Ahad 24 Jan 2016 19:32 WIB

Eks Gafatar Kebingungan Cari Tempat Tinggal

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) mengaku kebingungan mencari tempat tinggal. Mereka tidak tahu harus berteduh di mana setibanya di Wisma Transito Di nas Transmigrasi dan Kependudukan (Disnakertransduk) Provinsi Jawa Timur.

Sebanyak 388 jiwa eks Gafatar itu diterbangkan menggunakan pesawat Lion Air JT 2837 dan JT 3837 dari Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (22/1). Setengah dari jumlah keseluruhan eks Gafatar ini pun tiba di Bandara Juanda, Sabtu (23/1).

Masih ada duka dan kesedihan men dalam ketika Republika, kemarin, menjumpai satu per satu warga yang ditempatkan di sembilan barak berbeda. Parmi (51), warga asal Surabaya, beserta suami dan satu orang anaknya merasa kebingungan lantaran dikembalikan ke Surabaya. Sebab, di Surabaya, ia tak mempunyai tempat tinggal. Ia berharap ada solusi yang diberikan pemerintah daerah agar keluarganya bisa lagi melakukan cocok tanam. "Dulu kami mengontrak. Jadi, mau ke mana, nggak punya uang juga buat ngontrak, kalau bisa ya ada lahan cocok tanam lagi."

Gubernur Jawa Timur Soekarwo berjanji akan mencarikan solusi bagi mantan anggota Gafatar asal Jatim agar dapat kembali ke daerah asal dan diterima oleh lingkungan dan keluarga masing-masing.

Pemprov bersama Polri dan TNI akan mencarikan jalan agar mereka kem bali menjalani kehidupan normal ke tika pulang ke daerah asal mereka.

`'Tentu normal menurut lingkungan, bukan menurut pendapat individu karena kita hidup bermasyarakat dan Anda adalah masyarakat Jatim. Sudah kewajiban kami untuk membantu Anda," kata Soekarwo saat mengun jungi tempat penampungan mantan anggota Gafatar.

Gubernur menjelaskan, untuk sementara, para pengungsi akan diberikan tempat tinggal sementara di Asrama Transito Disnakertransduk. Di tempat ini, mereka akan diurus oleh pemerintah, mulai dari makanannya, keamanannya, dan lainnya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Her ya wan akan mengumpulkan sekaligus membina anggota Gafatar asal Jawa Barat di unit rehabilitasi (panti) sosial sebelum dikembalikan ke keluarganya. Menurut Heryawan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepala Badan Kesbangpol dan Dinas Sosial untuk menangani hal itu. Diperkirakan, warga Jabar pengikut Gafatar yang dipulangkan dari Pontianak sebanyak 450.

"Rencananya, akan kami tampung dulu di panti sosial milik Pemprov Jabar. Ada yang di Cirebon, Lembang, dan Cimahi," ujar Heryawan yang akrab disapa Aher, Sabtu.

Menurut Aher, kalau tempat penampungan tersebut masih kurang, bisa ditampung di Gedung Dharma Wa nita, Jalan Tamansari, Kota Bandung. Pembinaan harus dilakukan dulu karena dikhawatirkan ada penolakan warga asal mereka terhadap anggota organisasi yang diduga sesat tersebut. Selain itu, akan dilakukan pembinaan mental dan agama dahulu agar pemahaman mereka berubah.  rep: Adrian Saputra, Arie Lukihardianti ed: Firkah Fansuri

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement