yang kualitasnya di bawah medium seharga Rp 8.500 per kg.

"Harga beras kita relatif stabil," kata Enggar sesuai melakukan pertemuan dengan para distributor beras dari Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Cipinang di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis (8/12).

Enggar mengatakan, harga beras diperkirakan akan terus stabil karena stoknya memadai. Ia menambahkan, pemerintah memiliki stok beras sekitar 15 juta ton. Jumlah tersebut cukup untuk memenuhi konsumsi hingga enam bulan ke depan. Sebab, kebutuhan konsumi nasional sebesar 2,7 juta ton per bulan. "Dengan begitu, stok pangan aman sampai Mei 2017, apalagi tahun baru," ucap Enggar.

Untuk menjaga stabilitas harga beras, Enggar telah mengimbau para pelaku pasar, seperti Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), dan Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) untuk segera melakukan pengiriman beras sebelum 23-26 Desember. Sebab, pada tanggal tersebut, akan terjadi kepadatan lalu lintas menjelang libur pergantian tahun.

Enggar juga telah menginstruksikan Perpadi untuk menjaga stok di gudang dan pasar. "Kami tidak mau di pasar langka, tapi di gudang banyak," ujarnya.

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan, pihaknya bersedia melakukan pendaftaran ulang gudang beras. Dengan begitu, penambahan stok di gudang yang terdaftar tidak akan membuat mereka dituduh sebagai penimbun atau pengoplos.  "Kami selalu memberi laporan sebaik mungkin agar pemerintah memiliki data yang akurat," katanya.

Sutarto mengakui, harga beras cenderung terjaga karena produksi beras yang cukup baik pada tahun ini, meski ada kecenderungan penurunan kualitas produk akibat La Nina.

Perpadi berharap pemerintah dapat memberikan fasilitas kredit murah bagi usaha pengeringan padi atau beras.  Kegiatan pengeringan sangat penting untuk mengurangi kadar air pada beras sehingga dapat menambah jangka waktu penyimpanan di gudang. "Agar mampu disimpan hingga hingga lima tahun," ujarnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) meminta pemerintah mewaspadai harga beras kualitas medium yang pada November 2016 naik rata-rata sebesar 0,77 persen di tingkat penggilingan dari Rp 8.981 per kilogram menjadi Rp 9.050 per kilogram.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS) Sasmito Hadi Wibowo mengatakan, selain kenaikan harga rata-rata beras kualitas medium, harga beras kualitas rendah juga naik sebesar 0,40 persen menjadi Rp 8.632 per kilogram. Sedangkan, kualitas premium naik 1,37 persen menjadi Rp 9.257 per kilogram.

"Desember 2016 perlu waspada harga beras naik. Sejauh ini, pelaku usaha tidak mengambil keuntungan yang tidak wajar," kata Sasmito.

Pada tingkat penggilingan, harga rata-rata harga gabah kering panen juga meningkat 0,37 persen menjadi Rp 4.660 per kilogram. Sementara, gabah kering giling naik 0,23 persen menjadi Rp 5.426 per kilogram dan gabah kualitas rendah menjadi Rp 4.225 per kilogram atau naik 0,31 persen.

Sama halnya dengan tingkat penggilingan, pada tingkat petani rata-rata harga gabah kering panen Rp 4.574,00 per kilogram atau naik 0,41 persen. Harga gabah kering giling di tingkat yang sama tercatat Rp 5.325,00 per kilogram atau naik 0,26 persen dan gabah kualitas rendah naik 0,28 persen atau menjadi Rp 4.122,00 per kilogram.

Harga tertinggi untuk gabah di tingkat petani mencapai Rp 7.500 per kilogram dan di tingkat penggilingan sebesar Rp 7.550 per kilogram. Sementara untuk yang terendah mencapai Rp 3.300 per kilogram di tingkat petani dan Rp 3.475 di tingkat penggilingan. Harga tertinggi di tingkat petani dan penggilingan berasal dari kualitas gabah kering panen varietas Siam Mayang di Kecamatan Kapuas Timur, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.      rep: Melisa Riska Putri/antara, ed: Satria Kartika Yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement