Jumat 21 Nov 2014 13:00 WIB

Harga Kebutuhan Pokok Meroket

Red: operator
Kebutuhan pokok (ilustrasi)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Kebutuhan pokok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Harga kebutuhan pokok di sejumlah daerah mengalami peningkatan menyusul kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi awal pekan ini. Sejumlah harga kebutuhan yang naik, yakni beras, minyak, gula, telur, cabai, dan daging.

Di Pasar Palmerah, Jakarta Pusat, harga beras naik sekitar lima sampai 10 persen. Seorang pedagang beras, Roy, mengatakan, harga beras naik sejak dua pekan lalu. Kenaikan di tengah wacana isu kenaikan BBM. "Harga awal IR64 yang biasanya Rp 8.000 menjadi Rp 8.600. Yang biasanya Rp 10 ribu menjadi Rp 10.500," kata dia, Kamis (20/11).

Pedagang sembako lain, Yono, menceritakan kenaikan harga di kiosnya terjadi pada gula putih, minyak goreng, dan telur. Harga gula putih biasanya Rp 11 ribu per kg, kini naik menjadi Rp 12 ribu per kg. Harga minyak goreng naik dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 13 ribu per liter. Sementara, harga telur naik dari Rp 18 ribu per kg menjadi Rp 19 ribu. "Itu naiknya sudah sebelum BBM naik lo. Jadi mungkin nanti naik lagi. Alasannya kan biasanya transpor," kata Yono.

 

Yono menambahkan, kenaikan harga juga kemungkinan akan terjadi pada produk-produk mi instan. Para sales sudah memberi kode akan ada kenaikan harga.

Di Pasar Jaya Cijantung, Jakarta Timur, tak hanya harga kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan, tapi juga bumbu dapur dan sayuran. Kenaikan bahkan terjadi sebelum BBM naik.  Menurut salah seorang penjual, Siti (50 tahun), semua bumbu dapur mengalami kenaikan berkisar hingga 30 persen untuk jenis cabai. Cabai rawit yang sebelumnya Rp 40 ribu per kg sekarang Rp 60 per kg. Kenaikan harga yang paling besar terjadi pada cabai besar, sebelumnya Rp 50 ribu per kg menjadi Rp 80 ribu per kg.

Harga bawang putih, tomat, dan jeruk nipis juga naik. Tidak hanya harga bumbu yang melonjak, harga daging dan ikan juga naik. Kenaikan bahan kebutuhan pokok tersebut dikeluhkan oleh pengunjung pasar. Nita (35  tahun) mengatakan, harga sekarang cukup membuatnya kesulitan, pasalnya dengan hanya mengandalkan gaji bulanan suaminya, dia harus bisa membeli semua kebutuhan. 

Kenaikan harga juga terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). E Purnawati, konsumen dan pelanggan di Kupang, mengatakan, harga beras di tingkat distributor mulai naik dari Rp 350 ribu menjadi Rp 395 ribu per karung (isi 40 kilogram). Kenaikan itu, kata dia, terjadi di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kota Kupang.

"Ini pascakenaikan harga bahan bakar minyak," katanya yang menjadi pelanggan beras merek Nona Manis dan Meringgi.

Warga Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, itu mengatakan ini merupakan kenaikan tahap kedua setelah sebelumnya beredar informasi BBM akan naik pada November. Menurutnya, tidak menutup kemungkinan harga akan naik lagi pascapengumuman penetapan tarif transportasi darat, laut, dan udara. Tarif baru itu akan menjadi alasan produsen dan distributor untuk menaikkan harga kebutuhan bahan pokok.

Singgih, seorang pedagang di Pasar Talok, Gendeng, Gondokusuman, Yogyakarta, mengatakan, kenaikan harga kebutuhan pokok sudah berjalan satu pekan. "Sebelum BBM naik malah," ujar Singgih, Kamis (20/11), kepada Republika, di Pasar Talok. Menurut Singgih, tidak hanya cabai rawit yang mengalami kenaikan, cabai besar pun mengalami kenaikan.  Saat ini, satu kilogramnya seharga Rp 70 ribu dari Rp 20-Rp 25 ribu.  

Kenaikan harga BBM juga berdampak pada tarif makan di warung tegal maupun warung padang di Yogyakarta. Kenaikan tarif makan ini bervariasi antara Rp 500 hingga Rp 1.000 per porsi. Sebelumnya, Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, kenaikan harga BBM Rp 2.000 per liter memicu inflasi sebesar dua persen sampai dengan akhir tahun. 

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Sri Agustina mengatakan, kenaikan harga bahan pokok, kecuali cabai, sejauh ini masih terkontrol. Berdasarkan pantauan Kemendag, rata-rata kenaikan pada kisaran 0,6 persen hingga 2,8 persen pascakenaikan BBM. Harga beras di eceran disebutnya mengalami kenaikan 0,88 persen. "Ada yang turun seperti minyak goreng dan tepung terigu," ujarnya seusai rakor stabilitas harga di kantor Kemenko Perekonomian, kemarin.  Menurutnya, untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok, yakni dengan memperbaiki distribusi, seperti di pelabuhan.

***

Sejumlah Harga Kebutuhan Naik

Cabai Rawit

Dari Rp 40 ribu per kg menjadi Rp 60 ribu per kg.

Cabai besar

Dari Rp 50 ribu per kg menjadi Rp 80 ribu per kg.

Harga minyak goreng

Dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 13 ribu per liter.

Harga Telur

Dari Rp 18 ribu per kg menjadi Rp 19 ribu per kg.

Beras IR64

Dari Rp 8.000 per liter menjadi Rp 8.600 per liter.

Harga Gula Putih

Dari Rp 11 ribu per kg menjadi Rp 12 ribu per kg.

Sumber: Pantauan di sejumlah pasar di Jakarta

  n satria kartika yudha/C92/ c67/Yulianingsih/antara ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement