Senin 19 Oct 2015 13:00 WIB

Jakarta Membiru

Red: operator
Pemain kesebelasan Persib meluapkan emosinya seusai mengalahkan kesebelasan Sriwijaya dalam laga final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad (18/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Pemain kesebelasan Persib meluapkan emosinya seusai mengalahkan kesebelasan Sriwijaya dalam laga final Piala Presiden di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Ahad (18/10).

REPUBLIKA.CO.ID,Jakarta Membiru

Piala Presiden 2015 diharapkan menjadi tonggak kebangkitan persepakbolaan Indonesia

JAKARTA - Persib Bandung berhasil menjuarai turnamen Piala Presiden 2015 setelah mengalahkan Srwijaya FC dengan skor 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Ahad (18/10). Didukung puluhan ribu Bobotoh, julukan suporter Persib, yang membirukan GBK, mereka mementahkan serangan bertubi-tubi Sriwijaya FC.

Laga final kemarin malam berlangsung cepat sejak menit pertama. Kedua tim langsung bermain menyerang. Sriwijaya mendapat peluang emas pertama setelah kapten Titus Bonai mengirim umpan tarik yang disambut penyerang Talaohu Abdul Mushafry. Namun, sepakan Musafry melenceng sedikit di sisi sebelah kiri gawang Persib yang dijaga I Made Wirawan.

Tak lama selepas kesempatan itu, Persib mendapat tendangan bebas di depan kotak penalti Sriwijaya. Jufrianto mengeksekusi tendangan bebas dengan mengirim bola yang kemudian memantul ke salah seorang pemain Sriwijaya FC dan membobol gawang Sriwijaya FC.

Tersengat gol tersebut, Sriwijaya bermain menekan. Alih-alih berhasil menjebol gawang Persib, tekanan Sriwijaya justru berbuah serangan balik. Kapten Persib, Atep, mengirim umpan tarik yang menghasilkan kemelut dan kemudian disambut penyerang Makan Konate dengan tendangan kencang yang mengenai tiang atas gawang Sriwijaya, memantul, dan mengenai tangan Dian Agus kemudian kembali ke dalam gawang Sriwijaya.

Babak kedua dimulai, Sriwijaya FC tak mengendurkan tekanan dan mendominasi penguasaan bola. Kendati demikian, para pemain Persib Bandung memperagakan permainan bertahan ciamik yang tak berhasil ditembus Sriwijaya FC hingga peluit akhir berbunyi.

Persib melangkah ke final setelah menjuarai babak grup di Bandung. Mereka kemudian mengalahkan Pusamania Borneo FC di perempat final setelah membalik ketertinggalan pada laga leg pertama di Samarinda. Di semifinal, giliran Mitra Kukar yang dikandaskan Persib. Meski tak mencetak gol pada laga final, penyerang Persib Zulham Zamrun terpilih sebagai pemain terbaik Piala Presiden 2015 sekaligus pencetak gol terbanyak.

Sejumlah kericuhan sempat timbul di kompleks GBK dan sejumlah lokasi di Jakarta terkait pertandingan final kemarin. Bentrokan terutama dipicu remaja-remaja yang melakukan sweeping kendaraan, pengeroyokan, serta pelemparan batu. Kendati demikian, ribuan aparat kepolisian dan TNI sigap mencegah kericuhan meluas. Ratusan pelaku kericuhan ditahan.

Piala Presiden 2015 dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 30 Agustus lalu di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali. Kompetisi yang digelar di Malang, Makassar, Gianyar, dan Bandung tersebut diikuti 13 klub kasta teratas kompetisi sepak bola Indonesia dan tiga klub dari Divisi Utama.

Turnamen itu dihelat Mahaka Sport and Entertainment menyusul tak berjalannya kompetisi Liga Super Indonesia selepas Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sejak dimulai, Piala Presiden 2015 menghadirkan pertandingan dan drama khas sepak bola Indonesia. 

Bali United Pusam FC yang kebanyakan anggota skuatnya adalah pemain-pemain muda berhasil menampilkan permainan ciamik racikan pelatih Indra Sjafri. Sementara, Pusamania Borneo FC mencuri perhatian lewat permainan apik penyerang-penyerang pinjaman dari Persipura Jayapura dan komentar-komentar bombastis pelatih Iwan Setiawan. 

PSM Makassar kembali menunjukkan jati diri sepak bola Makassar dengan gaya bermain ngotot kendati kemudian tersingkir melalui selisih gol tandang melawan Mitra Kukar di perempat final. Sementara, kegemilangan penyerang muda berbakat Evan Dimas redup oleh sikap Bonek FC yang memilih walkout dari pertandingan melawan Sriwijaya FC, juga di perempat final.

Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar dan Presiden Sriwijaya FC Alex Dodi menyerukan, turnamen Piala Presiden 2015 harus menjadi tonggak kebangkitan sepak bola Indonesia. Alex Dodi berharap setelah turnamen ini segala perselisihan sepak bola Indonesia harus segera diakhiri. 

Ketua Organising Committee (OC) Piala Presiden Erick Thohir mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu suskesnya perhelatan Piala Presiden 2015. Erick juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang membuka dan menutup Piala Presiden 2015. 

Dia menegaskan, kesuksesan Piala Presiden tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak, antara lain Polri, TNI, Menpora, PSSI, BOPI, KONI, dan para sponsor. Kepada suporter, Erick menyampaikan rasa bangganya karena makin hari semakin dewasa dan bijaksana. n ed: fitriyan zamzami 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement