Selasa 11 Aug 2015 16:46 WIB

Jokowi: Usut Mafia Sapi

Red: operator
Pedagang daging sapi melakukan aksi dengan memasang poster di los daging Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (10/8).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Pedagang daging sapi melakukan aksi dengan memasang poster di los daging Pasar Senen, Jakarta Pusat, Senin (10/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyebut ada oknum yang bermain di balik mahalnya harga daging sapi saat ini. Ia berjanji, pemerintah akan menelusuri pihak-pihak yang sengaja menahan stok daging sapi.

"Ini lagi kita telusuri" katanya, di Hotel Grand Sahid Jakarta, Senin (10/8). Menurut Jokowi, stok daging sapi saat ini sebetulnya cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Namun, stok itu sengaja ditahan oleh oknum tertentu agar pemerintah melakukan impor.

"Pertanyaan saya, kalau kita impor banyak, harga daging bisa turun menjadi Rp 100 (ribu) atau Rp 90 ribu, tidak?" ucap mantan gubernur DKI Jakarta tersebut. Untuk mengatasi hal itu, menurut dia, pemerintah akan membeli langsung daging sapi dari luar negeri untuk membuktikan bahwa harga daging itu bisa lebih murah.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, untuk mengungkap praktik penahanan stok yang menjurus pidana ini, Mendag menggandeng pihak kepolisian. "Sekarang ini kita berada di kondisi perekonomian yang lesu, dan tindakan ini (menahan pasokan) sangat tidak benar," ujar Rachmat.

Menurut Rachmat, stok sapi di feedloteralias para pengusaha penggemukan sapi impor sebetulnya masih cukup untuk memenuhi kebutuhan daging sapi masyarakat. Apabila ditemukan ada oknum yang menahan dan menimbun, katanya, berarti sudah masuk ke ranah pidana.

Merespons tingginya harga daging sapi di dalam negeri, Kementerian Pertanianpun telah membentuk tim khusus. Tim bertugas mengecek persediaan sapi bakalan yang berada di sejumlah perusahaan penggemukan sapi (feedlot).

Dari hasil pengecekan, sapi yang tersedia menca pai 160 ribu ekor. Jumlah tersebut, menurut Rachmat, cukup untuk empat bulan ke depan. Kendati begitu, ia tetap mengeluarkan rekomendasi impor sapi sebanyak 50 ribu ekor untuk menyesuaikan kebu tuhan dalam negeri.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengiyakan dugaan Jokowi. "Berdasarkan penelitian kami, ada ulah pelaku usaha yang mem buat kita ketergantung an impor, dibuat sedemikian rupa sehingga produksi dalam negeri mati," kata Badrodin.

Ia mengatakan, kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih dalam terkait dugaan tersebut. Polisi juga telah bergerak mengusut sejumlah perusahaan pengimpor komoditas pertanian yang merugikan peternak dan petani dalam negeri.

Modus kartel ini, lanjut dia, beragam. Dari mulai pengambilan kebijakan hingga penetapan harga di pasar. Pelaku kartel juga kerap memanfaatkan situasi, seperti kekeringan agar si pelaku dan kelompoknya bisa mengendalikan harga.

Direktur Utama Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan, pihaknya akan melanjutkan operasi pasar (OP) daging sapi untuk menstabil kan harga. "OP hari kemarin (Ahad, 9/8), (sebanyak) 80 ton daging segar. Itu tersebar di sejumlah titik, yaitu di Bandung, Jawa Barat, Jakarta, Serang, serta sem bilan titik lainnya," kata Djarot.

Daging sapi dari OP dijual dengan harga Rp 90 ribu per kilo gram. Operasi pasar akan terus dilakukan hingga harga daging di pasaran stabil di bawah Rp 100 ribu per kilogram.

Wapres Jusuf Kalla menyatakan, naiknya harga daging sapi belakangan terkait dengan pasokan. "Pemerintah akan fokus kesitu (pasokan)," kata Kalla, kemarin. Untuk pasokan di dalam negeri, ungkapnya, pemerintah akan meng genjot sektor pembibitan sapi. Ada pun terkait pasokan dari luar negeri, pemerintah juga akan membuka impor tak hanya dari Australia, tapi juga negara lain.

Pada Senin (10/8), mogok berjualan daging sapi masih dilakukan sebagian pedagang daging di pasar- pasar di Jawa Barat dan Jakarta. Penjual daging sapi di Pasar Cinde dan Pasar Kilometer Lima, Palembang, Sumatra Selatan, juga tak berjualan, kemarin. "Hari ini kami libur tidak jualan dulu karena harga daging tinggi, bisa mencapai Rp 130 ribu per kilogram," kata seorang pedagang di Pasar Cinde. rep: Halimatus Sa'diyah, Rizky Jaramaya Maspril Aries/Sonia Fitri/c12/c05, ed: Fitriyan Zamzami  

Harga Daging Tertinggi per Bulan (Rp/Kg)*

Agustus 2014 103.005 (4 Agustus)

September 2014 100.100 (1 Oktober)

Oktober 2014 102.108 (3 Oktober)

November 2014 99.934 (17 November)

Desember 2014 102.212 (31 Desember)

Januari 2015 101.664 (28 Januari)

Februari 2015 101.735 (25 Februari

Maret 2015 101.679 (3 Maret)

April 2015 101.552 (27 April)

Mei 2015 102.730 (13 Mei)

Juni 2015 108.145 (17 Juni)

Juli 2015 116.101 (15 Juli)

Agustus 2015 114.000 (6 Agustus)

Sumber: Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (kemengag.go.id)

Keterangan: * data rerata nasional

Impor Sapi Bakalan (Ekor)

2015 **

Kuota 350.000

Realisasi 98.861

2014

Kuota 877.955

Realisasi 729.400

2013

Kuota 409.137

Realisasi 312.687

2012

Kuota 283.000

Realisasi 297.462

Keterangan: ** Januari-Juni

Sumber: Kementerian Perdagangan/Kementerian Pertanian

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement