Kamis 05 Feb 2015 12:42 WIB

Indonesia Siapkan Langkah Hukum Atas Robovac

Red: operator

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menempuh langkah hukum terhadap iklan yang menghina tenaga kerja Indonesia (TKI). Iklan itu dibuat perusahaan bernama Robovac, yang menawarkan produk robot mereka untuk menggantikan para pembantu asal Indonesia.

Dalam iklan berbentuk standing banner ini, digambarkan seorang pria sedang bersantai di sofa sembari menimang laptopnya. Di bawahnya, terlihat robot berbentuk pipih yang sedang membersihkan lantai. Pada bagian atas banner tertulis, “Fire your Indonesian Maid, Now!’’

Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi mengatakan, Indonesia memprotes keras iklan tersebut. “Kita juga sedang menjajaki beberapa kemungkinan langkah hukum terhadap perusahaan itu,’’ katanya, di Jakarta, Rabu (4/2).

Menurut dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Malaysia, sudah memiliki pengacara. Mereka saat ini sedang mempelajari kasus iklan yang melecehkan itu. Ia menambahkan, protes diplomatik juga telah dilayangkan kepada Pemerintah Malaysia.

Protes ditempuh, baik melalui KBRI di Kuala Lumpur maupun memanggil kuasa usaha sementara Kedubes Malaysia di Jakarta. Retno mengungkapkan, pemanggilan kuasa usaha dilakukan kemarin pada pukul 09.15 WIB.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir mengatakan, protes diplomatik yang diajukan ke pihak Malaysia tidak akan menggaggu hubungan diplomatik kedua belah pihak."Iklan itu milik perusahaan swasta, bukan negara,’’ katanya.

Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, iklan melecehkan seperti itu bukan yang pertama kalinya terjadi di Malaysia. Dua tahun lalu, Migrant Care menemukan Indonesian Maid on Sale, jadi pekerja kita diobral berapa puluh persen.

‘’Artinya, ini adalah menyamakan pekerja kita dengan barang, tidak lebih dari barang bahkan," kata Anis. Ia menambahkan, sikap pemerintah yang kurang tegas menjadi salah atu alasan kembali terulangnya kejadian serupa.

Ani mendesak agar masalah ini harus menjadi fokus dalam kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia pada Kamis (5/2) ini.

Pengamat hubungan internasional Teuku Rezasyah mengatakan, iklan Robovac akan berpengaruh pada masyarakat Indonesia. ‘’Sebab, iklan ini sebuah pelecehan dan penghinaan yang memalukan,’’ ujarnya. Namun, ia meminta masyarakat tidak terpancing emosi.

Menurut dia, Pemerintah Malaysia telah bertindak cepat dengan menarik iklan tersebut dari pasaran. Ia mengapresiasi langkah tersebut. Meski demikian, Pemerintah Malaysia ia anggap kecolongan mengingat distribusi iklan Robovac itu bersifat nasional.

rep: Ani Nursalikah, Dyah Ratna Meta Novia  Rr Laeny Sulistyawati/c84 ed: Ferry Kisihandi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement