Senin 03 Aug 2015 11:00 WIB

Muhammadiyah Diminta Kuasai Perdagangan

Red:
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin memberikan sambutan saat membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/8).
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsudin memberikan sambutan saat membuka Sidang Tanwir Muhammadiyah di kampus Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/8).

MAKASSAR -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mendorong warganya menjadi wirausahawan. Langkah tersebut dinilai penting karena akan membawa persyarikatan menguasai perdagangan dan perekonomian Indonesia, yang pada akhirnya menunjang gerakan dakwah Islamiyah.

"Kalau umat Islam tak menguasai ekonomi maka berdampak negatif terhadap dakwah Islamiyah," kata Din saat menghadiri bazar menjelang pembukaan Muktamar ke-47 Muhammadiyah dan Aisyiyah, di Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (2/8).

Din menjelaskan, agama Islam masuk melalui perdagangan. Bahkan, para nabi banyak yang menjadi pedagang sambil melakukan dakwahnya. Karena itu, sekarang hilang alasan bagi umat Islam untuk tidak menguasai perdagangan dan perekonomian.

Dengan menguasai perdagangan, Din yakin umat kelak dapat mewujud sebagai kekuatan yang sangat besar. "Umat nantinya tak bisa dimonopoli oleh hal maupun negara lain yang ingin menghancurkan Islam," katanya menegaskan.

Menurut Din, saat ini umat Islam, khususnya warga Muhammadiyah, mulai terpuruk dalam bidang perdagangan, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mereka sangat baik dalam  menjalankan perdagangan dan perekonomian. Karena itu, ketua umum Majelis Ulama Indonesia ini meminta Muhammadiyah tak mengabaikan kekuatan ekonomi. Ia meminta agar bazar-bazar sering digelar dan bukan hanya pada saat menjelang pelaksanaan muktamar.

Pada muktamar kali ini Muhammadiyah menempatkan dirinya sebagai gerakan pencerahan menuju Indonesia berkemajuan. Menurut Bendahara Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas, Muhammadiyah berusaha menciptakan Indonesia maju dan unggul.

Bagi Muhammadiyah, ujar dia, negara Pancasila merupakan konsensus nasional dan tempat membuktikan bahwa Indonesia mampu menjadi negeri aman dan damai. Agar terhindar dari perpecahan, ia mengajak semua kelompok berjuang menjadikan Indonesia makmur.

Muhammadiyah percaya, Indonesia mampu menjelma sebagai negara kuat dan berkemajuan di segala bidang. "Syaratnya, semua pihak, pemerintah dan warganya, sungguh-sungguh berjuang dan mengerahkan potensi nasional secara optimal," kata Anwar.

Muktamar Muhammadiyah di Makassar dibuka pada Senin (3/8) ini oleh Presiden Joko Widodo. Humas Muktamar ke-47 Muhammadiyah Ahmad Ma’ruf mengonfirmasi bahwa Presiden hadir dengan didampingi sejumlah menteri Kabinet Kerja.

Mereka adalah Mensos Khifofah Indar Parawansa, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi. Ketua MPR Zulkifli Hasan juga bakal menghadiri acara pembukaan.

Selain itu, ada pemimpin ormas keagamaan, para ketua partai politik, serta tamu undangan lainnya. Ahmad menambahkan, 200 ribu penggembira dari seluruh Indonesia memeriahkan acara pembukaan yang berlangsung di Lapangan Karebosi, Makassar.

Hingga Ahad, sudah 65 persen penggembira berada di Makassar dan sisanya datang pada hari itu juga dengan menggunakan kapal dan pesawat terbang. Muktamar ini diikuti 3.000 peserta yang mempunyai hak suara.

Selain polisi, pengamanan pembukaan muktamar dilakukan oleh pihak internal Muhammadiyah melalui Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) dan Korps Serbaguna (Kosegu) Tapak Suci Putra Muhammadiyah. Menurut Komandan Kokam Sulawesi Selatan Muhammad Ikbal, 70 anggota Kokam akan berada di ring dua pengamanan Presiden. Kemarin, Kokam berkoordinasi dengan Paspampres dan mensterilkan area pembukaan muktamar.

Wakil Komandan Kosegu Sulawesi Selatan, Rusmanto, mengatakan, Kosegu menurunkan 250 personel untuk menjaga keamanan selama pembukaan muktamar. Mereka menjaga pintu masuk peserta muktamar di gerbang Lapangan Karebosi dan lokasi muktamar.

Dalam pembukaan, sebanyak 700 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Makassar dilibatkan dalam tarian empat etnik, yakni Bugis, Makassar, Mandar, dan Toraja. Itu adalah simbol keharmonisan hubungan di antara mereka.

Tarian tersebut juga menggambarkan makna bahwa dalam menjalankan misi Islam berkemajuan dibutuhkan kekompakan dan harmonisasi. Apalagi, empat suku itu dikenal dengan karakternya yang ulet, memiliki etos kerja yang tinggi, dan bertanggung jawab.

Pelaksanaan muktamar didahului dengan sidang tanwir pada Sabtu (1/8). Sidang ini menetapkan 39 nama calon ketua umum baru yang akan dibawa dalam forum muktamar. Anwar Abbas meraih suara tertinggi, yakni 151 dari 197 peserta tanwir.

Terdapat 204 peserta tanwir dari pimpinan pusat dan pimpinan wilayah, tapi tujuh orang tidak memilih. Urutan berikutnya setelah Anwar Abbas adalah Dahlan Rais dan Abdul Mu’ti dengan masing-masing 115 suara, Yunahar Ilyas 114 suara, dan Busyro Muqaddas 112 suara. n ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement