Rabu 08 Jul 2015 11:00 WIB

Cipali Terus Telan Korban

Red:
Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) masih minim rambu dan penerangan.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) masih minim rambu dan penerangan.

MAJALENGKA -- Kecelakaan lalu lintas terjadi tiga hari berturut-turut di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) sejak Ahad (5/7) hingga Selasa (7/7). Jumlah korban tewas dalam jangka waktu tersebut mencapai sembilan orang.

Kecelakaan terkini terjadi di Jalur A (arah Cikopo ke Palimanan) Kilometer (Km) 163 Kertajati, Kabupaten Majalengka, pada pukul 12.30, kemarin. Saat itu, dua truk tronton bertabrakan hingga terguling ke dalam tebing sedalam lima meter.

Anas Supriyatna, salah seorang pengemudi truk, menuturkan, truknya yang menuju Cirebon tetiba ditubruk dari arah belakang oleh truk lainnya. ''Saat diseruduk dari belakang, saya tak sempat mengerem hingga menerobos besi pembatas jalan," ujar Anas kepada Republika, kemarin. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Sebelumnya pada Senin (6/7) sore, sebuah mobil Daihatsu Grand Max yang mengarah ke Cirebon juga menabrak truk yang tengah diparkir di bahu jalan Jalur A Km 178, Sumberjaya, Majalengka. Kecelakaan tersebut mengakibatkan tujuh penumpang mobil yang menabrak truk meninggal dunia.

Sedangkan pada Ahad (5/7) dini hari, juga terjadi kecelakaan di Jalur B (arah Palimanan ke Cikopo) Km 151, Kabupaten Majalengka. Saat itu, sebuah Isuzu Panther yang mengarah ke Jakarta yang dikemudikan dengan kecepatan tinggi oleng dan mengarah ke jalur lambat, kemudian menabrak sebuah truk yang berhenti di bahu jalan. Peristiwa itu mengakibatkan dua korban tewas, dua orang luka berat, dan seorang luka ringan.

Tol Cipali mulai dikerjakan proyeknya pada 2011. Badan utama tol itu merentang sepanjang 116,75 km dari Cikopo di Purwakarta menuju Palimanan di Cirebon. Tol yang digadang-gadang menjadi jalur alternatif pantai utara (pantura) Jawa itu diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 13 Juni lalu.

Sejak peresmian hingga 29 Juni lalu, kepolisian mencatat setidaknya terjadi 37 kecelakaan dengan tiga korban tewas. Ditambah kecelakaan terkini, jumlah kecelakaan di Tol Cipali sebulan belakangan mencapai 50 kejadian dengan korban tewas 12 orang.

Sebagai perbandingan, dalam sebulan pertama saat Tol Cikampek-Purwakarta-Padalarang Cipularang (Cipularang) dibuka pada April-Mei 2005, tercatat dua kecelakaan fatal.

Salah satunya menewaskan pekerja proyek jalan tersebut pada 26 April 2005. Selain itu, seorang pengemudi truk juga tewas akibat kecelakaan tunggal di Km 91 pada 26 April 2005. Lokasi kecelakaan kedua adalah lokasi jalan ambrol pada akhir Mei. Jumlah korban jiwa terbanyak dalam sebulan tercatat pada Juli 2011. Saat itu, sebanyak 10 orang tewas di Cipularang.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan, kepolisian masih menyelidiki sebab maraknya kecelakaan di Tol Cipali. "Masih dilakukan penelitian, sekarang diproses, didalami apa sebenarnya penyebab kecelakaan yang paling utama," kata Badrodin, di Kompleks Istana Kepresidenan. Menurutnya, penelitian terhadap berbagai kecelakaan di Tol Cipali dapat diselesaikan setidaknya tiga hari mendatang.

Penyebab kecelakaan, menurut Badrodin, bisa karena faktor struktur jalan, rambu-rambu, atau kesalahan manusianya. Kendati demikian, ia mengatakan, di sejumlah lokasi masih perlu penambahan rambu lalu lintas, seperti di jalan yang menikung. "Harus ada rambu-rambu, paling tidak 'spotlight' yang memberikan arah jalan ini menikung. Menikung itu kadang tidak terasa, tetapi dalam kondisi kecepatan tinggi, bisa terbawa badan kendaraan keluar dari jalan," katanya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono tak menyangkal ada titik-titik rawan di Tol Cipali. "Km 178 itu merupakan titik-titik kelelahannya pengemudi. Ini menurut Kakorlantas," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan, kemarin.

Untuk mencegah kecelakaan serupa kembali terjadi, Basuki mengatakan, pihaknya sudah mulai memasang pita kejut, seperti saran Korlantas Mabes Polri. Basuki Hadimuljono menyangkal bahwa maraknya kecelakaan di Cipali akibat jalan belum laik dilalui.

Terkait minimnya rambu dan lampu penerangan, Basuki mengakui bahwa kementeriannya baru saja menambah kelengkapan jalan tersebut. "Cuman ini karena jalannya panjang, jadi dirasakan masih ada kurang-kurang untuk bisa ditambah," ucap dia. n antara ed: fitriyan zamzami

***

infografis

PROFIL TOL CIPALI

Panjang: 116,75 kilometer

Karakter: Didominasi jalur lurus

Titik Jenuh: Km 102-Km 140 (jalur lurus)

Jumlah Rest Area: 8

Proyek Dimulai: 8 Desember 2011

Target Selesai: 2014

Penggunaan Diresmikan: 13 Juni 2015

Pengembang: PLUS Expressways Berhad, dan  PT Baskhara Utama Sedaya

Total Dana Investasi: Rp 12,56 triliun

Sumber: www.pu.go.id/Polda Jabar

/

Catatan 14 Juni-29 Juni

Jumlah Kecelakaan

Jalur A Cikopo-Palimanan: 13 kecelakaan

Jalur B Palimanan-Cikopo: 24 kecelakaan

Penyebab Kecelakaan

Pengemudi Mengantuk: 20 kecelakaan

Kecepatan Terlalu Tinggi: 8 kecelakaan

Menabrak Binatang: 9 kecelakaan

Korban

Tewas: 3 orang

Luka Berat: 4 orang

Luka Ringan: 32 orang

Sumber: Mabes Polri

Kecelakaan Mengemuka:

16 Juni 2015:

Kejadian:

Sebuah truk box berkecepatan tinggi menabrak truk lain.

Lokasi: Jalur A (Cikopo-Palimanan) Kilometer 82

Korban: 1 tewas

18 Juni 2015:

Kejadian:

- Tabrakan beruntun antara dua truk dan satu Toyota Avanza.

Lokasi:

Jalur A (Cikopo-Palimanan) Kilometer 94.

Korban: 1 tewas, 3 luka

18 Juni 2015:

Kejadian: Toyota Innova menabrak tebing parit

Lokasi: Jalur B (Palimanan-Cikopo) Kilometer 94.

Korban: 1 tewas

5 Juli 2015

Kejadian: Isuzu Panther menabrak belakang truk yang sedang parkir di bahu jalan.

Lokasi: Jalur B (Palimanan-Cikopo) Kilometer 151.

Korban: 2 tewas, 2 luka berat

6 Juli 2015

Kejadian:

Mobil Daihatsu Grand Max menabrak belakang truk yang sedang parkir di bahu jalan.

Lokasi:

Jalur A (Cikopo-Palimanan) Kilometer 178.

Korban: 7 tewas, 4 luka berat

Keluhan Terkait Tol Cipali:

- Jalur lurus terlampau panjang

- Minim area peristirahatan

- Penerangan belum optimal

- Hewan liar terkadang melintas

Sumber: Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement