Ahad 07 Feb 2016 13:33 WIB

Wabah Difteri Tewaskan Empat Warga Cirebon dan Majalengka

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Korban meninggal akibat penyakit difteri yang menjalani perawatan di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon terus bertambah. Burhanudin (15 tahun), warga Kabupaten Majalengka yang meninggal pada Sabtu (6/2), sekitar pukul 03.10 WIB, menambah jumlah korban meninggal dunia akibat difteri menjadi empat orang.

 Burhanudin baru menjalani perawatan di RSUD Gunung Jati Kota Cirebon pada Jumat (5/2). Korban dirawat di rumah sakit itu bersama tiga kerabatnya yang juga positif difteri. `'Jadi, total (korban tewas) akibat difteri mencapai empat orang,'' ujar Direktur RSUD Gunung Jati Cirebon Heru Purwanto kepada Republika, Sabtu (6/2).

Tiga korban tewas akibat difteri lainnya merupakan warga Blok Puhun, Desa Sampih, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon.

Dengan bertambahnya korban meninggal dunia, pasien difteri yang masih menjalani perawatan intensif di RSUD Gunung Jati Cirebon tinggal 16 orang. Dari 16 orang itu, 10 pasien berasal dari Blok Puhun, Desa Sampih, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon.

Sedangkan, tiga pasien lainnya berasal dari Desa Luwung, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, dan tiga pa sien berasal dari Kabupaten Majalengka.

Difteri adalah penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Corynebacterium diphtheriae. Difteri ialah penyakit yang mengerikan pada masa lalu yang telah menyebabkan ribuan ke matian dan masih mewabah di daerah-daerah dunia yang belum ber kembang.

Serangan difteri di Cirebon pertama kali diketahui diderita oleh empat warga yang masih satu keluarga asal Blok Puhun, Desa Sampih, Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon, akhir Desember 2015. Dari empat orang itu, tiga di antaranya meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Gunung Jati Cirebon.

Setelah empat orang itu, difteri kemudian menyebar kepada sejumlah warga lainnya yang diketahui masih kerabat dan sempat berinteraksi dengan empat orang tersebut.

Sementara, Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon telah menetapkan difteri di Kabupaten Cirebon sebagai kejadian luar biasa (KLB).

`'(Dengan ditetapkan sebagai KLB), pengobatan serta perawatan para pasien difteri yang dirawat di RSUD Gunung Jati ditanggung Pemkab Cirebon,'' ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon M Sofyan pada sela-sela kegiatan imunisasi difteri di Blok Puhun, Jumat (5/1).

Selain itu, sebagai tindak lanjut penetapan KLB, wilayah Blok Puhun juga diisolasi untuk mencegah penyebaran penyakit yang mematikan tersebut. Bahkan, orang tua dan kerabat yang menunggui penderita difteri di rumah sakit juga sementara ini dilarang pulang.

`'Biaya hidup orang tua serta kerabat pasien yang ikut menunggui di rumah sakit yang sementara ini dilarang pulang, juga ditanggung Pemkab Cirebon,'' tutur Sofyan.

Dinkes Kabupaten Cirebon pun menurunkan tim untuk melakukan imunisasi terhadap lebih dari 30 bayi di Blok Puhun, Jumat (5/2). Selain itu, juga dilakukan pembagian obat antibiotik erythromycinkepada sedikitnya 200 warga.  rep: Lilis Sri Handayani ed: Firkah Fansuri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement