Ahad 13 Dec 2015 13:00 WIB

KLB Hepatitis A, Ratusan Mahasiswa IPB Periksakan Kesehatan

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID,KLB Hepatitis A, Ratusan Mahasiswa IPB Periksakan Kesehatan

Pemeriksaan kesehatan yang digelar Institut Pertanian Bogor (IPB) guna menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A disambut baik oleh banyak mahasiswa.

Ratusan mahasiswa berbondong- bondong datang untuk memastikan dirinya bebas hepatitis A.

Sutrisno (19 tahun), mahasiswa semester tiga Ilmu Komputer IPB, mengaku sengaja datang karena khawatir tertular hepatitis A. Pasalnya, rekan akrab Sutrisno telah sepekan tak masuk kuliah karena positif mengidap penyakit tersebut. "Sejak kemarin agak tidak enak badan, tapi saat diperiksa ternyata bukan (gejala hepatitis A)," katanya di kampus IPB Dramaga Bogor, Sabtu (12/12).

Dari pemeriksaan sepanjang hari kemarin, sebanyak 35 mahasiswa IPB menjadi terduga atau suspectpengidap hepatitis A. "Dari 405 sivitas IPB yang di periksa hari ini, 35 di antaranya dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut karena menunjukkan sejumlah gejala," ungkap Direktur Kemahasiswaan IPB Sugeng Santoso.

Sebelumnya, pada hari pertama pemeriksaan kesehatan massal yang berlangsung Jumat (11/12), tim IPB dan para dokter dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor memeriksa 204 orang. Sebanyak 11 di antaranya dinyatakan sebagai suspect,namun belum positif hepatitis A dan sudah pulang ke rumah masing-masing.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan IPB Yonny Koesmaryono mengatakan, IPB bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk menanggulangi hal tersebut. Sosialisasi kepada mahasiswa, peningkatan kebersihan lingkungan, hingga penyuluhan terhadap para pedagang makanan di dalam dan luar kampus IPB Dramaga akan segera dilakukan.

Yonny berujar, terdapat beberapa kemungkinan penyebab berjangkitnya hepatitis A. Kondisi fisik mahasiswa yang menurun menjelang ujian akhir, cuaca ekstrem, sanitasi tak sehat, hingga kurangnya kebersihan makanan dan air yang dikonsumsi menjadi faktor yang mungkin melatarbelakangi.

 

"Karenanya kami juga akan memberikan penyuluhan untuk para pedagang lingkar kampus di Babakan Raya, termasuk berkoordinasi dengan pemerintah desa dan kecamatan setempat," kata Yonny.

Ia menyebutkan, masih terdapat 15 mahasiswa pengidap hepatitis A yang dirawat di rumah sakit. IPB menyatakan bertanggung jawab penuh membiayai pengobatan mereka.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit hepatitis di Kabupaten Bogor. Sebab, hepatitis merupakan satu dari penyakit menular yang kerap terjadi pada musim penghujan. 

"Statusnya Waspada. Selain hepatitis, kasus lain yang kerap ditemui, antara lain, ISPA, diare, demam berdarah, termasuk keracunan makanan," ungkap Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) Dinkes Kabupaten Bogor Kusnadi, Sabtu (12/12).

Kusnadi mengatakan, sejumlah kasus hepatitis A ditemukan di Kabupaten Bogor selama 2015. Selain puluhan pengidap hepatitis A yang terungkap di IPB, kasus berskala besar lain juga ditemui di Pesantren Darul Muttaqien, Parung.

Pada Oktober 2015, 95 santri di pesantren tersebut positif mengidap hepatitis A. Penyebab kasus masif tersebut diduga terjadi akibat kondisi air yang kurang bersih. "Kasus tersebut telah ditanggulangi dan seluruh santri sudah dinyatakan sembuh," katanya.

Hepatitis A menular secara feca loraldengan sarana makanan dan minuman yang terkontaminasi. 

(c34, ed:firkah fansuri)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement