Jumat 09 Sep 2016 14:00 WIB

Perhatikan Transportasi Armina

Red:
Bus jamaah haji
Foto: .
Bus jamaah haji

MAKKAH -- Tim Pengawas Pelaksanaan Ibadah Haji DPR gelombang II mengunjungi kantor Daker Makkah di Syisyah, Makkah, Arab Saudi. Dalam pertemuan pada Kamis (8/9) dini hari waktu setempat, DPR meminta faktor transportasi menjelang pelaksanaan Arafah-Muzdalifah-Mina (Armina) diperhatikan.

"Arafah tinggal beberapa hari lagi. Persiapan Arafah itu penting. Karena, mobilitasnya luar biasa dan macetnya juga luar biasa. Saya kira Kadaker Makkah harus memperhatikan faktor transportasi," ujar Ketua Komisi VIII DPR dari PAN, Ali Taher, yang memimpin rombongan tim pengawas DPR.

Rombongan tim pengawas DPR diterima langsung oleh Kadaker Makkah Arsyad Hidayat. Rombongan DPR terdiri atas sejumlah anggota DPR, antara lain, Deding Ishak (Golkar), Iskan Qolba Lubis (PKS), Desi Ratnasari (PAN), Syamsul Mujahidin (Hanura), dan Alvia Riziani (PDIP).

Dari hasil pemantauan sementara, Ali melihat perkembangan pelayanan haji sebenarnya sudah mulai membaik. Koordinasi antarpetugas dinilainya cukup tanggap.

"Tapi, yang perlu kita perhatikan adalah masih banyak jamaah yang berasal dari daerah-daerah, yang membutuhkan perhatian supaya tidak tersesat," katanya.

Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi, Subhan Chalid, mengatakan sebanyak tujuh bus taradudi (shuttle bus) per maktab, disiapkan untuk kebutuhan transportasi Arafah menuju Muzdalifah. Jumlahnya lebih sedikit dari jumlah bus yang digunakan untuk mengangkut jamaah, dari pemondokan menuju Arafah yang berjumlah 21 bus taradudi per maktab.

Pengurangan jumlah bus karena jarak Arafah menuju Muzdalifah relatif pendek. Subhan mengatakan, ketujuh bus tersebut akan bolak-balik sebanyak enam kali untuk mengangkut jamaah haji Indonesia dari Arafah menuju Muzdalifah.

Subhan mengimbau, para petugas bersiap di tenda-tenda untuk mengatur antrean jamaah yang akan naik bus menuju Muzdalifah. Nanti di setiap tenda maktab, akan ada ruang khusus semacam halte bus.

Rombongan jamaah yang akan berangkat sesuai jadwal keberangkatannya sudah menunggu di ruang khusus tersebut. "Jadi, jangan sampai jamaah yang belum jadwalnya, masuk ke ruang itu. Karena, itu akan mengganggu jamaah yang hendak naik bus," ujar Subhan.

Lebih lanjut Subhan mengatakan, jamaah haji yang ditempatkan di wilayah Mahbas Jin akan diprioritaskan untuk berangkat paling awal menuju Arafah. "Wilayah yang mula-mula diangkut adalah wilayah Mahbas Jin. Itu karena pusat kepadatan jamaah di sana. Mereka diangkut lebih awal supaya mengurangi kepadatan," katanya.

Menurut Subhan, pemberangkatan jamaah dari pemondokan di Makkah menuju Arafah, akan dibagi menjadi empat trip. Dia mengatakan, masing-masing maktab nantinya kebagian pemberangkatan trip pertama.

Namun, jamaah yang maktabnya berada di wilayah Mahbas Jin akan diprioritaskan berangkat lebih awal. Dari rentang keberangkatan pukul 07.00-12.00, jamaah yang paling pagi-pagi diberangkatkan lebih awal itu jamaah yang berada di Mahbas Jin.

Setiap maktab nantinya ada tiga sampai empat kloter, yang melakukan pemberangkatan trip pertama. Dengan jumlah maktab sebanyak 52, ada 160 kloter yang diberangkatkan pada trip pertama.

"Jumlah kloter pada trip kedua itu, sama dengan jumlah kloter pada trip pertama," kata Subhan. "Sementara, trip ketiga sisanya, yakni dua kloter kali 52 maktab," katanya.

Terkait kualitas bus, Subhan mengatakan, 50 persen merupakan bus dalam kota dan 50 persen lagi bus antarkota. Untuk jenis bus dalam kota, bus-busnya relatif sudah diperbarui seperti bus-bus yang selama digunakan untuk bus salawat.

"Kalau bus antarkota, kita tidak bisa memilih. Kita menerima apa yang diberikan naqabah (organda Saudi), itu yang kita terima. Tapi, mereka sudah mengurangi masa bus itu. Tahun 2004 tahun paling tua, mudah-mudahan yang kita terima itu yang baik," kata Subhan menjelaskan.

Dalam kesempatan senada, Ali pun meminta agar jamaah mengatur pola makan. Tujuannya, menjaga stamina kesehatan mereka karena penyesuaian iklim dan menu.

Ali juga menyoroti akses informasi bagi calon jamaah haji yang agak susah karena mereka dari desa. "Banyak calhaj yang tidak tamat sekolah dasar, ada juga yang tidak bisa berbahasa Indonesia. Ini perlu mendapat atensi dari petugas di sini," ujarnya. Didi Purwadi dari Makkah, Arab Saudi  ed: Muhammad Iqbal

***

Persiapan Transportasi Jelang Wukuf

1. Transportasi Makkah-Muzdalifah

Tujuh bus taradudi (shuttle bus) per maktab

Tiap-tiap maktab disiapkan tujuh bus dengan komposisi 50 persen bus antarkota dan 50 persen bus dalam kota

Pemberangkatan: Setelah matahari terbenam pada 9 Dzulhijjah atau 11 September 2016

2. Transportasi Makkah-Arafah

Tiap-tiap maktab disiapkan 21 bus

Pemberangkatan dibagi ke dalam tiga trip:

1. 07.00-12.00

2. 13.00-16.00

3. 16.00-24.00

Persebaran pemodokan jamaah haji Indonesia di Makkah: 52 maktab

Masing-masing maktab tiga kloter dengan setiap kloter terdiri atas 280-300 jamaah haji

Sumber: PPIH Arab Saudi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement