Sabtu 09 Jan 2016 13:00 WIB

Kepanikan Cina Masih akan Berlanjut

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Kepanikan Cina Masih akan Berlanjut

RISA HERDAHITA 

JAKARTA --Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada Jum at (8/1) berhasil membalik penurunan beberapa hari belakangan menyusul kondisi serupa di bursa saham Cina. Kendati demikian, pengamat ekonomi memperingatkan bahwa kepanikan atas pasar saham di Cina be lum akan berakhir.

Analis First Asia Capital (FAC)

David Sutyanto mengatakan, saat ini pengaruh negatif dari Cina belum bisa dikatakan usai meski pada penutupan sore ini pasar saham di Cina dan In donesia rebound. \"Be lum.

Masih akan ada banyak ke jut an,\"

kata dia pada Jumat (8/1). 

IHSG kemarin sore ditutup menguat dengan naik 0,35 persen atau 15,84 poin ke level 4.546,288. Penguatan itu didorong keenam indeks saham sektoral yang menghijau. Indeks saham sektor konsumer naik signifikan sejauh 1,088 persen. Itu dilanjutkan kenaikan di in deks saham sektor aneka industri sebesar 0,952 persen.

Sementara, keempat in deks saham sektoral berge rak melemah. Pelemahan terbesar terjadi di indeks sektor infrastruktur, yaitu sejauh 1,3 per sen.

IHSG sempat bergerak di level terendahnya pada 4.507,414 dan tertingginya di level 4.550,907. Kemarin pagi, IHSG sempat reboundtipis sejauh 7,859 poin atau 0,173 persen ke level 4.538,307. Namun, pada jeda siang, IHSG sementara ditutup turun 9,771 poin atau 0,216 persen ke level 4.520,677.

Pulihnya IHSG ke zona hijau ini seiring dengan penguatan rupiah atas dolar AS. Hingga kemarin sore, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah naik tipis 4,9 poin atau 0,04 persen ke level Rp 13.922,5 per dolar AS.

Sentimen positif tersebut muncul dengan pulihnya kinerja pasar saham di Cina. Kemarin sore, pukul 16.04

Bersambung ke hlm 9 kol 1-3

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement