Rabu 25 Nov 2015 12:00 WIB

Pengurus Kadin Baru Harus Persatukan Anggota

Red:

BANDUNG -- Pemilihan ketua umum Kadin dalam Munas VII di Bandung, Jawa Barat, berlangsung ketat, Selasa (24/11). Hingga pukul 22.00 WIB, proses pemilihan ketua umum yang diikuti dua kandidat, yakni Rachmat Gobel dan Rosan P Roeslani, masih berlangsung.

Pada Selasa malam, Rachmat Gobel dan Rosan Roeslani menjabarkan visi dan misi kepada 132 Kadin daerah dan asosiasi yang memiliki hak suara. Proses musyawarah mufakat untuk menentukan ketua kadin baru gagal terjadi karena anggota memilih secara voting.

Banyak harapan yang disampaikan nantinya kepada pengurus baru Kadin hasil Munas VII. Ketua Dewan Penasihat Kadin Periode 2010-2015 Fahmi Idris mengatakan, kepemimpinan Kadin yang baru harus mempersatukan seluruh anggotanya. Selain itu, Kadin perlu menjaga hubungan yang baik dengan pemerintah .

"Hubungan dengan pemerintah dijaga agar kedua pihak saling memberikan dukungan,'' kata Fahmi. Pekerjaan rumah yang dilanjutkan pengurus baru adalah mewujudkan agar dunia usaha bisa bekerja sama dengan pemerintah.

Dalam konteks ini, jelas Fahmi, Kadin melangkah bersama pemerintah dalam menghadapi tantangan perekonomian yang tidak mudah, mulai dari pelemahan perekonomian dunia hingga penurunan harga-harga  komoditas.

Dalam Pleno III yang selesai pada pukul 14.14 WIB, Rosan terlihat mendapatkan banjir dukungan dari Kadin daerah. Dari 34 Kadin daerah, sebanyak 22 dukungan mengalir untuk Rosan. Sedangkan, enam Kadin daerah mendukung mantan menteri perdagangan Rachmat Gobel.

Sementara itu, lima Kadin daerah tidak menyebutkan dukungan kepada pihak siapa pun dan satu lainnya tidak hadir, yakni Kadin Riau. Rosan yang merupakan pemilik Recapital Group ini juga mendulang dukungan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie yang hadir dalam munas.

Menanggapi dukungan tersebut, Rosan menyatakan siap mengemban tugas jika terpilih sebagai ketua umum 2015-2020. "Insya Allah kalau diberi amanah, program pertama yang akan saya kerjakan adalah fasilitasi dan penguatan Kadin di provinsi, kabupaten dan Kota.''

Ia menambahkan, akan mengusung konsep Local Champion to Global Citizen yang bisa diterapkan sebagai solusi di tengah perlambatan ekonomi. Penguatan brand produk lokal dapat menunjukkan identitas bangsa.

Karakter kedua calon ketum Kadin ini memang berbeda. Rosan berkecimpung pada sektor finansial, sementara Gobel berkecimpung di sektor riil. Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan, dalam kepemimpinan baru mendatang, Kadin diharapkan bisa lebih solid. Selain itu, seluruh program yang dicanangkan juga dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak.

Menurut Hariyadi, untuk menjawab tantangan perekonomian Indonesia, Kadin juga harus mendorong nilai tambah produk melalui peningkatan industri manufaktur. Kadin pun mestinya aktif dalam pembicaraan multilateral terkait perjanjian internasional.

Kadin, ia melanjutkan, sebaiknya proaktif terlibat dalam setiap pembahasan di tingkat kementerian/lembaga ataupun DPR, termasuk dalam perumusan kebijakan pemerintah.

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Bahlil Lahadahlia mengatakan, Kadin harus mampu mampu memperjuangkan aspirasi seluruh anggotanya.

Kadin juga didorong memberikan ruang untuk para pengusaha dan asosiasi yang bernaung di bawahnya. Menurut Bahlil, dalam teori ekonomi di setiap negara, pemerintah harus memberikan proteksi terhadap pengusaha nasionalnya.

Pemerintah melalui Kadin seharusnya juga memproteksi pengusaha dalam negeri. Dengan munas kali ini, jelas dia, diharapkan kepemimpinan baru di Kadin membuat terobosan untuk membangun jaringan karena negara tidak lagi menjadi faktor penghambat bisnis.

Bahlil menjelaskan, ke depan, Kadin dituntut menyinergikan pengusaha di pusat, daerah, dan pemerintah. ''Sebab, kekuatan ekonomi nasional yang ideal tidak boleh bertumpu pada suatu wilayah, tapi harus terjadi pemerataaan ekonomi,'' katanya. 

Komite Tetap Waralaba Lisensi dan Kemitraan Kadin Amir Karamoy menambahkan, pemerintah membutuhkan orang dalam organisasi usaha untuk membangun perekonomian nasional. ''Pemerintah perlu orang yang bisa diajak ngomong.''

Ia menuturkan, Kadin merupakan organisasi atau wadah penyalur aspirasi dunia usaha nasional yang harus beriringan dengan pemerintah. Sebaliknya, pemerintah juga harus berjalan bersama dengan Kadin untuk meningkatkan dunia usaha yang lebih baik.

Menurut dia, Pemerintah Indonesia yang dipimpin Presiden Joko Widodo tentu mengetahui siapa orang yang dapat sejalan dengan pemerintah dan dapat bekerja sama. Kalau sinergi berhasil, Kadin akan berhasil menjalankan programnya. n antara ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement