Kamis 08 Dec 2016 15:00 WIB

Bantu Aceh

Red:
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).
Foto: Antara/Ampelsa
Petugas mengoperasikan alat berat untuk mencari korban yang tertimpa reruntuhan bangunan rumah toko (ruko) akibat gempa di Desa Ulee Glee, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12).

JAKARTA - Gempa bumi yang mengguncang sejumlah daerah di Aceh pada Rabu (7/12) pagi menyebabkan puluhan korban tewas, ratusan korban luka, dan kerugian material yang tak sedikit. Gempa tektonik kemarin terjadi sekitar pukul 05.00. WIB dengan kekuatan guncangan 6,5 skala Richter.

Pusat gempa berada di darat, tepatnya di Kabupaten Pidie Jaya, dengan kedalaman antara 10 hingga 15 kilometer di bawah permukaan laut. Lokasi gempa terletak sekitar 106 kilometer ke arah tenggara Kota Banda Aceh.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, setidaknya 94 korban meninggal akibat gempa tersebut. Korban berasal dari Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Pidie, dan Kabupaten Bireuen.

Pihak Kementerian Kesehatan memperkirakan jumlah korban masih bisa bertambah. Selain itu, pendataan dari Polda Aceh juga mencatat korban tewas telah mencapai 97 jiwa.

Sebanyak 3 orang menderita luka berat, 78 orang mengalami luka ringan, dan 10 ribu santri tidak bisa beraktivitas akibat pondok mereka terdampak gempa. "Sampai saat ini pencarian korban terus berlanjut dan diperkirakan masih ada korban yang tertimbun reruntuhan bangunan," tutur Sutopo dalam konferensi pers di Jakarta, kemarin.

Selain itu, karena guncangan yang keras, ratusan ruko di Pidie Jaya roboh. Beberapa ruas jalan retak, tiang listrik roboh, dan rumah-rumah rusak. Selain itu, belasan masjid di Pidie Jaya dan Bireun juga roboh.

Terkait masifnya kerusakan, menurut Sutopo, tim gabungan masih mengalami kekurangan alat berat untuk menangani kondisi pascagempa. "Sebab, lokasi kerusakan akibat gempa bumi berada di beberapa tempat (yang sulit dijangkau)," ujar Sutopo. Saat ini, tim gabungan dari BPBD, tagana, TNI, dan Polri telah mengerahkan tiga ekskavator ke lokasi bencana di Kecamatan Meureudu, Kabupaten Pidie Jaya.

Selain itu, kata Sutopo, tambahan personel tenaga medis juga dibutuhkan untuk menangani korban gempa. Masyarakat setempat juga membutuhkan tambahan bantuan bahan makanan siap saji.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berjanji, pemerintah akan membantu masyarakat korban gempa di Pidie Jaya dan Bireuen. "Membantu apakah rakyat yang kecil yang kesulitan ataupun para pengusaha yang mengalami kesulitan bermacam-macam cara," kata JK, di Istana Wakil Presiden, kemarin. Hingga kini, pemerintah belum dapat menaksir kerugian yang diakibatkan oleh bencana gempa ini.

Kementerian Sosial (Kemensos) juga telah menyalurkan bantuan senilai Rp 2 miliar untuk korban gempa. "Insya Allah bantuan sampai lusa, Jumat (9/12)," ujar Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, kemarin. Dia memerinci, nilai bantuan yang akan disalurkan sebesar Rp 2.096.880.256.

Bantuan terdiri atas tenda keluarga, tenda gulung, matras, selimut, family kit, food ware, kids ware, baju, mi instan, makanan kaleng, dan berbagai jenis sembako. Kemensos, lanjut Khofifah, telah membuka dapur umum lapangan sebagai bagian dari aksi tanggap darurat. Bantuan tunai untuk korban meninggal telah disiapkan masing-masing sebesar Rp 15 juta untuk korban meninggal dan maksimal Rp 5 juta untuk korban luka-luka.

Lembaga-lembaga amal juga sudah mulai bergerak sejak kemarin. Palang Merah Indonesia (PMI) kemarin mengirim 500 perlengkapan keluarga, 500 perlengkapan kesehatan, 1.000 selimut, 1.000 terpal, dan 200 kantong jenazah.

Sedangkan, Muhammadiyah melalui organisasi tanggap bencana Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) bekerja sama dengan Lazismu membuka tiga posko kemanusiaan di Aceh untuk membantu korban gempa. Ketiga posko kemanusiaan tersebut terdiri atas posko kemanusiaan di Kabupaten Pidie Jaya di Merdeu, di Kabupaten Pidie, dan di Kota Banda Aceh.

Lembaga filantropi PKUP juga akan membangun dapur air dan serambi nyaman untuk korban gempa Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. PKPU juga mendata sekolah, masjid, dan bangunan publik lainnya yang roboh atau rusak karena gempa untuk nantinya diberi bantuan material untuk renovasi.

Berbagai pihak juga menyatakan belasungkawa, kemarin. Presiden Joko Widodo rencananya bakal mengunjungi kawasan terdampak pada Kamis (8/12) ini.        rep: Qommarria Rostanti, Dessy Suciati Saputri, Lintar Satria, Amri Amrullah, Halimatus Sa'diyah, ed: Fitriyan Zamzami

DAMPAK GEMPA

Korban Jiwa

Pidie Jaya

Meninggal: 90 orang

Luka Berat: 70 orang

Luka Ringan: 122 orang

Bireun

Meninggal: 2 orang

Luka Berat: 3 orang

Luka Ringan: 78 orang

Kerugian Material

Pidie Jaya

- 105 ruko roboh

- Ruas jalan retak

- 86 rumah rusak berat

- 13 masjid roboh

- RSUD Pidie rusak berat

Bireun

- 2 rumah roboh

- 1 masjid rusak berat

- Kampus STAI Al Azzariyah roboh

- 35 rumah rusak berat

Total

- 52 meninggal dunia

- 73 luka berat

- 200 luka ringan

- 10.000 santri terdampak

- 105 ruko rusak

- 14 masjid rusak berat

- 1 RSUD rusak berat

- 1 sekolah rusak

Sumber: Badan Nasional Penangulangan Bencana/Kodam Iskandar Muda

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement