Rabu 04 May 2016 14:00 WIB

Pupuk Bersubsidi Cukup Hingga September

Red:

Foto : Antara  

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JAKARTA -- Memasuki musim tanam bulan Mei, PT Pupuk Indonesia (Persero) telah menyiagakan ketersediaan stok pupuk bersubsidi secara nasional. Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Indonesia, Budi Asikin, menuturkan, jika dilihat dari perbandingan stok dan alokasi yang diminta, ketersediaan tersebut bukan hanya untuk dua pekan ke depan, melainkan hingga empat bulan ke depan.

Stok pupuk urea bersubsidi saat ini mencapai 1.262.308 ton dibandingkan alokasi untuk bulan Mei secara nasional sebanyak 308.112 ton. "Saat ini, kondisinya masih sangat surplus sebesar 954.196 ton," kata Budi Asikin menjelaskan kepada Republika, Selasa (3/5).

Untuk pendistribusian pupuk di daerah Cianjur, saat ini posisi stok di gudang Lini III ada sebanyak 6.724 ton jenis urea, 3.496 ton jenis NPK, 561 ton  jenis SP36, 286 ton jenis ZA, dan 353 ton jenis organik. Para distributor kemudian akan menyalurkan ke kios-kios resmi yang ada di kecamatan. Di Kecamatan Warung Kondang, saat ini di gudang pupuk milik distributor PT Roda Bumi Nusantara tersedia sebanyak 23 ton urea dan 9 ton NPK. Juga, tersedia 105,2 ton urea, 12 ton NPK, dan organik sebanyak 3 ton yang terdapat di kios-kios resmi. Jumlah ini, menurut Budi Asikin, sesuai dengan ketentuan untuk dua pekan ke depan.

Terkait dengan keluhan petani beberapa waktu lalu mengenai susahnya mendapatkan pupuk bersubsidi, Budi Asikin mengaku telah berkoordinasi dengan timnya. Ia menemukan bahwa petani tersebut belum terdaftar dalam RDKK.

Pihaknya mengakui, tidak bisa mengeluarkan pupuk bersubsidi kepada petani yang belum terdaftar atau belum termasuk dalam RDKK. Ia mengatakan bahwa kios-kios pupuk resmi hanya akan menjual pupuk tersebut kepada petani sesuai dengan daftar RDKK.

Hal ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian No 60/ 2015 di mana pupuk bersubsidi diperuntukkan petani dan atau petambak yang telah tergabung dalam kelompok tani dan menyusun rencana definitif kebutuhan kerja. "Kami mengharapkan petani-petani yang belum tergabung dalam kelompok tani agar bisa segera bergabung dengan kelompok tani di wilayahnya masing-masing," kata dia.

Sementara itu, PT Pupuk Kujang, Cikampek, juga memastikan ketersediaan stok pupuk untuk wilayah Jabar dan Banten. Saat ini, stok pupuk yang tersedia justru mengalami surplus hingga 160 ribu ton lebih.

Manager Humas PT Pupuk Kujang Cikampek Ade Cahya mengatakan, total stok pupuk yang tersedia 164.100 ton itu terdiri atas stok yang ada di gudang pabrik sebanyak 65.900  ton. Selain itu, stok yang ada di gudang lini 3 di seluruh kabupaten di Jabar dan Banten sebanyak 98.200 Ton.

 

"Stok ini akan terus bertambah lagi karena dua pabrik kita berjalan normal serta menghasilkan 3.000 ton per hari. Kita sudah mengirimkan ke gudang-gudang lini III yang ada di kabupaten-kabupaten di Provinsi Jabar dan Banten. Bahkan, di sana (Jabar dan Banten) juga sudah penuh," kata Ade kepada Republika, Selasa (3/5). 

Karena itu, kata Ade, petani diharapkan tidak perlu khawatir dengan ketersediaan pupuk apabila hendak menanam. Karena, saat ini stok pupuk sangat banyak dan cenderung berlebih. Petani, ujar Ade, hanya tinggal datang ke kios resmi yang totalnya berjumlah 3.000 kios di bawah binaan 93 distributor untuk di Jabar dan Banten.

Khusus untuk wilayah Cianjur, Ade menjelaskan bahwa  stok yang ada di gudang lini 3 Cianjur sebanyak 6.579 ton cukup aman. Apalagi, jika dibandingkan dengan ketentuan stok yang diharuskan hanya sebesar 1.390 ton, stok di Cianjur itu mencapai lima kali lipat.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distan TPH) Provinsi Jawa Tengah Suryo Banendro mengatakan, hingga Maret 2016, penyaluran pupuk bersubsidi di daerah ini dapat dilaksanakan tanpa persoalan. Artinya, hingga saat ini, penyaluran dan pemenuhan kebutuhan pupuk bersubsidi di 35 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jawa Tengah dapat tertangani dengan baik. "Tak terkecuali di sejumlah daerah yang selama ini menjadi lumbung padi di Jawa Tengah," ungkap dia, Selasa (3/5).

Diluar fungsi yang dilaksanakan Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), jelasnya, Distan TPH melaksanakan skema pengamanan distribusi pupuk bersubsidi bagi para petani dengan kegiatan Verifikasi dan Validasi Penyaluran Pupuk Bersubsidi. Melalui verifikasi dan validasi ini, Distan TPH tak hanya dapat memonitor terjadinya penyimpangan dalam penyaluran pupuk bersubsidi. "Namun, juga memastikan prosedur pembayaran pupuk bersubsidi yang transparan dan akuntabel," ujarnya menegaskan. rep: Agus Yulianto, Bowo Pribadi  Mursalin Yasland ed: Ichsan Emerald Alamsyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement