Jumat 29 Jul 2016 14:55 WIB

'Saya Kepingin Jalan-Jalan Dulu'

Red:

Republika/ Tahta Aidilla       

 

 

 

 

 

 

 

 

Selepas tak menjabat sebagai menteri, Ignasius Jonan masih enggan memikirkan pekerjaan selanjutnya. "Saya kepingin jalan-jalan dulu," kata Jonan dalam konferensi pers di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (28/7).

Ia mengaku belum tertarik untuk mengambil tawaran pekerjaan, bahkan masuk partai politik. ''Soal tawaran ke parpol nanti saja, saya belum kepikiran," katanya. Jonan harus melepas jabatan sebagai menteri perhubungan setelah terjadi perombakan kabinet.

Presiden Joko Widodo menunjuk Budi Karya Sumadi, yang semula Dirut PT Angkasa Pura II, untuk menggantikan Jonan. Meski telah dicopot Presiden, ia menyampaikan terima kasih karena mendapatkan kesempatan selama 21 bulan memimpin Kementerian Perhubungan.

Sehari sebelumnya, setelah pengumuan perombakan kabinet, Jonan segera mengemas barang-barang pribadi yang ada di kantornya. Saat ditanya apa rencananya ke depan, ia mengaku belum ada rencana khusus.

"Hari ini mau santai dulu, besok belum tahu. Saya mau packing hari ini," kata Jonan seusai berpamitan dengan para dirjen. Ia menyebut, Budi Karya Sumadi merupakan sosok yang tepat dan mampu menjalankan tugasnya sebagai menteri perhubungan. Malah, sebelumnya, Jonan yang memilih Budi sebagai dirut utama Angkasa Pura II, BUMN yang mengelola bandar udara.

Pada perpisahan, di hadapan para pegawai Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan sempat menceritakan percakapan antara dia dan anaknya tentang apa yang akan dilakukannya setelah berhenti menjadi menteri.

"Anak saya semalam (Selasa malam) ada yang bertanya, nanti kerja apa? Terus saya bilang, nanti dipikirkan lagi dan cari lagi," kata Anies. Anies bersama sang istri, Feri Farhati, memiliki empat anak, tiga di antaranya adalah laki-laki.

Anies tak memberikan keterangan jelas akan menjadi apa setelah dia diberhentikan dari jabatan sebagai mendikbub. "Saya akan kembali menjadi Anies Baswedan," ujar alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menegaskan. 

Saat perpisahan dengan pegawai Kemendikbud, Anies tak bisa menahan rasa harunya. Anies ditemani oleh ibunya, istrinya Fery Farhati Ganis, dan keempat anaknya.

Anies mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang telah memberinya kesempatan untuk mengabdi selama 20 bulan di kementerian itu. Anies mengatakan, tugas sebagai mendikbud merupakan amanah konstitusi dan amanah dari Tuhan.

"Saat itu, saya disumpah menjalankan amanat konstitusional dan selama 20 bulan itu pula menjadi 20 bulan yang mengesankan. Ikatan yang terjalin dengan para staf bukan sekadar ikatan profesi, tetapi ikatan kekeluargaan."

Anies bahkan menyebut anaknya merasa sangat kehilangan karena tidak dapat berinteraksi lagi dengan para staf kementerian yang telah menjadi keluarga. "Kami berharap silaturahim tetap berjalan terus, tidak tertutup. Lokasi kerja bisa pindah-pindah, tapi silaturahim jalan terus."

Sebelumnya, pria kelahiran 1969 ini merupakan rektor Universitas Paramadina. Namun, saat ditanya apakah akan kembali menjadi rektor, perintis gerakan Indonesia Mengajar ini hanya tersenyum. Meski demikian, ia menegaskan tetap fokus pada dunia pendidikan. Anies memperoleh kabar pergantian jabatannya sebagai mendikbud pada Selasa (26/7) malam pukul 19.30 WIB. Pada momen ini, dia juga telah mengungkapkan kepada Presiden terkait program-programnya yang diharapkan dapat menjadi rujukan.

Sementara Saleh Husin, mantan menteri perindustrian, mengaku akan istirahat terlebih dahulu. Saat menjadi menteri, banyak sekali tugas yang harus dilakukannya sehingga waktu untuk keluarga sedikit terbuang. Setelah itu, Saleh mengatakan, ia mungkin akan kembali sibuk dengan pekerjaannya.

''Kegiatan setelah ini kan banyak, apalagi background saya kan wiraswasta," kata Saleh. Selain melanjutkan aktivitasnya sebagai pengusaha, ia tetap aktif di Partai Hanura. Saat upacara serah terima jabatan, tak ada raut kesedihan di wajah Saleh.

Saleh justru mencandai Airlanggaa Hartarto yang menggantikannya sebagai menteri perindustrian. Saleh dan Airlangga sama-sama memiliki latar belakang sebagai anggota DPR. Ia mengatakan, nanti ketika rapat dengan DPR, Airlangga akan merasakan ketegangan luar biasa.

''Waktu di parlemen, kita sering nanyain menteri sampai terpojok. Nah, saat berada di posisi menteri deg-degan-nya minta ampun kalo ditanya DPR. Nanti Pak Airlangga akan ngerasain sendiri," ujar Saleh lalu tertawa.

Setelah serah terima jabatan, yakni pada Rabu (27/7) pukul 20.00 WIB, sejumlah barang milik Saleh mulai diangkut satu per satu. Sebuah mobil bak terbuka menunggu di lobi untuk mengangkut barang-barang yang sudah dimasukkan ke dalam kardus.

Berbeda dengan politikus dari Partai Hanura, Yuddy Chrisnandi. Mantan menteri pendayaan aparatur negara dan reformasi birokrasi itu berharap menjadi duta besar (dubes). Ia memberi catatan agar tak ditempatkan di negara rawan konflik atau penculikan, seperti Filipina.

''Kalau bisa, ya, jangan negara yang ada penculikan-penculikan dong, tidak sekalian kamu tawarin saya ke Afghanistan atau ke Suriah," kata Yuddy berseloroh, Rabu (27/7), saat ditanya kesiapannya ditunjuk menjadi dubes untuk Filipina.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta Yuddy tetap berkontribusi terhadap pemerintahan setelah tak lagi berada di dalam lingkungan kabinet karena posisinya digantikan politikus Partai Amanat Nasional, Asman Abnur.

Presiden pun menanyakan kepada Yuddy jabatan yang kiranya menjadi ekspektasi atau harapan dirinya. Kepada Presiden, Yuddy mengatakan, bila memang diberi kepercayaan, dia menginginkan bekerja sebagai dubes. Ia siap ditugaskan meskipun di negara kecil.

Dia mengklaim bahwa Presiden menyikapi ekspektasi itu dengan positif dan gembira. "Nanti mungkin Presiden akan menyampaikan ke menteri luar negeri dan akan dibicarakan mana yang cocok,'' ujar Yuddy. Biasanya, jelas dia, mantan menteri tak mau menjadi dubes.

Namun, Yuddy menyatakan kemauannya menjadi dubes karena akan mendapatkan pengalaman dan perspektif baru. Langkah unik ditempuh Rizal Ramli. Ia membacakan bait puisi WS Rendra saat ditanya mengenai penggantian dirinya oleh Luhut Binsar Pandjaitan.

Presiden memberhentikan Rizal sebagai menko bidang kemaritiman pada perombakan kabinet, Rabu lalu. Puisi Rendra yang ia bacakan menegaskan, kendati tak berada di dalam pemerintahan, perjuangannya tidak akan berakhir dalam membangun bangsa.

"Mau di luar dan di dalam, itu tidak penting-penting amat. Karena di manapun kita berada, kita harus mampu mengubah Indonesia ke arah lebih baik," kata Rizal, kemarin. Kemudian, sambil mengambil teks puisi Rendra dari saku jasnya, Rizal membacakan sebait puisi Rendra.

"Kita bacakan saja quotation puisinya Rendra yang juga sahabat lama saya. Dia katakan, 'Kemarin dan esok adalah hari ini. Bencana dan keberuntungan sama saja. Langit di luar, langit di badan, bersatu dalam jiwa'," kata Rizal.   rep: Wilda Fizriyani, Sapto Andika Candra, Rizky Jaramaya/antara, ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement