Senin 04 Apr 2016 13:00 WIB

Peretas Ikut Jaga Ujian Nasional

Red:
Seorang petugas menempelkan nomor ruangan untuk ujian nasional di SMA Perguruan Cikini, Jakarta, Ahad (3/4).Republika/Raisan Al Farisi
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang petugas menempelkan nomor ruangan untuk ujian nasional di SMA Perguruan Cikini, Jakarta, Ahad (3/4).Republika/Raisan Al Farisi

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengklaim memberlakukan pengamanan lebih ketat dalam ujian nasional (UN) tahun ini. Kementerian juga mengantisipasi gangguan teknis dalam pelaksanaan ujian berbasis komputer (UNBK).

Mulai hari ini, siswa SMA/sederajat dan SMK/sederajat mengikuti UN, baik yang berbasis kertas (PBT) maupun berbasis komputer (UNBK). PBT untuk SMA berlangsung pada 4-6 April, sedangkan UNBK dilaksanakan pada 4-7 April dan 11-12 April.

Untuk para siswa SMK, pelaksanaan PBT maupun UNBK berlangsung pada 4-7 April. Sebanyak 7,6 juta siswa SMA/sederajat dan SMP/sederajat siap melaksanakan UN tahun ini. Dari jumlah tersebut, 921.862 siswa menjalani UNBK.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nizam mengklaim, persiapan pelaksanaan UN berjalan dengan baik. Sejak beberapa pekan lalu, soal-soal ujian telah disalurkan ke daerah.

Demikian pula dengan penyelenggaraan UNBK, Nizam menyatakan persiapannya pun berjalan baik. ''Kami mengupayakan agar pelaksanaan UN, terutama UNBK tak mengalami kebocoran,'' katanya, Ahad (3/4). Pengamanan UNBK melibatkan berbagai pihak, termasuk peretas.

Ia menjelaskan, mereka yang diajak bekerja sama tergolong peretas putih atau white hat. ''Pelibatan peretas pada dasarnya demi memperkuat pengawasan.'' Jadi, sesama peretas golongan putih maupun kelompok lainnya tak membocorkan soal dan kunci jawaban.

Nizam menjelaskan, mereka disebut peretas putih karena mereka mau bekerja sama dengan pemerintah dalam merahasiakan dokumen negara. Karena itu, pemerintah merasa tak perlu khawatir terjadi kebocoran soal dan kunci jawaban.

Pengamanan soal dan kunci jawaban, selain dilakukan Kemendikbud, disempurnakan oleh para peretas dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Namun, Nizam tak menyebut berapa peretas putih yang terlibat dalam pengamanan UNBK.

Bila nanti teatp terjadi peretasan soal dan kunci jawaban, Nizam menyatakan, soal yang diretas secara otomatis berganti. Sebab, pada dasarnya Kemendikbud mempunyai soal dalam jumlah banyak dan beragam.

Nizam menuturkan, sistem yang digunakan dalam UNBK bukan sistem daring, melainkan sinkronisasi data dalam bentuk enkripsi. Artinya, sistem hanya berjalan di server yang sudah dikenali dari pusat. Daerah juga memberlakukan pengamanan dalam distribusi soal.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Disdik Kota Padang, Sumatra Barat, Fauzi, menyatakan, soal UN selesai didistribusikan pada Sabtu (2/4). ''Seluruh soal, posisinya sekarang sudah di sekolah bersangkutan," katanya, kemarin.

Ia menyebut, soal UN SMA dan MA telah selesai didistribusikan pada Jumat (1/2) dan dilanjutkan dengan SMK pada Sabtu (2/3). Pendistribusian soal mendapat pengawalan ketat aparat dan akan dimaksimalkan agar tak ada oknum mengacaukan UN.

Menurut dia, untuk menjamin pengamanan itu, kunci tempat soal UN pada masing-masing sekolah dipegang tiga pihak, yakni kepala sekolah, pihak keamanan, dan panitia. Soal diperuntukkan bagi 13.737 siswa, baik itu SMA, MA, dan SMK.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Salatiga, Jawa Tengah, mewaspadai kecurangan dalam pelaksanaan UN. Antisipasi ini dilakukan melalui proses penyimpanan naskah soal UN, distribusi, hingga pelaksanaan UN di sekolah. 

"Termasuk juga perangkat lunak dan file yang digunakan untuk pelaksanaan UNBK," ungkap Kepala Disdikpora Kota Salatiga Niken Lidiastuti, kemarin. Distribusi soal dari Semarang ke Salatiga, ujar dia, diawasi tim khusus dan personel Polres Salatiga.

Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung Fauziah, dinas membuka posko selama 24 jam untuk memantau dan melayani pengaduan termasuk distribusi naskah soal UN. ''Kami akan segera menindaklanjuti aduan,'' katanya.

Jika pengaduan sekolah berupa naskah soal UN yang belum diterima atau rusak, petugas posko menindaklanjutinya dengan mengganti naskah yang baru. Hingga kemarin, jelas dia, distribusi naskah soal UN SMA mencapai 1.917 dus dan sudah didistribusikan ke daerah.

Pendistribusian dikawal 30 polisi berpakaian lengkap dan dua pegawai dinas hingga ke tempat tujuan. Prioritas distribusi adalah daerah terjauh, yakni Pesisir Barat, Lampung Barat, Waykanan, dan Mesuji, kemudian dilanjutkan ke daerah lain yang terdekat.

Fasilitas terbatas

Pelaksanaan UNBK SMA di Makassar, Sulawesi Selatan, masih dibayangi keterbatasan fasilitas. "Kami meminjam sejumlah komputer dari SMA lain dan menggunakan 70 laptop atau komputer siswa," kata Kepala Sekolah SMA 5 Makassar Muhammad Yusran, kemarin.

Selain komputer, kendala lainnya adalah genset. Pengadaan atau penyewaan genset tidak dapat dilakukan karena dana BOS belum cair. Namun, Yusran menyatakan optimistis UNBK tak bakal terhambat persoalan listrik karena sudah ada perjanjian dengan PLN.

Menurut dia, PLN berjanji tak akan ada pemadaman selama UNBK berlangsung. Ia menyiapkan tujuh kelas UNBK, enam di antaranya adalah kelas utama yang berisi 23 komputer. Satu kelas tersisa sebagai cadangan yang memiliki 14 komputer.

Dengan melibatkan 395 siswa peserta, UNBK di SMA 5 Makassar dilaksanakan dalam tiga gelombang. Sekretaris Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan Salam Soba mengatakan, 142 sekolah yang siap melaksanakan UNBK, terdiri atas 41 SMA, 83 SMK, dan 18 SMP.

Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Sleman Arif Haryono menyatakan telah memperkuat jaringan internet dan ketersedian pasokan listrik. Sebanyak 30 SMA dan SMK yang ikut UNBK, kata dia, sudah siap.

Ia mengaku ada dua sekolah sempat bermasalah tetapi persoalannya sudah selesai. ''Permasalahan lain saat simulasi, lebih soal server dari pusat. Kita harap tidak ada gangguan saat UN nanti,'' katanya.   rep: Wilda Fizriyani, Bowo Pribadi, Mursalin Yasland, Rizma Riyandi/antara, ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement