Senin 29 Aug 2016 14:00 WIB

Kontes Domba di Istana Negara

Red:

Ade Abdur Rahman (55 tahun) mengelus-elus kepada Lusana Galuh sambil membubuhi minyak sayur dan hand body yang ada di tangannya. Sesekali dia menepuk-nepuk badan Lusana agar mau mengikuti perintahnya. Ade adalah salah satu peternak yang ikut dalam kontes domba dan kambing Piala Kemerdekaan RI di Istana Negara, Bogor, Sabtu (27/8).

Sebanyak 875 ekor domba dan 400 ekor kambing yang berasal dari seluruh daerah di Provinsi Jawa Barat menjadi peserta kontes yang baru pertama kali diadakan di lingkungan Istana Negara tersebut. Praktis, ratusan domba dan kambing tersebut, termasuk Lusana, menjadi pemandangan yang unik di lingkungan Istana Negara yang berada di dalam kawasan Kebun Raya Bogor.

"Belum juara, karena bulu Lusana baru saja tumbuh dan kelihatan kurang rapih," kata Ade yang merupakan peternak domba dari Peternakan Galuh, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Dia menceritakan, sebelum mengikuti kontes, Lusana baru saja digunduli. Bulu-bulu di badannya sengaja dicukur demi alasan pemeliharaan.

"Kalau di Ciamis kan udaranya sedikit panas, jadi bulunya memang harus dicukur," ujar Ade menjelaskan alasan penggundulan bulu Lusana. Sekilas, domba milik Ade sejatinya domba yang bagus, dengan tanduk besar panjang melingkar di kepalanya. Bulu-bulu Lusana juga tampak halus bak bulu halus sapi putih.

Bobot badan Lusana yang mencapai 80 kilogram juga di atas rata-rata berat domba yang biasa dilihat bebas berkeliaran di kebun-kebun. Namun, bagi dewan juri yang menilai, segala kelebihan Lusana masih kalah dengan domba-domba lainnya.

Kendati tidak berhasil menjadi juara, Ade mengaku bangga karena berkesempatan menunjukkan domba miliknya ke hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sebelum menggelar temu wicara dengan para peternak dari seluruh Indonesia di lokasi kontes, Jokowi memang menyempatkan diri berkeliling melihat-lihat domba dan kambing milik peserta kontes.

Saat memberikan sambutan, Jokowi mengaku minder lantaran mengira lima domba yang dimilikinya sudah sangat bagus. Di hadapan peserta temu wicara, Jokowi mengatakan, dia mempunyai lima domba yang dibelinya dengan harga sekitar Rp 3 juta sampai Rp 4 juta.

"Saat saya masuk ke sini, saya betul-betul kaget sekali, bukan hanya kaget, tapi kaget sekali. Saya kan punya domba lima. Belinya Rp 3 juta sama Rp 4 juta. Pikir saya, harga Rp 3 juta, Rp 4 juta sudah mahal sekali. Saya begitu lihat dombanya sudah senang sekali, tanduknya. Tapi begitu lihat di sini, langsung minder semua," ujar Jokowi yang disambut tawa para peternak.

Presiden melanjutkan, kekagetannya semakin bertambah manakala dia mendapatkan penjelasan dari Ketua Umum Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), Yudi Guntara, mengenai harga domba-domba peserta kontes. "Saya tanya kepada Pak Yudi, kalau yang gini-gini ini berapa? Oh, kalau yang ini 50, Pak (Rp 50 juta, Red). Oh, ya sudah," seloroh Jokowi memaklumi sendiri ke-minderan-nya.

Pada bagian lain, Jokowi mendorong peran dan kontribusi ternak domba dan kambing untuk memenuhi kebutuhan protein hewani masyarakat. Apalagi, domba dan kambing sangat cocok untuk peternakan rakyat. Selain tidak membutuhkan modal yang besar dan lahan yang luas, kata Presiden, pola reproduksi domba dan kambing yang bisa dua sampai tiga kali beranak bisa menjadi usaha alternatif guna peningkatan kesejahteraan ekonomi keluarga.

Kemudian, hal yang tak kalah penting, kandungan protein daging domba dan kambing yang mencapai 22-27 persen lebih bagus dari kandungan protein sapi yang berkisar 20-24 persen. "Ke depan, kita harus menggeser, jangan selalu daging sapi, digeser ke daging domba atau kambing," kata Jokowi.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman menjelaskan, kontes domba dan kambing yang baru pertama kalinya digelar di Istana Bogor itu mengusung tema "Pemberdayaan Ternak Rakyat untuk Swasembada Pangan". Dia berharap, dengan banyaknya kontes domba dan kambing, akan makin meningkatkan konsumsi daging kedua hewan ruminansia tersebut.

Mentan melanjutkan, saat ini pemerintah juga sedang fokus pada swasembada protein hewani, tidak hanya fokus pada swasembada daging sapi. Menurut Amran, populasi domba dan kambing pada 2011-2015 tumbuh rata-rata 5,8 persen per tahun.

Perkembangan populasi domba dan kambing pun semakin baik dengan jumlah domba di Indonesia yang mencapai 17 juta ekor dan kambing 19 juta ekor. "Insya Allah, tahun depan kami mendorong untuk ekspor," ujar Amran.  Oleh EH Ismail, ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement