Sabtu 14 Jan 2017 14:15 WIB

Kapal Patroli Diserang Penyelundup

Red:

MEDAN -- Kapal patroli laut Bea dan Cukai Teluk Nibung diserang sekelompok orang yang diduga penyelundup di perairan Asahan, Sumut. Akibatnya, empat petugas mengalami luka-luka akibat serangan ini.

Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kanwil DJBC Sumut Rizal mengatakan, penyerangan itu terjadi saat kapal Satgas Patroli Laut Bea Cukai Teluk Nibung BC 15031 melakukan patroli di perairan Asahan, Kamis (12/1) petang.

Kapal dengan awak 10 orang itu kemudian menemukan satu kapal yang dicurigai membawa narkoba dan barang ilegal lainnya. Nama dan nomor registrasi kapal tersebut ditutupi agar tidak terlihat petugas.

"Pada saat akan didekati oleh kapal patroli ternyata di atas kapal tersebut terlihat sejumlah massa sekitar lebih dari 50 orang," kata Rizal, Jumat (13/1).

Petugas pun, lanjut Rizal, kemudian berusaha memperingatkan agar kapal tersebut berhenti untuk dilakukan pemeriksaan. Namun, bukannya berhenti, massa yang ada di atas kapal malah melemparkan BBM  dan petasan yang dibungkus dengan plastik ke arah kapal patroli.

Empat petugas luka-luka pada bagian kaki, tangan, dan bahu akibat terkena ledakan petasan serta pecahan kaca," ujar Rizal.

Usai menyerang petugas, kapal penyelundup itu kemudian melarikan diri. Atas penyerangan yang terjadi ini, Rizal mengatakan, pihaknya telah melapor ke Polres Tanjung Balai.     Issha Harruma, ed: Muhammad Hafil

KPA Biak Periksa PSK

BIAK -- Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Biak Numfor, Papua, pada tahun anggaran 2017 akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk mengintensifkan pemeriksaan kesehatan pekerja seks komersial (PSK). Terutama, di tempat lokalisasi guna mencegah penularan penyakit HIV-AIDS.

Ketua harian KPA Herry Ario Naap di Biak, Jumat (13/1), mengharapkan pemeriksaan kesehatan bagi pekerja seks komersial akan dilakukan petugas Dinas Kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit.

"Program KPA tahun 2017 lainnya meningkatkan sosialisasi kepada berbagai elemen kelompok masyarakat dalam pencegahan penyakit HIV-AIDS," ujar Herry Naap yang juga wakil bupati Biak.

Ia mengakui, untuk melakukan pencegahan penyakit menular HIV-AIDS, tidak hanya dlakukan organisasi KPA, tetapi harus melibatkan semua elemen masyarakat.

KPA, lanjut Herry Naap, mengajak para penggiat kesehatan reproduksi, lembaga swadaya masyarakat, dan lembaga keagamaan, pemuda, serta organisasi perempuan untuk bersatu memerangi penyakit HIV-AIDS yang setiap tahun meningkat signifikan.

Herry Naap mengakui, data pengidap HIV-AIDS di Kabupaten Biak Numfor pada 2016 mengalami peningkatan dari 1.602 kasus, naik menjadi 1.800 kasus pada akhir 2016.

"Adanya kenaikan jumlah pengidap HIV-AIDS perlu menjadi perhatian serius sebab kebanyakan yang terdindikasi mengidap penyakit menular dari kalangan usia produktif," ungkapnya.     antara, ed: Muhammad Hafil

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement