Sabtu 10 Dec 2016 13:00 WIB

Aceh Segera Dipulihkan

Red:
Presiden Joko Widodo menemui anak-anak pengungsi saat mengunjungi tempat pengungsian korban gempa di Masjid Atta Qaruf, Pidie Jaya, NAD, Jumat (9/12).
Foto: Republika/ Wihdan
Presiden Joko Widodo menemui anak-anak pengungsi saat mengunjungi tempat pengungsian korban gempa di Masjid Atta Qaruf, Pidie Jaya, NAD, Jumat (9/12).

PIDIE JAYA --  Selain korban jiwa, gempa bumi yang melanda sebagian wilayah Aceh pada Rabu (7/12) lalu menimbulkan kerusakan fisik bangunan yang

tergolong parah. Presiden Joko Widodo pun meminta pihak-pihak terkait menyegerakan perbaikan infrastruktur serta rumah ibadah yang roboh atau rusak

akibat gempa.

Kerusakan gedung sekolah, pesantren, masjid, kantor akan ditangani Kementerian PU-Pera (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat), akan langsung

dikerjakan, kata Presiden saat mengunjungi rumah sakit sementara di kompleks kantor Bupati Pidie Jaya, Jumat (9/12).

Untuk gedung sekolah, menurut Presiden, pemerintah akan menyiapkan tenda-tenda untuk kegiatan belajar mengajar sementara sembari menunggu proses

pembangunan selesai. Hal ini agar kerusakan gedung sekolah tak mengganggu pendidikan para siswa di Aceh.

Sementara terkait rumah penduduk yang rusak, Jokowi mengatakan, saat ini jumlahnya sedang diverifikasi. Ada dua kategori bantu an yang diberikan

untuk rumah ru sak. Rusak berat dibantu Rp 40 juta, rusak sedang Rp 20 juta, agar bisa secara stimulan dipakai lagi untuk membangun rumahnya, ujar

dia.

Presiden juga menjenguk para korban gempa RSUD Tengku Chik Ditiro Sigli, Pidie Jaya, kemarin. Ia didampingi Menteri Kesehatan Nila Moeloek dan Plt

Gubernur Aceh Soedarmo.

Presiden mendatangi langsung para korban yang mengalami lukaluka dan tengah menjalani perawatan di rumah sakit tersebut. Menurut dia, instruksi

evakuasi yang ia sampaikan sebelumnya sudah nyaris diselesaikan. Evakuasi korban sudah mencapai 99 persen, ujar Presiden.

Gempa bumi berkekuatan 6,5 pada skala Richter mengguncang sebagian wilayah Aceh, pukul 05.00 WIB, Rabu (7/12). Pusat gempa terlacak di Kabupaten

Pidie Jaya. Di kabupaten itu pula kerusakan dan korban jiwa paling banyak tercatat.

Selain di Pidie Jaya, gempa juga berdam pak di Bireun dan Pidie. Bupati Pidie Jaya Aiyub Ben Abbas memperkirakan, 30 persen bangunan di kabupaten

itu mengalami kerusakan parah akibat gempa. Selain itu, 10 kilometer ruas jalan nasional, delapan kilometer jalan provinsi, dan 65 kilometer jalan

kabupaten retak akibat gempa.

Sementara, Badan Nasional Penang gulangan Bencana (BNPB) mencatat, sebanyak 129 ruko rusak, masing-masing 105 roboh, 19 rusak berat, dan lima rusak

ringan. Kemudian, sebanyak 2.930 rumah rusak berat, 74 rusak sedang, dan 8.677 rusak ringan. Kerusakan juga menimpa 71 masjid, enam mushala, 94

pesantren, dan 50 jembatan.

BNPB juga mengklarifikasi, jumlah korban meninggal hingga kemarin sebanyak 100 orang, bukan 102 seperti yang mereka umumkan sebelumnya karena ada

kesalahan pendataan. Dari 100 korban meninggal, sebanyak 92 korban telah teriden tifikasi, baik berdasarkan nama, usia, maupun alamat.

Sutopo memerinci, jumlah korban yang mengalami luka-luka sebanyak 724 orang, masing-masing 135 luka berat dan 159 luka ringan. Sementara, jumlah

pengungsi yang terdata sebanyak 23.231 jiwa yang tersebar di 10 titik. Sedangkan, Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa, me - ngatakan,

sejumlah lembaga amal akan membantu perbaikan kerusakan materi akibat gempa Aceh. Selain lembaga amal, ada juga sejumlah individu yang menyatakan

siap memberi bantuan pembangunan kembali sekolah, masjid, atau rumah warga.

Memang sudah ada beberapa lembaga amal dan donatur individu yang berminat membantu pembangunan rumah, masjid, madrasah, dan sekolah. Kami sudah

melaporkannya kepada Presiden, ujar Khofifah di Aceh, kemarin.

Menurut dia, lembaga amal dan donatur berasal dari dalam negeri. Setelah dilaporkan, pemerintah akan memetakan pola perbaikan kerusakan gempa Aceh.

Nanti akan dipeta kan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. For matnya seperti apa dan siapa yang akan berkontribusi pada perbaikan

objek tertentu akan menyesuaikan pemetaan itu, kata Khofifah.

Dia menambahkan, survei lapang an untuk perbaikan kerusakan gempa rencananya dilakukan pascamasa tanggap bencana. Masa tanggap bencana akan

berakhir pada akhir Desember.

Mensos mengatakan, akan menyalurkan bantuan senilai Rp 5,5 miliar untuk korban gempa Aceh. Sejauh ini, bantuan senilai Rp 2,2 miliar telah

disalurkan kepada korban dan pengungsi gempa Aceh.

Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, dana bantuan korban gempa Aceh berasal dari anggaran logistik APBN 2016

sebesar Rp 2 miliar. Selain itu, ada dana du kungan hibah dalam negeri sehingga penya luran bantuan mencukupi, katanya.     rep: Issha Harruma, Dian Erika Nugraheny, Umi Nur Fadhilah, ed: Fitriyan Zamzami

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement