Ahad 23 Oct 2016 15:00 WIB

Polri Telusuri Akun Pelaku

Red:

JAKARTA -- Polisi menelusuri konten yang diunggah pelaku penyerangan terhadap tiga polisi di Tangerang, Sultan Aziansyah (SA), untuk mengungkap perannya dalam jaringan terorisme. Masih diselidiki konten-konten dari akun milik pelaku, ada blog, ada website.

Tim digital forensik berupaya mengkloning isi percakapan dan tulisan-tulisan apa saja yang pernah diunggah, kata Kadiv Hu mas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar, di Ja karta, Sabtu (22/10).

Se lain itu, kata dia, polisi juga tengah menda lami isi data yang berasal dari telepon seluler milik SA, karena dicurigai pelaku pernah berkomunikasi dengan pihak-pihak tertentu terkait aksi radikalisme.

Dia dicurigai banyak ber komunikasi dengan pihak-pihak luar yang nadanya cukup mencurigakan. Ini (penyelidikan) terus kami kembangkan, ujar mantan kapolda Banten ini.

Dari hasil penyidikan semen tara, SA diketahui meru pakan jaringan Jamaah Anshor Daulah Khilafah Nusantara (JADKN), pimpinan Aman Abdur rahman yang berafiliasi dengan sel teroris Pondok Pesantren Tahfidz Alquran Anshorullah, pimpinan mendiang almarhum Ustadz Fauzan al-Anshori.

Pada Kamis (20/10) pagi, tiga anggota polisi menjadi korban penu sukan orang tak dikenal di Pos Lantas Jalan Perintis Kemerdekaan, kawasan sekolah pendidikan Yuppentek, Cikokol, Tangerang.

Ketiga anggota polisi tersebut yakni Kom pol Efendi yang merupakan kapolsek Tangerang Kota dengan luka tusuk di torak jantung dan dirujuk ke RS Siloam.

Iptu Bambang Haryadi, kanit dalmas Polres Metro Tangerang Kota dengan luka dada di kiri dan punggung kiri dan dibawa ke RSUD Tangerang. Dan Bripka Sukardi, anggota satlantas Polsek Benteng Tangerang dengan luka di punggung kanan dan lengan kanan dan dibawa ke RSUD Tangerang.

Kronologis peristiwa tersebut, awalnya petugas polisi yang sedang mengatur lalu lintas, tiba-tiba diserang pelaku dengan brutal menggunakan senjata tajam berbentuk golok dan melempar sumbu yang menyerupai bahan peledak.

Setelah ada polisi yang terluka, anggo ta polisi lainnya kemudian melum puhkan pelaku dengan menembak tiga kali di bagian paha pelaku. Namun, SA tewas dalam perjalanan, saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Polri Said Sukanto.

Pelaku penusukan polisi di Tangerang meninggal dunia dalam perjalanan ke RS Polri karena kehabisan darah, kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul. Jenazah SA dimakamkan pada Jumat (21/10) dini hari di Kecamatan Tigaraksa, Tangerang, Banten.

Sementara itu, Polda Metro Jaya membantah terduga teroris SA sebelumnya sempat dilaporkan ke Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT). Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Awi Setio no, ke luarga SA hanya mela porkan kepada seseorang. Perihal siapa sese orang tersebut Awi enggan menjelaskan.

Pada intinya yang bersangkutan (kakak SA) meminta bantuan untuk mencari adiknya itu, lalu diketahui (SA) ada di Ciamis, kata Awi di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (21/10). Setelah mendapatkan informasi tersebut, orang tua SA dan juga kakaknya yang merupakan anggota polisi segera menyambangi pondok pesantren An shorullah di Ciamis.

Keluarga berusaha men jemput SA dan membawa pulang anak bungsu dari empat bersaudara itu. Kepala BNPT Suhardi Alius melalui pesan singkatnya mengatakan, setelah mendengar adanya informasi SA sempat dilaporkan ke BNPT dua bulan sebelum kejadian, BNPT langsung melakukan pengecekan.

Namun, dari hasil pemeriksaan, Suhardi sama sekali tidak menemukan laporan tersebut. Sudah saya cek tidak benar info itu, sebaiknya dikonfirmasi kepada yang memberitakan pertama kali, ujarnya.     rep: Mabruroh/antara, ed: Nina CH

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement