Ahad 03 Jan 2016 13:00 WIB

Reaksi Cepat Atasi Sampah

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,Reaksi Cepat Atasi Sampah

JAKARTA -- Pengelolaan sampah selalu saja menjadi permasalahan serius. Seiring dengan tingkat konsumsi masyarakat yang meningkat, jumlah sampah pun selalu bertambah. Pada perayaan pergantian tahun baru, mi - salnya, sampah selalu menjadi masalah yang menyisa dan harus diselesaikan dengan cepat. 

Mengatasi sampah yang pada ta hun ini mencapai 700 ton, Dinas Ke bersihan DKI Jakarta menyusun stra tegi khusus yang telah disiapkan sejak beberapa bulan lalu. Caranya dengan cara dicicil.

Titik lintasan jalan yang bukan konsentrasi massa dibersihkan lebih dulu.

Kalau pusat kerumunan massa dibersihkan setelah pukul 01.00 dini hari pascamassa bubar,\" jelas Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Isnawa Adji, kepada Republika, Sabtu (2/1). 

Selain itu, disiapkan juga 30 ken - daraan penyapu jalan (

street sweeper)

dan 5.000 personel kebersihan yang terdiri atas petugas kebersihan, kru, dan operator street sweeper. 

Menurutnya, jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan tahun ini terbilang lebih sedikit dibandingkan perayaan yang sama tahun lalu. Tahun baru lalu ada 900 ton. Jadinya sampah berkurang sekitar 200 ton," papar dia. 

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang Erik S Santoso menjelaskan, jumlah sampah di wilayahnya pada malam pergantian tahun baru kali ini mencapai 10 ribu ton. Untuk itu, DKP menurunkan tiga mobil penyapu sampah. Setelah itu, baru dilakukan pembersihan secara konvensional dengan bantuan sebanyak 800 petugas kebersihan.

Erik mengatakan, hal yang sulit dihindari justru penumpukan sampah di jalan, bukan di tempat yang telah disediakan. \"Tempat sampah yang kami sediakan di pedestrian memang tidak cukup jika dipakai untuk menampung seluruh sampah di titik-titik keramaian pada malam tahun baru.

Namun, seharusnya masyarakat sadar dan mau membuang sampah di tempat sampah lain yang berdekatan yang jaraknya tidak jauh sebab kami menempatkan puluhan tempat sampah di setiap titik keramaian, ujarnya.

Task force Untuk mengatasi sampah, Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, membentuk gugus tugas pengangkutan sampah rumah di tiga kecamatan, yaitu Lubuk Baja, Bengkong, dan Batu ampar. Kami sedang bahas akan dibentuk tim task force, seperti gugus tugas,\" kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Batam Yudi Admaji di Batam.

Tim yang terdiri atas sejumlah pihak terkait itu akan bekerja mengangkut sampah sampai lelang pengelolaan sampah selesai. Yudi memastikan tidak akan ada lagi penumpukan sampah seperti tahun-tahun sebelumnya karena pemerintah sudah mempersiap kan pengangkutan limbah pada masa jeda. Yaitu, antara habis masa kontrak dengan masa kontrak baru perusahaan pengelola sampah.

Sementara, Pemerintah Kota Bekasi meresmikan bank sampah berbasis daring per tama bernama Bank Sampah Gam prit. Tak hanya berperan dalam me ngu rangi jumlah sampah dan menciptakan lingkungan bersih, bank sampah ini juga akan menjadi sarana infak.

Fajri Siregar, ketua Koperasi Syariah Ukhuwah Alwin sebagai pengelola keuangan bank sampah Gampit, mengatakan, ada nya sistem onlineakan meningkatkan nilai jual sampah dan mem beri keuntungan lebih bagi na sa bah. \"Dengan sistem daring, nantinya harga sampah bisa lebih dari dua kali lipat,\" kata Alwin, Jumat (1/1).

Selama ini, kata dia, bank sampah dikerjakan secara manual. Para nasabah bank sampah akan membawa sampah ke ring yang mereka jual ke penge lola dan dihargai sebesar Rp 1.000 per kilogram. Dengan sis tem daring, nasabah akan memi sahkan sendiri jenis sampahnya sehingga harganya bisa lebih tinggi. \"Bank sampah ini bisa menjadi sarana infak sampah. Jadi memberikan sampah ke masjid yang akan dikelola di bank sampah.\" (c33/c37/antara, ed:mansyur faqih)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement