Kamis 29 Sep 2016 14:00 WIB

47 WNI Terindikasi Berpaspor Filipina

Red:

JAKARTA — Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Agus Andrianto mengatakan, dari 700 WNI yang lolos berangkat haji dari Filipina, kini sebagian dari mereka telah mendarat di Manila. Sebanyak 47 dari 700 WNI yang menggunakan paspor haji Filipina sudah teridentifikasi.

"Yang mendarat di Filipina sudah 47 orang, itu kemarin nambah 11 dari 36 orang sebelumnya," ujar Agus saat dihubungi Republika , Rabu (28/9).

Mereka terdiri atas 16 kloter pemberangkatan haji Filipina. Jamaah yang berangkat ke Tanah Suci merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Malaysia.

Mereka diduga bisa berangkat haji karena dibantu seseorang yang kerap dipanggil "Syekh". Bareskrim menjelaskan, salah satu WNI yang berhaji itu diduga dibantu seorang tersangka yang kini sudah diamankan, HR. Tersangka ini teridentifikasi berdasarkan investigasi terhadap 177 WNI calon haji berpaspor Filipina.

Pihaknya bekerja sama dengan polisi Filipina untuk mengusut kasus ini. Polisi di sana akan memproses hukum warga negara Filipina yang terlibat dalam kasus haji ini.

Bareskrim juga berencana untuk memeriksa 47 WNI yang sudah tiba di Filipina. Namun, penyidik tidak diperkenankan untuk memeriksa mereka di wilayah hukum Filipina. Polri hanya menunggu para jamaah tersebut dipulangkan ke Tanah Air. Belum diketahui pasti apakah pemeriksaan akan dilakukan di Indonesia atau di Malaysia. Sebab, mereka merupakan TKI yang tengah bekerja di Malaysia.

Sebelumnya, Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin mengungkapkan, ratusan calon jamaah haji asal Indonesia tersebut adalah korban dugaan penipuan pemberangkatan haji. Investigasi lebih lanjut terhadap pihak yang terlibat dalam kasus tersebut terus diupayakan dengan kerja sama otoritas Indonesia dan Filipina.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan, sekitar 500-700 WNI sedang menunaikan ibadah haji menggunakan paspor Filipina. Kasus ini dipicu masih banyaknya kuota haji Filipina yang tidak terpakai sehingga dimanfaatkan sejumlah biro perjalanan nakal untuk mencari keuntungan. Yasonna mengaku sudah mengirimkan tim imigrasi Indonesia ke Filipina untuk mengatur pemulangan para WNI setelah usai ibadah haji.     rep: Mabruroh/antara, ed: Erdy Nasrul

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement