JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) untuk pengembangan dan pemanfaatan bahan bakar minyak (BBM) bagi transportasi laut. Kerja sama ini akan meningkatkan ruang bagi Pertamina untuk memperbesar kapasitas penyimpanan BBM.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini M Soemarno menjelaskan, kerja sama ini guna mempercepat penambahan stok BBM nasional dengan memanfaatkan sinergi antar-BUMN. Saat ini, cadangan BBM nasional masih berada di kisaran 18-20 hari. Pemerintah berencana meningkatkan cadangan BBM nasional menjadi 30 hari.
"Sinergi Pertamina dengan Pelindo dan ASDP merupakan model bagaimana kerja sama di antara BUMN bisa berkontribusi bagi pembangunan, khususnya infrastruktur BBM yang akan mendukung ketahanan energi nasional," ujar Rini terkait penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) sejumlah BUMN, Gedung Pertamina Pusat di Jakarta, Kamis (28/5).
Kerja sama ini, lanjut Rini, sejalan dengan program pemerintah karena bisa mendukung tol laut dan meningkatkan pasokan energi nasional. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino, dan Direktur Utama ASDP Ferry Indonesia Danang S Baskoro.
Kesepakatan kerja sama ini juga mencakup investasi pembangunan, pengembangan, dan pengoperasian terminal BBM sekaligus penyediaan produk BBM kepada kapal-kapal laut, khususnya yang akan singgah di Pelabuhan New Priok milik Pelindo II. Terminal penyimpanan BBM yang akan dibangun pada tahap awal direncanakan berkapasitas 500 ribu kiloliter (kl).
Sementara itu, kerja sama Pertamina dengan ASDP adalah kerja sama dalam hal penyediaan produk BBM dan pelumas untuk kapal feri yang beroperasi di seluruh wilayah operasional ASDP di Indonesia.
Dalam kesempatan tersebut, Dwi Soetjipto menyatakan, Pertamina bisa memberikan komitmen pelayanan terhadap industri jasa transportasi laut. "Dengan kerja sama business to business ini kami berharap Pertamina bisa memberikan layanan yang lebih prima kepada para konsumen BBM, khususnya di industri jasa transportasi laut," ujarnya. n c85 ed: nidia zuraya
Ikuti Whatsapp Channel Republika
