Sabtu 30 Jul 2016 15:45 WIB

Kemeriahan Sambut MTQN XXVI

Red: Arifin
Iring-iringan mobil hias peserta yang berasal dari berbagai provinsi mengikuti pawai Ta’aruf di sepanjang Jalan Pejanggik, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (29/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Iring-iringan mobil hias peserta yang berasal dari berbagai provinsi mengikuti pawai Ta’aruf di sepanjang Jalan Pejanggik, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (29/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

MTQN diharapkan menyampaikan pesan perdamaian.

 

MATARAM -- Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQN) XXVI di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) siap digelar. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan membuka gelaran tersebut di Astaka Utama Islamic Center, NTB, Sabtu (30/7).

Kemeriahan ajang berskala nasional ini begitu terasa sejak peserta menjejakkan kaki di pulau seribu masjid itu. Sambutan hangat tuan rumah datang dari tim Hajir Marawis yang berada di pintu keluar Bandara Internasional Lombok. 

Alunan syair, seperti "Annabi Shollu Alaih", menggema seakan mengucapkan selamat datang di Pulau Lombok. Sepanjang jalan menuju Kota Mataram yang menjadi lokasi utama MTQN, terlihat spanduk dan baliho menyemarakkan acara. 

Sehari menjelang pembukaan oleh Presiden, Jumat (29/7), pusat Kota Mataram tampak meriah dengan pawai taaruf kendaraan hias dari seluruh provinsi di Indonesia. Warga berbondong-bondong memadati sepanjang Jalan Pejanggik, Kota Mataram. 

Ditemui seusai acara pawai taaruf, Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi mengatakan, MTQN sudah siap digelar. Ia menilai, semua pihak telah bekerja keras untuk ikut menyukseskannya. "Mudah-mudahan aman, nyaman semua, besok (hari ini). Insya Allah lancar.''

Kepala Biro Pers Media dan Informasi Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, mengatakan, Presiden yang didampingi oleh Ibu Negara Iriana akan membuka MTQN pada Sabtu malam selepas menghadiri puncak peringatan Hari Keluarga Nasional di Kupang, NTT. 

Wali Kota Mataram Ahyar Abduh pun menegaskan, persiapan sudah jauh-jauh hari dilakukan. `'Semakin mendekati acara pembukaan, semakin kita siapkan semua. Saya kira ini sudah maksimal. Pada prinsipnya semua sudah siap," ungkapnya.

Termasuk di dalamnya, kata dia, soal pasokan listrik selama acara berlangsung. Ahyar mengaku, sudah berkoordinasi dengan PLN, bahkan telah lama menjalin komunikasi dengan mereka. Ia mewanti-wanti PLN agar tak ada pemadaman saat MTQN.

Sebelum 20 Juni 2016, kata Ahyar, pemkot meminta PLN agar pasokan listrik terjamin. Ia tidak ingin kejadian seperti Kamis (28/7) malam, yang masih ada lampion mati di sepanjang jalan depan Bank Indonesia hingga ke arah selatan, terulang. 

Ahyar menemukan kejadian itu saat pengecekan meskipun ia akui bahwa PLN menanganinya dengan cepat. "Saya sudah tekankan betul, besok enggakboleh ada yang mati, harus nyala semua," katanya. 

Mengenai tamu undangan, Ahyar mengatakan, seluruh kafilah sudah berada di NTB, kecuali para menteri dan Presiden Joko Widodo yang direncanakan baru tiba hari ini. Ia mengapresiasi masyarakat Mataram yang antusias menyambut penyelenggaraan MTQN ini. 

Puput Wahyuni, pelajar SMPN 2 Mataram, antusias menyaksikan pawai taaruf kendaraan hias para kafilah, kemarin. Ia bahkan rela naik pembatas pendopo wali kota Mataram agar bisa melihat jelas pawai taaruf. "Senang bisa melihat kayak gini, seru banget.''

Ia yang datang bersama ayah dan rekannya mengaku menunggu kendaraan hias Pemkot Mataram sebagai dukungan bagi para kafilah tuan rumah. Penyelenggaraan MTQN berlangsung sejak 28 Juli hingga 7 Agustus 2016 mendatang. 

Untuk menyambut perhelatan akbar itu, Pemprov NTB menggelar pembacaan Alquran 30 juz bersama se ribu hafiz di depan pendopo gubernur NTB. Mereka berasal dari berbagai pondok pesantren di Pulau Lombok. Ini berlangsung sejak pagi hingga sore. 

Sebanyak 11 arena telah disiapkan sebagai lokasi MTQN di Mataram. Selain Masjid Islamic Center yang dijadikan sebagai lokasi utama, tempat lainnya yang dijadikan arena perlombaan, antara lain, Masjid Agung Praya, Taman Budaya Mataram, dan Gedung Graha Bakti Praja NTB.

Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Masdar Farid Mas'udi mengatakan, MTQN merupakan agenda tahunan yang sudah berlangsung lama. Dia menilai, MTQN memiliki makna sangat besar sebagai syiar Islam di Indonesia.

"Yang penting akan berdampak semakin dekatnya umat dengan Alquran,'' kata Masdar, kemarin. Terlebih, Masdar menyadari kondisi Indonesia yang sedang menghadapi banyak persoalan, termasuk dunia yang sedang kacau. 

Semoga, kata dia, MTQN menyampaikan pesan sejati Alquran, yaitu perdamaian. "Inilah saya kira pesan yang sangat mendasar dan universal.'' Ia juga berharap Alquran menjadi rujukan bagi semua kalangan umat Islam.    rep: Muhammad Nursyamsi, Muhammad Fauzi Ridwan, Rahmat Fajar/antara, ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement