Selasa 26 Aug 2014 14:30 WIB

Komnas HAM Didesak Usut Insiden Patung Kuda

Red:

JAKARTA--Puluhan pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang menamakan Aliansi Penyelamat Pemilu (APP) melakukan aksi di depan gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (25/8). Mereka melakukan aksi tersebut terkait kegiatan unjuk rasa di Patung Kuda, Jalan MH Thamrin, saat sidang pembacaan putusan di Mahkamah Konstitusi (MK), Kamis (21/8).

"Kami minta Komnas HAM untuk mengusut tuntas aksi brutal yang dilakukan aparat kepolisian terhadap kawan-kawan kita," ujar Koordinator Lapangan APP, Pardong, di depan gedung Komnas HAM. Relawan Prabowo yang didampingi Tim Pembela Merah Putih sudah melaporkan kericuhan di Patung Kuda itu ke Komnas HAM.

Pardong mengatakan, aparat kepolisian telah bertindak represif terhadap para pendukung Prabowo-Hatta. Bahkan, ia menyebut aparat kepolisian telah melakukan aksi yang brutal dengan menembakkan peluru karet. "Banyak kawan yang jadi korban kebiadaban. Dari jarak dekat itu ada yang ditembak," kata dia.

Menurut Pardong, ada sekitar 50 orang pendukung yang terluka akibat aksi represif kepolisian. Saat berorasi, ia pun menegaskan membantah pernyataan Kapolri Jenderal Sutarman yang menyebut tidak ada penembakan saat aksi berlangsung. "Itu tidak benar," ujar Pardong.

Karena itu, Pardong dan kawan-kawan meminta Komnas HAM untuk menindaklanjuti laporan dari relawan Prabowo-Hatta. Ia mendesak agar Komnas HAM mengusut kejadian di Patung Kuda. APP pun menyatakan tuntutannya terhadap Kapolri dan Kapolda Metro Jaya. "Kapolri dan Kapolda harus bertanggung jawab."

Relawan Prabowo-Hatta juga menyerahkan bukti berupa 15 foto kepada Komnas HAM, di antaranya foto korban insiden kericuhan di Patung Kuda. Selain itu, ada juga dokumen kronologis kejadian versi relawan dan daftar korban yang menjalani perawatan di rumah sakit.

Staf Divisi Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Agus Suntoro, menerima kelengkapan berkas pengaduan itu. Agus sempat berbincang dan mendengarkan kronologis kejadian yang disampaikan perwakilan relawan, Setiawan, dan anggota Tim Perjuangan Merah Putih, Andre Rosiade. "Prinsipnya, ini menjadi salah satu prioritas penanganan di Komnas HAM karena ini juga menyangkut korban dan alat bukti sehingga tidak hilang," kata Agus.

Menurut Agus, Komnas HAM juga mempunyai Tim Pemantau Pemilu yang dipimpin salah satu komisioner, Maneger Nasution. Ia mengatakan, tim ini mempunyai periode waktu kerja tertentu. Sehingga, bentrokan antara massa dan aparat kepolisian di Patung Kuda dapat ditindaklanjuti oleh tim ini. "Laporan ini jadi catatan kami," ujar dia.

Agus mengatakan, laporan yang disampaikan masih belum cukup. Ia mengatakan, tim dari Komnas HAM nantinya yang akan meminta lebih lanjut apa yang dibutuhkan dari pelapor. Ia mengatakan, Komnas HAM pun akan meminta keterangan dari berbagai pihak yang terlibat dalam kejadian. "Jadi, semua bisa memberikan penjelasan," kata dia.  rep:irfan fitrat ed: muhammad fakhruddin

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement