Kamis 04 Feb 2016 15:00 WIB

Wisata Halal Butuh Promosi

Red:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia disebut harus meningkatkan promosi agar pariwisata halal bisa tumbuh maksimal. Sebab, segmen wisata ini sebenarnya memiliki banyak peminat.

General Manager Sphere Conferences Singapore Patricia Cheong melihat Indonesia punya potensi bagus untuk pariwisata halal. Dengan syarat, jika diiringi pula dengan kemampuan promosi yang baik. Dengan pengalaman pernah menyelenggarakan konferensi investasi pariwisata di lima negara Asia, ia yakin ada banyak investor yang tertarik dengan produk pariwisata khusus seperti wisata halal.

Ia mengatakan, wisata halal di Singapura sebenarnya tak sebesar di Indonesia, terutama karena warga Muslim adalah komunitas terbesar kedua setelah Tionghoa. Akan tetapi, Pemerintah Singapura mendukung penuh dan memetakan potensi yang dimiliki. Salah satu contohnya tahun lalu, Badan Pariwisata Singapura atau Singapore Tourism Board meluncurkan buku panduan wisata halal bagi pelancong Muslim dari Indonesia.

Maka, tak mengherankan bila Singapura menjadi salah satu tujuan wisata Muslim terbaik dunia berdasarkan Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015. Selain itu, Singapura memiliki banyak fasilitas makanan halal yang sudah disertifikasi oleh Badan Sertifikasi Halal yang dimiliki negara itu. Melihat usaha Singapura, ia menilai Indonesia seharusnya bisa lebih bagus meningkatkan pariwisata halalnya.

Kepala Bidang Investasi Pariwisata Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata Hengky Manurung mengatakan, dalam waktu dekat perwakilan Pemerintah Indonesia akan menemui perwakilan eMart Dubai dan Damac Properties untuk menjajaki kemungkinan investasi infrastruktur pariwisata. Dalam artian, para investor ini akan masuk sebagai operator wisata halal.

Soal investasi Timur Tengah untuk wisata halal Indonesia, Hengky menyatakan, investor Timur Tengah berhati-hati. Namun, ia optimistis tahun ini akan ada investor asal Timur Tengah yang berminat.

Ia mengatakan, beberapa hal yang positif yaitu halal menjadi tren karena memenuhi unsur kesehatan, tidak bicara soal agama tertentu, dan urusannya lebih kepada gaya hidup. ''Ini pilihan bagi pemilik dan pengelola fasilitas pariwisata,'' kata Hengky dalam konferensi pers rencana kegiatan Hospitality Investment Conference Indonesia (HICI) 2016, Rabu (3/2).

Saat ini, ucap dia, Lombok, Nusa Tenggara Barat, sudah menjadi destinasi halal dan akan disusul beberapa daerah lain, seperti Sabang, Aceh, yang sedang dalam pengembangan. Namun, patut diakui, belum ada investor yang mengarahkan modal ke Sabang. Selain itu, hingga kini belum ada hotel halal di Indonesia yang memiliki peringkat bintang di atas tiga.

Asosiasi Penyelenggara Haji Khusus Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo) pekan lalu mendatangkan rombongan turis perdana dari Kerajaan Maroko, Afrika Utara. Hal ini sebagai upaya mengenalkan potensi wisata syariah di Indonesia yang merupakan negara Muslim terbesar di dunia.

Ketua Umum Asphurindo KH Hafidz Taftazani mengungkapkan, potensi Indonesia sangat besar sebagai lokasi utama wisata halal, terutama wisatawan asal Timur Tengah. "Jika selama ini begitu banyak yang hanya berfokus pada penyelenggaraan umrah dan haji, kini harus dibalik bagaimana kita juga giat mendatangkan devisa bagi Indonesia,'' ungkap Hafidz, Sabtu (30/1).

Selain pangsa pasarnya besar, ia yakin wisata syariah dapat mendongkrak kesejahteraan rakyat Indonesia di daerah-daerah. Ia juga meminta pemerintah serius menggarap wisata syariah yang dapat memberi berbagai kemaslahatan bagi Indonesia. Selain itu, Asphurindo meminta pemerintah mengatur para penyelenggara agar dapat memenuhi aspek-aspek pelayanan, kenyamanan, keamanan, dan perlindungan.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan sebanyak 20 persen dari total 10 juta wisatawan mancanegara (wisman) dapat menikmati wisata halal. Target sebanyak itu dinilai sangat mungkin tercapai karena terget tersebut lebih rendah dari negara ASEAN lainnya. rep: Fuji Pratiwi,Damanhuri zuhri, ed: Ichsan Emrald Alamsyah

***

infografis

Target wisatawan dari wisata halal

Indonesia     2 juta orang

Singapura     4 juta orang

Malaysia    5 juta orang

Thailand    6 juta orang

sumber: data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement