Senin 09 Jan 2017 15:00 WIB

ISL Kembali Digelar

Red:

BANDUNG -- Kongres Tahunan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia sepakat menggelar kompetisi sepak bola resmi bertajuk Indonesia Super League (ISL) mulai Maret 2017. Kompetisi tersebut merupakan yang pertama sejak pembekuan PSSI pada 17 April 2015.

Wakil Ketua Umum I PSSI Djoko Driyono menjelaskan, selain ISL, PSSI bakal memutar dua level kompetisi lainnya, yaitu divisi utama dan Liga Nusantara. Khusus untuk ISL, Djoko menjelaskan sepak mula kompetisi akan dimulai pada 26 Maret 2017.

Sebagaimana ISL terakhir, yakni edisi 2015, tidak akan ada perbedaan mendasar. Salah satunya dari jumlah peserta, yaitu tetap 18 klub. "ISL 2017, tidak ada perubahan. Semua format kompetisi masih sama seperti 2015. Tahun ini, akan diimplementasikan 100 persen," ujar Djoko di Bandung, Jawa Barat, Ahad (8/1).

ISL 2015 hanya bergulir selama kurang dari sebulan sejak sepak mula 4 April 2015. Tepat pada 2 Mei 2015, PSSI menghentikan kompetisi karena Kementerian Pemuda dan Olahraga membekukan organisasi tertinggi sepak bola tersebut.

Pembekuan dipicu dualisme Persebaya Surabaya (Persebaya 1927 dan Persebaya Surabaya yang dikelola PT Mitra Muda inti Berlian dengan dukungan Ketua Umum PSSI La Nyalla Matalitti) dan Arema Malang (Arema Indonesia dan Arema Cronus dengan dukungan Keluarga Bakrie). Sebelumnya pada awal April 2015, Kemenpora dan Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) telah meminta PSSI agar tidak mengikutsertakan Persebaya Surabaya dan Arema Cronus.

Namun, PSSI menolak permintaan Kemenpora. Akhirnya, pada 17 April 2015, Kemenpora membekukan organisasi beserta seluruh kegiatannya, termasuk hasil kongres.  Setelah ISL dihentikan pada 2 Mei 2015, digelar sejumlah turnamen selama pembekuan PSSI, yaitu Piala Presiden, Piala Jenderal Sudirman, Piala Bhayangkara, dan Indonesia Soccer Championship. Pada kompetisi terakhir, Persipura Jayapura keluar sebagai juara.

Lebih lanjut, Djoko menjelaskan, kompetisi di level kedua, yakni sepak mula divisi utama akan dimulai sepekan setelah pertandingan pertama ISL. Divisi utama diikuti sebanyak 60 klub.

Seiring pemutihan hak anggota dan peserta kompetisi untuk Persebaya 1927, jumlah peserta kompetisi kasta kedua tersebut bertambah. "Tadinya kan ada 59 (klub). Tambah satu (Persebaya Surabaya), jadi semuanya 60 peserta," kata Djoko.

Ia pun memerinci, di divisi utama, PSSI membagi seluruh peserta ke dalam dua zona dengan masing-masing delapan regional pertandingan. Satu zona akan terdiri atas empat grup.

Sedangkan Liga Nusantara, menurut Djoko, bakal diikuti lebih dari 100 klub. Waktu pelaksanaan kondisional karena kompetisi kasta terendah di Indonesia itu merupakan liga yang dibuat Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI di masing-masing daerah.

Koordinasi maksimal

Terkait penyelenggaraan ISL 2017, Kemenpora menilai, perlu ada koordinasi maksimal antara operator liga dan BOPI. Tujuannya, agar kompetisi berjalan dengan baik.

"Tanpa itu (koordinasi) jangan harap PSSI maju," ujar Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot Dewa Broto kepada Republika.

Dia menyatakan, koordinasi tersebut diperlukan agar kejadian pada 2015 tidak terulang. Saat itu, Kemenpora menunda ISL karena menginginkan klub dan PT Liga Indonesia memenuhi peraturan sesuai standar FIFA.

Meskipun begitu, Gatot menyatakan hasil kongres yang menetapkan ISL 2017 akan berjalan Maret nanti merupakan hal positif. Apalagi, keputusan ini hadir dari kepengurusan yang baru disusun di bawah kendali Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.

Gatot juga berharap ISL 2017 lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Penanganan sejumlah aspek, seperti lisensi wasit, suporter, hingga pembayaran gaji pemain harus lebih baik.

Anggota Komisi X DPR Dadang Rusdiana juga berharap persiapan dan pelaksanaan ISL 2017 bisa lebih baik. Secara khusus, Dadang menekankan manajemen penyelenggaraan harus disesuaikan dengan peraturan FIFA. "Penegakan disiplin dan profesionalitas harus ada," katanya kepada Republika.

Selain perihal manajemen, persoalan suporter setiap klub juga harus diantisipasi. Menurut Dadang, integrasi klub dan suporter dengan manajemen harus diperkuat pada ISL 2017.

Begitu juga, soal lisensi wasit yang kompeten saat ISL 2017 berlangsung. Lebih lanjut, Dadang berharap, ISL 2017 akan terkelola lebih baik lagi sebagai kompetisi  kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

"Saya juga berharap, Indonesia kembali menjadi negara yang penting dalam kancah sepak bola regional ASEAN ataupun di tingkat Asia," ujarnya.       rep: Bambang Noroyono, Rahayu Subekti, ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement