Rabu 27 Apr 2016 13:00 WIB

Yogya-Magelang Diteror Penyayat dan Penembak

Red:

YOGYAKARTA -- Aparat kepolisian memburu pelaku kejahatan dengan senjata tajam dan penembakan misterius di Yogyakarta dan Magelang, Jawa Tengah. Kejahatan dengan senjata tajam menyebabkan tiga korban mengalami luka sayatan, sementara ada sembilan korban penembakan.

"Masih kami dalami pelaku dan motifnya. Namun, ciri-cirinya sudah kami kantongi," kata Kapolsek Kotagede, Yogyakarta, Kompol Suparman ditemui di ruang kerjanya, Selasa (26/4). Ia menyatakan, pihaknya sudah meminta keterangan dari sejumlah saksi mata.

Pada Senin (25/4), seorang siswi kelas VI SDN Randusari, Kotagede, Nadila Eka Ratnawati (12) pulang sekolah mengendarai sepeda kayuh. Baru beberapa meter keluar dari gerbang sekolahnya, Dila, sapaan akrab Nadila, dipepet oleh seorang pengendara motor yang tak dikenal.

Tanpa sebab yang jelas, pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam yang diduga cutter, lalu diarahkan ke lengan kanan korban. Akibatnya, korban terluka sayatan sedalam 1,5 cm dan sepanjang 5 cm sehingga ia harus mendapat 20 jahitan.

Kanit Reskrim Polsek Kotagede Iptu Edi Subekti menyatakan, sesampainya di Jalan Nyai Pembayun, tepatnya di depan Toko HS Silver, pelaku membacok lengan siswi SMK bernama Karni (16). Warga Banguntapan Bantul ini juga mengalami luka yang sama dengan Dila.

Pelaku yang diduga orang yang sama, langsung menyayat lengan kanan korban. Peristiwa serupa juga terjadi di tempat lainnya.

Di wilayah Umbulharjo, seorang mahasiswi farmasi Universitas Ahmad Dahlan, Nely Ratnasari (19), dipepet pelaku di Jalan Janturan sekitar pukul 13.00 WIB. Pelaku juga menyayat lengan kanan korban. Salah seorang korban, Nadila Eka Ratnawati, yang ditemui di sekolahnya mengaku trauma.

Dila merasakan ketakutan atas kejadian yang menimpanya. Ia bahkan tak menduga sama sekali jika akan menjadi sasaran oknum tak bertanggung jawab. Siang itu, dia pulang sekolah seorang diri. Ia mengendarai sepeda kayuh.

Sebab, jarak sekolah ke rumahnya tidak jauh, hanya sekitar 500 meter, tapi baru 50 meter keluar gerbang sekolah, bocah berparas manis ini didekati seorang pengendara motor. Dila berusaha tetap mengayuh sepedanya.

Namun, motor pelaku menghalangi laju sepeda dan memaksa Dila untuk berhenti. Dalam hitungan detik, laki-laki misterius ini menyayat lengan kanan Dila. Pelaku lalu pergi begitu saja ke arah timur. Dila lalu mendapat pertolongan warga dan dibawa ke rumah sakit.

Menurut Kapolsek Kotagede Suparman, dari keterangan para saksi mata, diketahui bahwa pelaku berjumlah satu orang dan memakai jaket warna gelap. Namun, keterangan mereka berbeda dengan keterangan salah satu korban.

Korban mengatakan, pelaku berjumlah dua orang dan berboncengan menggunakan sepeda motor bebek. "Memang korban baru akan kami periksa secara resmi karena setelah kejadian, korban harus mendapat perawatan medis dan kondisinya belum stabil," ujar Suparman.

Saat awal pemeriksaan, kata Suparman, salah satu korban mengatakan, pelaku ada dua orang. Polisi kemudian mencocokkan keterangan tersebut dengan CCTV yang kebetulan merekam tempat kejadian. ''Dari rekaman CCTV diketahui bahwa pelakunya satu orang,'' katanya menjelaskan.

Kini, polisi telah mendapatkan rekaman CCTV dari dua tempat berbeda. Meski demikian, pihak kepolisian masih akan mencari CCTV di lokasi lain untuk mencocokkan ciri-ciri pelaku dan identitas kendaraan yang digunakan pelaku.

Kasus penembakan

Kepolisian Daerah Jawa Tengah turun tangan menyelidiki teror penembak misterius yang terjadi di wilayah Kota Magelang. Kapolda Jawa Tengah Inspektur Jenderal Condro Kirono mengatakan, intelijen dan reserse kriminal diterjunkan untuk mengungkap kasus tersebut.

"Direktorat Reskrim Umum dan Intelkam sudah turun ke lokasi," kata Condro. Menurut dia, peristiwa itu mendapat perhatian serius menyusul adanya korban luka serta menimbulkan ketakutan. Secara berjenjang, kasus penembakan ditangani hingga ke polda.

Menurut dia, sejumlah peristiwa penembakan terjadi di sekitar lokasi yang sama dalam radius 200 meter. Dari hasil penyelidikan sementara, kata dia, pelaku menggunakan senapan angin. Ini terungkap dari gotri yang digunakan sebagai peluru oleh pelaku penembakan.

Teror penembakan oleh orang tak dikenal beberapa waktu terakhir di Kota Magelang telah melukai sembilan orang. Menurut Condro, teror yang menimbulkan keresahan di tengah masyarakat ini terjadi di kawasan pertokoan di Jalan Pemuda, Kota Magelang.   rep: Yulianingsih/antara, ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement