Senin 26 May 2014 13:42 WIB
Penjualan Telepon Pintar

Permintaan Ponsel Naik, Kok Laba Trikomsel Turun?

Smartphone. Ilustrasi.
Foto: alextheinformer
Smartphone. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Trikomsel Oke Tbk membukukan laba bersih hingga akhir Maret 2014 senilai 106,25 miliar. Laba bersih perseroan turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp 114,11 miliar.

Padahal, di sisi lain, permintaan telepon seluler di masyarakat terus meningkat setiap tahun. Permintaan smartphone atau telepon pintar terus melonjak. Banyak merek baru smartphone yang diminati masyarakat.

Turunnya laba bersih Trikomsel ini didorong besarnya beban pokok pendapatan, yaitu meningkat 28,9 persen menjadi Rp 2,7 triliun. Selain itu, disebabkan kenaikan beban keuangan, yaitu sebesar 59,2 persen menjadi Rp 105,16 miliar. "Sehingga, laba sebelum pajak turun dari Rp 152,5 miliar menjadi Rp 151,9 miliar," kata Direktur Trikomsel Juliana Samudro dalam keterangannya, Ahad (25/5).

Namun, meskipun laba bersih mengalami penurunan, perseroan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 28,2 persen menjadi Rp 3,13 triliun. Dari total pendapatan perseroan sebesar Rp 3,136 triliun, sebagian besar disumbang dari entitas anak, yaitu 97,1 persen dari total pendapatan atau Rp 3,074 triliun.

Perolehan pendapatan berasal dari penjualan telepon seluler senilai Rp 2,332 triliun, penjualan voucer isi ulang sebesar Rp 629,88 miliar, dan servis sebesar Rp 828,3 juta. Sisa pendapatan diperoleh dari penjualan seluler dan voucer isi ulang dari perseroan dan konsinyasi.

Dari perolehan pendapatan, sebagian berhasil diperoleh dari penjualan melalui pedagang eceran, yaitu sebesar Rp 1,69 triliun. Sisanya, berasal dari penjualan di toko sendiri Rp 1,09 triliun dan penjualan foreign customer Rp 345,13 miliar.

Berdasarkan segmen wilayah, pendapatan terbesar masih berasal dari wilayah Jawa, yaitu sebesar 50,4 persen dari total pendapatan. Sisanya, berasal dari penjualan di luar Jawa dan luar negeri.

Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan mencapai Rp11,85 triliun. Angka tersebut naik sekira 15 persen dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu sebesar Rp10,3 triliun. Sedangkan, laba diharapkan naik 20 persen dari Rp 478,8 miliar menjadi Rp 574,56 miliar.

Presiden Direktur Trikomsel, Sugiono Wiyono Sugialam mengungkapkan, untuk mencapai target tersebut, perseroan akan terus meningkatkan gerai. Tahun lalu, total gerai yang dimiliki Tekomsel sebanyak 1.050 gerai. Selanjutnya, perseroan akan mengembangkan gerai dengan konsep baru yang tidak hanya menjual telepon seluler, tapi juga menyajikan fasilitas pendukung, seperti kedai kopi.

Direktur Keuangan dan Coorporate Secretary Trikomsel, Oke Juliana Samudro mengatakan, Trikomsel menganggarkan Rp 43,75 milar untuk belanja modal. Nilai ini lebih besar 25 persen dari anggaran tahun lalu sebesar Rp 35 miliar. Dana tersebut seluruhnya berasal dari kas perseroan dan akan digunakan untuk melunasi pembelian aset tahun lalu, seperti gudang dan gerai. n friska yolandha ed: fitria andayani

Berita-berita lain bisa dibaca di harian Republika. Terima kasih.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement