Selasa 21 Apr 2015 13:00 WIB

Tiga Kapal Baru Perkuat Koarmabar

Red:

JAKARTA -- Panglima Komando Armada Kawasan Barat (Pangarmabar) Laksamana Muda TNI A Taufiq R meninjau tiga Kapal Perang RI (KRI) jenis Kapal Cepat Rudal (KCR). Ketiga KRI itu adalah KRI Surik (645), KRI Siwar (646), dan KRI Parang (647). Peninjauan itu dilakukan Pangarmabar saat ketiga KRI itu tengah bersandar di dermaga Jakarta International Container (JITC), Jakarta Utara, Senin (20/4).

Dalam kesempatan itu, Pangarmabar sempat berpesan kepada para anak buah kapal (ABK) dari ketiga KRI tersebut. "Setiap prajurit yang berdinas di Kapal Cepat Rudal harus berjiwa militan dan cepat, seperti sifat KRI yang diawakinya," kata Taufiq, Senin (29/4).

Ketiga KRI ini merupakan kapal-kapal baru yang bergabung dan memperkuat jajaran Satuan Kapal Cepat Koarmabar (Satkat Koarmabar). KRI ini pun dilengkapi sejumlah persenjataan canggih, salah satunya adalah peluru kendali dua set rudal C-705. Selain itu, ada pula meriam kaliber 30 mm dan enam laras panjang. Pun, dengan dua unit senjata kaliber 20 mm yang berada di anjungan kapal.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bahkan, sebelum mengawaki kapal-kapal tersebut, seluruh prajurit telah melewati masa pendidikan dan pelatihan di Komando Latihan (Kolat) Koarmabar. "Pendidikan dan pelatihan tersebut dimaksudkan agar para prajurit dapat memahami serta menguasai peralatan-peralatan canggih yang berada di kapal tersebut," lanjut Taufiq.

Sebelumnya, tiga KRI ini merupakan salah satu KRI buatan dalam negeri, yaitu buatan PT Palindo Marine. Mulai dibuat pada Mei 2014, peresmian ketiga KRI itu dilakukan langsung oleh Purnomo Yusgiantoro, yang saat itu masih menjabat menteri pertahanan, pada akhir 2014 silam.

Dengan bahan baja aluminium sepanjang 46,50 meter, KRI jenis ini mampu melaju hingga kecepatan 29 knot dan dianggap cocok serta sesuai untuk melakukan penyergapan. Belum lagi dengan kekuatan peluru kendali berupa rudal C-705.

Terkait pengamanan Konferensi Asia Afrika (KAA), Koarmabar menerjunkan setidaknya enam KRI, yaitu KRI John Lie (358), KRI Imam Bonjol (383), KRI Ostwald Siahaan (354), KRI Patiunus (384), KRI Beladau (643), dan KRI Makassar (590). Selain itu, ada pula satu pesawat patroli maritim U-618, dua helikopter yaitu Heli BO/NV-408 dan Heli Bell/HU-419, serta dua tim Satuan Korps Pasukan Katak (Satkopaska) TNI AL.

Satuan Tugas Laut ini akan bertugas melaksanakan pengawasan dan pengamanan fisik terhadap Presiden dan Wakil Presiden, serta tamu negara setingkat kepala negara. Rencananya, Satgas Laut ini akan melaksanakan tugas selama tujuh hari mendatang. Selain itu, TNI AL juga menerjunkan sekitar 1.900 personel. "Dalam penugasan ini, mereka beroperasi di sepanjang wilayah perairan Teluk Jakarta hingga Cirebon, Selat Sunda, perairan Selatan Pulau Jawa dan sekitarnya. Penugasan ini juga menyiagakan unsur pengamanan dan escape laut," ujar Taufiq. rep: Reja Irfa Widodo ed: Andri Saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement