Selasa 07 Jul 2015 14:00 WIB

Angkasa Pura II Antisipasi Kericuhan

Red:

TANGERANG--PT Angkasa Pura II meminta bantuan TNI untuk menjaga keamanan Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (6/7). Ini dilakukan untuk mengantisipasi kericuhan karena masih menumpuknya penumpang pascakebakaran di JW Sky Lounge, Terminal 2E, Ahad (5/7).

"Iya kita turunkan 300 personel untuk menjaga keamanan bandara," kata Sekretaris Perusahaan PT Angkasa Pura II Agus Haryadi, Senin.

Prajurit TNI disiagakan di pintu masuk dan boarding room penumpang sejak pukul 03.00 WIB. Sebelumnya, kata Agus, beberapa penumpang di dalam terminal sudah ada yang ribut hingga menggebrak meja. Para penumpang emosi karena pesawat mereka tak kunjung berangkat.

Ali, penumpang yang mengalami penundaan penerbangan sejak Ahad, membenarkan personel TNI dikerahkan untuk pengamanan di bandara. ’’Banyak sekali TNI di dalam sini, sepertinya buat antisipasi keributan,’’ katanya.

Ia mengungkapkan, setelah peristiwa kebakaran, banyak penumpang yang tertunda jadwal penerbangannya marah-marah. Meski demikian, menurut dia, kemarahan penumpang tersebut tak sampai pada tindakan anarkistis.

Kemarin, jadwal penerbangan Garuda Indonesia masih banyak yang kacau sehingga banyak penumpang menumpuk di ruang pemberangkatan, bahkan tidak sedikit yang marah. Suasana ruang check in sangat ramai karena antrean yang sangat panjang.

Di ruang tunggu pemberangkatan juga sangat padat. Banyak penumpang yang harus berdiri atau duduk di lantai sambil menunggu keberangkatan. Ada pula penumpang yang berkumpul di meja petugas yang terletak sebelum ruang keberangkatan.

Mereka menanyakan kepastian jadwal keberangkatan, bahkan ada pula penumpang yang emosi. Perpindahan ruang keberangkatan juga terjadi. Misalnya, pesawat jurusan Balikpapan bernomor penerbangan GA570 tertera di layar pengumuman diberangkatkan dari pintu F3.

Namun, di depan pintu, tidak tertera jadwal penerbangan tersebut. Saat ditanyakan kepada petugas, disebutkan bahwa keberangkatan ternyata  dari pintu F4. Tak lama kemudian, ada perubahan lagi bahwa keberangkatan dari pintu F5.

Seorang penumpang, Hendra, mengatakan, mestinya terbang pada Ahad, namun dijadwal ulang menjadi Senin, pukul 09.50 WIB, namun ditunda pukul 10.20 WIB. Hingga pukul 10.20 WIB, belum ada tanda-tanda ia bisa berangkat.

Hendra mengatakan, selama menunggu, ia mendapat kompensasi makanan ringan saat berbuka, namun tidak diambilnya karena terjadi rebutan antarpenumpang. Ia juga terpaksa menginap di mushala bandara.

Juru Bicara Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengakui sistem komputer sudah bisa digunakan untuk check in penumpang, namun belum 100 persen. "Terkadang, sistem masih mengalami glitch dan error,’’ katanya.

Direktur Utama Garuda Indoensia Arif Wibowo menyatakan, sejumlah penumpang memilih menguangkan kembali tiket yang sudah mereka beli. "Kita sudah kembalikan sekitar Rp 300 juta karena pengembalian tiket itu,’’ jelas dia, Senin.

Meski telah membayar hingga ratusan juta, sayangnya, Arif tak mengetahui jumlah tiket yang telah dikembalikan kepada calon penumpang. Ia hanya memperkirakan ratusan tiket dikembalikan penumpang.

Ia menambahkan, untuk melayani penumpang yang mengalami penundaan penerbangan, Garuda telah memberikan penginapan kepada 628 penumpang. Mereka diinapkan di sejumlah hotel di sekitar bandara. Menurut dia, sebanyak 190 penerbangan tertunda.

Penumpukan penumpang juga membuat Garuda mengerahkan armada tambahan dengan pesawat berbadan lebar. Pada Ahad, kata Arief, pihaknya membatalkan semua penerbangan dan Senin, pesawat berbadan lebar dikerahkan dan ada penerbangan ekstra.

Penerbangan ekstra ini, ujar dia, dilakukan untuk lima kota yang padat penumpang, yakni Surabaya, Denpasar, Batam, Pontianak, dan Semarang. Hingga pukul 11.00 WIB, kemarin, sudah ada 66 pesawat yang terbang.

Jika biasanya Garuda melayani tujuh hingga delapan penerbangan per hari, kini Garuda harus melakukan hingga 11 penerbangan dalam sehari. Hal itu dilakukan untuk mengurai penumpukan penumpang setelah terjadi kebakaran.

Secara terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran di JW Sky Lounge, Terminal 2E, Bandara Soekarno-Hatta. Saat ini, polisi memeriksa pihak Angkasa Pura II dan saksi dari JW Sky Lounge.

Tim gabungan Polda dan Polres Bandara sedang melakukan olah TKP. Saat ini, titik kebakaran masih dicari. "Kita akan melihat, ada unsur kecelakaan dan kesengajaan atau tidak," kata Iqbal. n c15/c18 ed: ferry kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement