Rabu 07 Sep 2016 12:15 WIB

Timnas Bermain Cantik

Red:
Timnas Indonesia AFF 2016 melakukan selebrasi dalam pertandingan ujicoba melawan Timnas Malaysia di Stadion Manahan Solo, Selasa (6/9)
Foto: Maulana Surya/Antara
Timnas Indonesia AFF 2016 melakukan selebrasi dalam pertandingan ujicoba melawan Timnas Malaysia di Stadion Manahan Solo, Selasa (6/9)

SOLO -- Laga perdana tim nasional sepak bola Indonesia di kancah sepak bola internasional setelah pencabutan sanksi FIFA, berakhir manis. Dalam pertandingan persahabatan kontra negeri jiran sekaligus musuh bebuyutan, Malaysia, Indonesia meraih skor tiga gol tanpa balas.

Gol-gol kemenangan Indonesia di hadapan puluhan ribu suporter yang memadati Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Selasa (6/9) malam, dipersembahkan oleh kapten Boaz Solossa (dua gol) dan Irfan Bachdim. Hasil ini memperpanjang tren positif skuat Garuda, yang pada tiga laga sebelumnya, selalu menang atas Harimau Malaya.   

Seperti diketahui, FIFA secara resmi menjatuhkan sanksi terhadap Indonesia pada 30 Mei 2015. Sanksi tersebut seturut langkah Kementerian Pemuda dan Olahraga menjatuhkan sanksi kepada Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) sebulan sebelumnya, yaitu 18 April 2015.

Setahun berselang, tepatnya 13 Mei 2016, FIFA melalui sang Presiden Gianni Infantino memastikan organisasi sepak bola dunia tersebut telah mencabut sanksi. Kepastian ini disampaikan pada kongres FIFA di Mexico City, Meksiko.

Seperti dilansir Goal, pencabutan sanksi terhadap Indonesia dilansir setelah FIFA mendapat surat dari Pemerintah Indonesia. Inti suratnya menyatakan sanksi pemerintah terhadap PSSI telah dicabut.

Ribuan suporter begitu antusias menyambut laga perdana Timnas Indonesia setelah pencabutan sanksi FIFA. Berdasarkan pantauan Republika, mereka telah memadati Stadion Manahan sejak pagi hari. Para suporter tidak hanya berasal dari Solo dan sekitarnya, tetapi juga dari Semarang, Yogyakarta, dan beberapa daerah di Jawa Tengah. Ada juga yang datang dari daerah-daerah di Jawa Timur, seperti Ponorogo, Surabaya, Malang, dan Lamongan.

Bahkan, terdapat beberapa suporter yang ditemui juga mengaku berasal dari Bandung dan Jakarta. Mereka terlihat mengenakan kostum dan syal kebanggaan timnas berwarna merah putih. Untuk masuk ke stadion, mereka rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkan tiket. Antrean panjang sudah terjadi sejak pukul 12.00 WIB.

Padahal, panitia pelaksana baru membuka loket penjualan tiket pada pukul 15.00 WIB. Muhammad Rifqi (26 tahun), salah satu suporter, mengaku sudah tiba di Solo sejak pukul 09.00 WIB. Bersama teman-temannya, Rifqi berangkat dari Bandung mengenakan minibus. Kerinduan terhadap laga timnas, membuatnya rela menempuh perjalanan berjam-jam menuju kota asal Presiden Joko Widodo tersebut.

Faktor lainnya adalah lawan yang dihadapi, yaitu Malaysia. "Apalagi, semenjak disanksi kan kita sudah tidak melihat lagi Indonesia main," kata Rifqi.

Sementara itu, Ahwan Ardian, warga Bandung yang sudah sepekan berlibur di Solo, mengaku sampai menunda waktu kepulangannya lantaran ingin menyaksikan timnas berlaga. Ia memang selalu menyaksikan timnas berlaga di mana saja. "Seharusnya, akhir pekan kemarin pulang, karena ingat ada match di Manahan, ya sudah diundur pulangnya besok. Saya optimistis Indonesia menang," katanya.

Bara Pradiptiya (22 tahun) bersama beberapa orang temannya rela berangkat dari Ponorogo ke Stadion Manahan, dengan mengendarai sepeda motor. Senada dengan Rifqi, kerinduan menyaksikan pertandingan timnas membuat mereka rela menempuh ratusan kilometer perjalanan.

"Sudah setahun lebih, kita tak pernah main semenjak kena sanksi. Sekarang main lagi dan lawannya Malaysia musuh bebuyutan. Pastilah kami dukung supaya menang," kata Bara. Sedangkan Yunus, warga Jakarta, mengaku tertarik menyaksikan laga timnas lantaran komposisi pemain muda yang diturunkan pelatih Alfred Riedl.

Yunus berharap beberapa young guns, seperti Evan Dimas dan Andik Vermansah, dapat menunjukkan permainan terbaik. "Buat apa yang pengalaman juga kalau kalah. Meski muda, yang penting disiplin, kompak, kerja timnya bagus," ujarnya.

Sejak menit pertama, anak-anak asuh Alfred Riedl bermain ngotot. Dua gelandang serang Andik Vermansyah dan Evan Dimas menjadi motor permainan cepat skuat garuda.

Pada menit keenam, peluang langsung didapat Indonesia di kotak penalti Malaysia. Boaz yang berhasil mencuri bola memanfaatkan kesalahan pemain belakang Malaysia, menusuk ke kotak penalti.

Tak lama mengendalikan bola, pemain Persipura Jayapura itu melepaskan tendangan keras, yang tak bisa diamankan kiper Malaysia Khairil Fahmi. Lima menit kemudian, giliran Boaz melepaskan umpan matang kepada tandemnya, Bachdim.

Berbekal ketenangan, Bachdim sukses mengonversi umpan Boaz menjadi gol kedua untuk Indonesia. Belum selesai keterkejutan Malaysia, 10 menit kemudian, Fahmi kembali dibuat merana oleh lini depan Indonesia.

Boaz mencatatkan namanya untuk kali kedua di papan skor pada menit 21. Menerima umpan dekat Zulham Zamrun, Boaz menendang keras dengan kaki kirinya dari jarak dekat tanpa bisa lagi diantisipasi Fahmi.

Pada babak kedua, Malaysia mencoba mengambil inisiatif serangan. Namun, peluang pertama justru didapatkan Indonesia melalui Bachdim, tepatnya pada menit ke-48.

Akan tetapi, bola hanya membentur keras tiang gawang. Dua menit berselang, giliran Andik yang mengancam gawang Malaysia.

Penetrasi cepat pemain muda 24 tahun itu diakhiri dengan tendangan menyusur tanah. Fahmi berhasil menggagalkan sepakan lemah Andik.

Indonesia seharusnya mendapat hadiah penalti ketika Bachdim dilanggar Fahmi di kotak penalti pada menit ke-61. Benturan dari kaki Fahmi mengenai pangkal paha mantan penyerang Persema Malang itu.

Namun, protes Bachdim tidak digubris wasit asal Singapura, Muhammad Taqi. Hingga laga berakhir, kedudukan tetap bertahan, 3-0.

Kemenangan jelas menjadi bekal apik timnas jelang Piala AFF November mendatang. Berdasarkan undian di Yangon, Myanmar, Selasa (2/8) malam WIB, Indonesia tergabung di grup neraka (Grup A) bersama Filipina, Thailand, dan Singapura.       rep: Satria Kartika Yudha, Sapto Andika Candra, ed: Muhammad Iqbal

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement