Sabtu 22 Oct 2016 11:00 WIB

Dikepung Koalisi, ISIS Serang Kirkuk

Red:

KIRKUK - Kelompok ekstremis Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) melakukan serangan ke Kirkuk, utara Irak. Langkah ini dilakukan di tengah kepungan pasukan koalisi guna meng usir ISIS dari Mosul, selatan Irak. Seperti dilansir BBC, Jumat (21/10), serangan ISIS menewaskan 19 orang di dalam dan sekitar Kota Kirkuk.

Otoritas setempat menyebutkan, kelompok tersebut menyerang gedung pemerintah dan membunuh enam petugas kepolisian.Sedangkan, serangan ke pembang kit listrik yang sedang dalam proses pengerjaan menewaskan 13 orang pekerja. Sebanyak lima karyawan Iran diyakini berada di antara korban tewas pada serangan di pembangkit listrik.

Tujuh karyawan lain dan lima polisi penjaga terluka. Sebanyak 12 anggota ISIS pun dikabarkan tewas dalam pertempuran yang diprediksi masih akan berlanjut tersebut. Kepala Kepolisian Kirkuk Sarhad Qadir menjelaskan, militan ISIS telah menyerang tiga gedung kepolisian dan kantor pusat partai politik di Kirkuk.

Semua militan yang menyerang gedung kepolisian dan sebuah bangunan tua milik direktorat polisi Kirkuk telah dibunuh. Akan tetapi, jumlah militan lain masih berkeliaran di Distrik Dumez. Beberapa jam setelah serangan awal, seorang saksi di Kirkuk menyebut tembakan masih terdengar. Sementara, militan ISIS berjalan menyusuri sejumlah titik di kota yang terletak 170 kilometer dari Mosul ini.

Jurnalis Aljazirah Hoda Abdel- Ha mid melaporkan dari luar Kota Kirkuk, kedua kubu masih saling bertukar tembakan. Kejadian tersebut mengambil tempat di beberapa distrik. Situasinya masih sangat belum aman. Penduduk Kirkuk telah diberi tahu untuk tetap di dalam rumah sampai pemberitahuan lebih lanjut, kata Abdel-Hamid.

Sementara pasukan ISIS bersembunyi di sejumlah lokasi, seperti gedung sekolah hingga bekas kantor polisi. Saksi mengatakan kepada kami bahwa militan ISIS masih menguasai daerah-daerah tertentu di Kirkuk, ujar Abdel-Hamid.

Media setempat mengabarkan, otoritas Kirkuk telah menyatakan keadaan darurat. Khotbah Jumat pun dibatalkan di masjid - masjid yang telah di tutup. Gubernur Kirkuk Najm al- Din Karim menegaskan, pasukan koalisi dan Peshmerga Kurdi telah mengendalikan situasi. Karim menyalahkan serangan terhadap sel-sel ISIS yang tidur.

Karena serangan ke Mosul sedang berlangsung, mereka ingin menciptakan situasi yang membuat pasukan ditarik dari sana (Mosul). Maka mereka (ISIS) mengalihkan fokus ke Kirkuk, kata Karim kepada kantor berita Kurdish, Rudaw. Selain karena mereka (ISIS) dikalahkan di Mosul, mereka ingin meningkatkan moral dengan serangan semacam ini, katanya.

Komandan senior pasukan Kur di Peshmerga Kemal Kerkuki mengatakan, kondisi di Kirkuk sekarang berada dalam kendali pasukannya. Menurut Kerkuki, ISIS berusaha mempertahankan sel-sel tidur di Kirkuk dan desadesa sekitar.

Kami baru saja menangkap satu orang baru-baru ini dan dia mengakuinya, kata dia kepada AP. Kerkuki menduga, militan ISIS tersebut telah menyamar se bagai warga sipil dan me nyusup ke kota. Gelombang serangan dari pasukan koalisi dan pasukan Kurdi telah mendesak ISIS hengkang dari Mosul, kota terbesar kedua di Irak.

Para pejabat Irak mengatakan, mereka telah mencapai Bartella, 15 km dari pinggiran Mosul, kemarin. ISIS, yang masih menguasai petak wilayah yang membentang di Suriah dan Irak, memiliki se jarah meluncurkan serangan pengalih ketika berada di bawah tekanan. Seperti yang dilakukan kali ini dengan menyerang Kir kuk. Kecewa AS Sejak serangan dilakukan pada awal pekan ini, tercatat belasan tentara Kurdi telah tewas.

Militan ISIS meledakkan bom bunuh diri dengan mobil di mana-mana dan mengakibatkan banyak tentara Kurdi meninggal dan terluka parah. Seorang pejabat senior tentara Kurdi mengatakan, tentara Amerika Serikat tidak mem-back up dengan serangan udara sebanyak yang diharapkan. Tentara Kurdi sebenarnya membutuhkan bantuan tersebut untuk mengalahkan ISIS di desa-desa, yang akan dibebaskan tentara Kurdi.

Kami tak mendapatkan apa yang telah dijanjikan oleh Ame - rika Serikat. Padahal, mereka berjanji akan membantu memberi kan serangan udara yang masif, kata pejabat senior tentara Kurdi tersebut seperti dilansir New York Times. Juru Bicara Tentara Koalisi yang dipimpin Amerika, Kolonel John I Dorrian mengatakan, sudah melakukan serangan uda ra seperti yang diminta oleh tentara Kurdi.

Namun, melihat situasi di Mosul yang sangat kacau karena ISIS melawan di manamana, kami terkadang tak mampu memberikan serangan udara tepat seperti yang diharapkan tentara di darat, kata Dorrian. Di antara korban luka dalam pertempuran brutal dan mengeri kan itu adalah seorang fotografer New York Times. Bryan Denton terluka akibat bom mobil yang meledak di dekatnya. Saat ini dia dibawa ke rumah sakit di Kurdistan.

Ia mengalami luka robek dan memar tapi dalam kondisi yang baik.    rep: Dyah Ratna Meta Novia, Puti Almas, ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement