Jumat 08 Jan 2016 13:00 WIB

Bahan Baku Industri Hasil Hutan Terancam Berkurang

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Bahan Baku Industri Hasil Hutan Terancam Berkurang

RIZKY JARAMAYA 

JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) meminta agar pemerintah menyusun kebijakan yang mendukung industri pulp dan kertas serta pengusaha hutan tanaman industri (HTI). Alasannya, industri kehutanan saling terintegrasi sehingga persoalan yang dihadapi HTI akan merambat ke industri hilir. 

 
Wakil Ketua Umum APHI Irsyal Yasman mengatakan, pascakebakaran hutan pemerintah mulai menyusun sejumlah kebijakan. Irsyal mengingin kan agar kebijakan yang disusun pemerintah tidak mengganggu suplai bahan baku pada industri.

Dengan demikian, Irsya meminta koordinasi antara Kementerian Perindustrian dan Kementerian Lingkungan Hidup bisa lebih kuat agar suplai bahan baku tetap terjaga. 

Menurut Irsyal, apabila operasionalnya dihentikan, akan mengancam berkurangnya bahan baku industri hilir sebesar 48 persen. Saat ini secara keseluruhan jumlah hutan tanaman sebesar 30 juta meter kubik dengan luas konsesi HTI hampir satu juta hektare, sedangkan luas lahan HTI mencapai 550 ribu hektare. 

 
\"Lahan yang terbakar mungkin menurut kami nggaksampai 100 ribu hektare. Dan, saat ini kami sedang melakukan pengumpulan data,\" kata Irsyal di Jakarta, Kamis (7/1). 

Executive Director Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Liana Brastasida mengakui, produksi industri pulp dan kertas pada tahun ini terancam terganggu dan mengalami penurunan sekitar 40 persen.

 
Hal ini dapat terjadi apabila pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menghentikan izin operasional hutan ta - naman. 

\"Semua suplai bahan baku kami berasal dari dalam negeri, sedangkan impornya hanya sedikit,\" ujar Liana di Jakarta, Kamis (7/1).

Liana menjelaskan, komponen impor dalam industri pulp dan kertas, yakni hanya serat panjang untuk kekuatan kertas agar tidak mudah sobek. Sedangkan, bahan baku lain nya sebagian besar diambil dari hutan tanaman industri (HTI).

 
Produksi pulp di Indonesia mencapai 6,7 juta ton per tahun, sedangkan produksi kertas sekitar 12,9 juta ton per tahun. 

Sementara itu, Direktur Industri Hasil Hutan dan Perkebunan Ditjen Industri Agro Kementerian Perindustrian Pranata mengatakan, pihaknya akan meminta data konkret yang mencakup kebutuhan sektor industri dan ketersediaan bahan baku.

 
Selain itu, dia juga akan mengkaji dampak pembekuan izin operasional hutan tanaman. 

\"Dari data-data yang dikumpulkan, nanti akan disampaikan di sidang kabinet,\" ujar Pranata. Pranata menyampaikan, proses hukum harus terus berjalan, namun jangan sampai suplai bahan baku terganggu. Me - nurutnya, kebakaran lahan sudah ber - jalan cukup lama karena pengaruh El Nino. (ed:ichsan emrald alamsyah)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement