Rabu 06 May 2015 13:00 WIB

Reuni Berbalut Dendam di Camp Nou

Red:

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BARCELONA -- Sejak musim 1996/1997 hingga 2000/2001, Luis Enrique dan Pep Guardiola berbagi ruang ganti pemain di tim utama Barcelona. Beberapa tahun kemudian, keduanya bertemu lagi sebagai pelatih di klub yang sama.

Guardiola yang sempat membesut tim Barcelona B kemudian naik kelas dan memimpin tim utama Barcelona pada 2009 hingga 2012. Namun, Enrique masih tetap mengisi kursi pelatih di tim Barcelona B. Total, sekitar delapan tahun dua sejawat ini bahu-membahu membela panji-panji La Blaugrana.

Kini, dua kawan lama itu akan kembali bersua dalam atmosfer berbeda. Eks rekan sepermainan itu dipertemukan dalam situasi rumit pada leg pertama semifinal Liga Champions, Kamis (7/5) dini hari WIB.

Guardiola yang kini memoles klub raksasa Jerman Bayern Muenchen akan beradu taktik dengan Enrique yang membesut Barcelona. Pertarungan yang digelar di Camp Nou ini akan menjadi pentas pembuktian bagi Enrique bahwa ia tidak selalu berada di belakang Guardiola dalam hal prestasi. ''Guardiola yang terbaik karena berhasil mendapatkan banyak titel dalam waktu singkat bersama Barcelona. Saya juga sangat menyukai Guardiola karena ia selalu menerapkan permainan menyerang di setiap kesempatan,'' kata Enrique dalam laman resmi klub, Selasa (5/5).

Selain itu, Enrique beranggapan Guardiola telah berhasil menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih kelas wahid karena keahliannya beradaptasi dengan lingkungan baru. Keputusan Guardiola mempelajari bahasa Jerman sejak dipercaya melatih Muenchen menjadi bukti keseriusan Guardiola dalam membangun tim besutannya. Terbukti, musim ini pelatih berusia 44 tahun itu membawa Muenchen menjadi juara Bundesliga Jerman.

Enrique percaya, laga nanti akan menjadi momen yang spesial bagi Guardiola. Karena untuk pertama kalinya, Guardiola akan berhadapan dengan Barcelona yang ia tinggalkan pada 2012 silam. ''Ini akan sangat istimewa karena ini kali pertama saya berhadapan dengan Guardiola. Selain itu, ini menjadi yang pertama bagi Guardiola berhadapan dengan Barcelona,'' ucapnya.

Laga Muenchen kontra Barcelona bukan hanya soal reuni kawan lama. Aroma dendam begitu terasa menjelang kick-off. Betapa tidak, Muenchen lebih unggul dari catatan rekor pertemuan kedua tim. Dalam delapan kali pertemuan terakhir, Barca hanya mampu sekali menang atas the Bavarian saat leg pertama perempat final Liga Champions 2008/2009. Kala itu, Barca menang telak 4-0 di Camp Nou lewat dua gol Lionel Messi, Samuel Eto'o, dan Thierry Henry.

Sisanya, Barca tidak pernah menang melawan raksasa Jerman tersebut. Bahkan, dalam dua kali pertemuan di semifinal, El Barca selalu menelan kekalahan. Pada 1996, Barca disingkirkan Muenchen dengan agregat 3-4 setelah hanya bermain imbang 2-2 di Muenchen dan kalah 1-2 di Camp Nou. Yang paling menyakitkan bagi Azulgrana adalah musim 2012/2013. Saat itu, Barca dihancurkan 0-3 oleh Muenchen di Camp Nou dan 0-4 di Allianz Arena yang membuat agregat menjadi 0-7. Sebuah hasil pahit di luar dugaan untuk tim sekelas Barcelona.

Gelandang Barcelona Andres Iniesta menjamin Barca telah melupakan kenangan pahit itu. Ia percaya rekan-rekannya telah mempersiapkan mental untuk pertempuran di Camp Nou. Ia pun memahami pertandingan nanti dinaungi tensi yang begitu tinggi karena menjadi acuan satu langkah ke final. ''Semua hal ini adalah faktor tambahan dalam pertandingan. Tetapi, kuncinya adalah untuk menikmati apa yang kami lakukan,'' kata Iniesta dalam laman resmi klub.

Muenchen wajib waspada terhadap skuat raksasa Katalan meskipun statistik menunjukkan Die Roten lebih unggul. Sebab, Barca saat ini sedang berada dalam performa terbaik. Bahkan, dalam dua pertandingan terakhir Barca mampu mencetak 14 gol.

Perlu diingat, Barca mengalahkan Muenchen saat memiliki trio stiker yang tajam, yaitu Messi, Eto'o, dan Thierry Henry. Kini, trisula penyerang tersebut kalah tajam dari trio MSN Barca, yakni Messi, Neymar, dan Luis Suarez. Kombinasi ketiganya telah mencetak 108 gol musim ini dan melampaui torehan trio penyerang sebelumnya.

Belum lagi Muenchen berada dalam kondisi yang tidak diuntungkan. Selain bermain sebagai tim tamu, ada enam pemain pilar FC Hollywood yang mengalami cedera dan terancam absen, seperti David Alaba, Holger Badstuber, Arjen Robben, Robert Lewandowski, Franck Ribery, dan Tom Starke. Terbukti, dalam dua pertandingan terakhir skuat Guardiola harus menelan kekalahan oleh Borussia Dortmund dan Bayer Leverkusen. Berbanding terbalik dengan Barca yang melakoni 21 laga tanpa kebobolan.

Keuntungan Muenchen kali ini adalah Guardiola paham seluk-beluk Barcelona dan diprediksi mampu membuat strategi untuk meredam La Blaugrana. Menurut Guardiola, dalam laga semifinal akan selalu ada sisi besarnya. Tahun lalu ia berhadapan dengan Real Madrid di semifinal dan tahun ini harus berhadapan dengan mantan klub sendiri. ''Saya memiliki rasa hormat untuk Barcelona. Saya senang memiliki kesempatan menghadapi Barcelona selama karier saya,'' kata dia dalam laman resmi UEFA.

Selain Guardiola, pemain Muenchen Thiago Alcantara juga akan melakukan reuni bersama mantan rekan setimnya selama di Barca. Alcantara berseragam Barca selama empat musim sejak 2009 hingga 2013. Ia mengikuti jejak Guardiola yang pindah pada tahun yang sama. Selama berseragam Barca, gelandang berusia 24 tahun itu telah mencetak tujuh gol dalam 68 penampilannya di liga.

Alcantara mengatakan, Muenchen akan melakukan segalanya untuk bisa tampil pada partai final di Berlin, Jerman, dan berjuang untuk mendapatkan gelar juara. Ia mengakui pertandingan nanti akan menjadi sesuatu yang sangat berkesan. Karena dalam pertemuan itu, ia akan bertemu dengan adik kandungnya di Barca, yakni Rafinha Alcantara, yang bertugas menjadi bek kanan. ''Akan selalu rumit bagi kami. Ini menjadi sebuah kehormatan untuk bermain di Camp Nou lagi,'' ujarnya menjelaskan.

Striker Muenchen, Thomas Mueller, menambahkan, timnya tidak gentar menghadapi Barcelona di Camp Nou. Menurut Mueller, melawan Barcelona adalah sesuatu yang istimewa baginya. Dua tahun lalu, Muenchen menang 4-0 di kandang dan 3-0 saat tandang ke Barcelona. ''Kita semua tahu kekuatan mereka. Mereka kelas dunia, terutama di lini depan. Untuk pertahanan, itu bukan situasi yang paling nyaman menghadapi Messi ketika ia menggiring bola,'' kata Mueller dalam laman resmi klub.

Namun, Mueller memastikan Muenchen sudah dilatih untuk menghadapi hal tersebut. Guardiola lebih tahu daripada yang lain soal strategi meski sisanya tergantung kepada para pemain. Sebab, Barca sedang dalam performa terbaiknya. ''Oke itu adalah Barcelona. Tapi, kami memiliki harapan. Kami Bayern Muenchen, kami tidak takut,'' kata Mueller bersesumbar.

Sementara wasit asal Italia, Nicola Rizzoli, telah dikonfirmasi sebagai wasit untuk laga leg pertama semifinal antara Barca dan Muenchen. Rizzoli juga pernah memimpin laga final Piala Dunia 2014 antara Jerman vs Argentina, dan juga dalam partai saat Spanyol kalah 1-5 dari Belanda di fase grup. Ia juga memimpin pertandingan saat Barca kalah 2-3 oleh Paris Saint-Germin di Paris, Prancis, pada babak penyisihan grup Liga Champions tahun ini.  c80 ed: Endro Yuwanto

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement