Rabu 27 Jul 2016 15:00 WIB

Hari Ini Presiden Kumpulkan Seluruh Menteri

Red:
Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, bersama jajaran menteri yang baru berfoto bersama usai konferensi pers terkait perombakan Kabinet Kerja ke-2 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7). (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, bersama jajaran menteri yang baru berfoto bersama usai konferensi pers terkait perombakan Kabinet Kerja ke-2 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (27/7). (Republika/Wihdan Hidayat)

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo dijadwalkan mengumpulkan seluruh menteri Kabinet Kerja dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Rabu (27/7). Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan, pertemuan tersebut akan digelar pada pukul 15.00 WIB. "Ya, besok (hari ini) ada sidang kabinet," ujar Pratikno di Wisma Negara, Selasa (26/7).

Menurut dia, agenda sidang kabinet paripurna juga sudah diumumkan kepada para menteri Kabinet Kerja. Sebelum Istana memastikan jadwal sidang kabinet, beredar imbauan untuk menteri. Imbauan yang disampaikan melalui Whatsapp itu berisi permintaan Presiden Joko Widodo agar para menteri tak melakukan kunjungan ke luar kota pekan ini karena ada rapat yang wajib dihadiri.

Presiden Jokowi memang rutin menggelar sidang kabinet paripurna setiap bulan. Biasanya, rapat yang dihadiri seluruh menteri dan pimpinan lembaga tersebut digelar tiap pekan pertama. Karena merupakan agenda rutin, tak pernah ada imbauan sebelumnya agar menteri tak pergi ke luar kota selama satu pekan penuh. Karena itu, imbauan dari Presiden kali ini dipersepsikan banyak pihak sebagai sinyal adanya perombakan kabinet jilid dua.

Menanggapi isu ini, Pratikno mengatakan, keputusan perombakan kabinet akan diumumkan Presiden kalau sudah ada kepastian. ''Itu urusan Presiden. Nanti akan ada pengumuman," ujar Pratikno. Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan, seluruh menteri wajib hadir dalam sidang paripurna. ''Topiknya pengarahan dari Presiden," ujar Johan.

Wakil Presiden Jusuf Kalla  juga mempercepat kunjungan kerjanya di Makassar, Sulawesi Selatan. Dikabarkan, Kalla dipanggil secara mendadak oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk merapat ke Istana Kepresidenan.

Sekretaris Wakil Presiden Mohamad Oemar membenarkan hal itu, tapi ia mengaku tak tahu apa yang akan dibahas Presiden dan Wakil Presiden. Ia menyebutkan, tak jelas juga apakah pertemuan melibatkan para menteri.

Berdasarkan pantauan Republika kemarin, Kalla tiba di Kantor Wakil Presiden sekitar pukul 17.15 WIB seusai mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma. Kalla pun kemudian langsung menuju ke Istana Kepresidenan. Menurut sumber di Kantor Wakil Presiden, Jokowi dan Kalla sudah beberapa kali membahas perombakan kabinet. Karena itu, ia mengatakan, isu yang dibahas mereka bisa ditebak, yakni soal perombakan kabinet.

Isu perombakan kabinet kian berembus kencang menyusul pemanggilan sejumlah menteri ke Istana oleh Presiden, hingga pada Selasa malam. Menteri silih berganti datang menemui Presiden dan JK. Bahkan, muncul perkiraan bahwa sejumlah menteri yang dipanggil Presiden adalah menteri yang bakal diganti.

Menteri yang datang, di antaranya adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Sofyan Djalil. Sepanjang Selasa, mereka datang satu per satu dan tanpa banyak bicara. Sofyan dan Saleh bahkan masuk lewat pintu samping yang tak lazim dipakai sebagai akses untuk tamu.

Wartawan sempat mencegat Menteri Yuddy yang tampak meninggalkan Istana. Dengan didampingi Paspampres, menteri dari Partai Hanura tersebut keluar Istana dengan mobil golf. Ia terkejut ketika wartawan memergokinya. Yuddy mengaku baru saja menemui Presiden Jokowi. "Enggak ada apa-apa, persiapan sidang paripurna besok (hari ini) saja,'' kata Yuddy berkilah.

Ditemui terpisah, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti membenarkan adanya imbauan agar para menteri tak keluar kota. Bahkan, menteri yang sedang di luar negeri disuruh pulang. Alasannya, memang ada sidang paripurna kabinet yang wajib dihadiri semua menteri. Mengenai kabar perombakan kabinet yang santer berembus, Susi menanggapinya dengan santai. Baginya, wajar bagi Presiden memberhentikan menteri yang kinerjanya tidak memuaskan. ''Ya, kita bekerja as best as we can. Kalau tidak tercapai, pecat ya biasa. It's not the end of the world," kata Susi menegaskan.   rep: Halimatus Sa'diyah, Dessy Suciati Saputri, sapto andika Candra/antara, ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement