Jumat 31 Oct 2014 13:00 WIB

Israel Tutup Masjid Al-Aqsa

Red:
Komplek Masjidil Aqsa
Komplek Masjidil Aqsa

YERUSALEM -- Otoritas Israel menutup Masjid al-Aqsa di Yerusalem buat para jamaah untuk pertama kalinya sejak 1967, Kamis (30/10) pagi. Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyebut penutupan tersebut sebagai 'deklarasi perang'.

Menurut Juru bicara Abbas, Nabil Abu Rudeina, keputusan Israel itu sangat membahayakan situasi dan stabilitas di kawasan. Tindakan ini merupakan bentuk provokasi secara nyata.  "Eskalasi berbahaya Israel merupakan deklarasi perang terhadap rakyat Palestina, tempat suci itu, bangsa Arab, serta negara Islam lain," ujar Nabil mengutip pernyataan Abbas, kepada AFP.

Palestina, kata dia, akan menuntut tanggung jawab Israel atas sikap sewenang-wenang tersebut. Palestina akan menggunakan seluruh langkah hukum untuk mengakhiri 'serangan' Israel semacam ini. Al-Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam dan menjadi tempat suci ketiga.

Kementerian Keamanan Publik Israel mengatakan, larangan  ini berlaku untuk jamaah Muslim dan Yahudi. Menyusul larangan itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meningkatkan jumlah polisi yang berpatroli di kawasan Yerusalem.

Penutupan al-Aqsa dilakukan tak lama setelah insiden penembakan terhadap kelompok aktivis sayap kanan Yahudi, Yahuda Glick, Rabu.  Glick selama ini merupakan advokat yang memperjuangkan akses lebih besar buat Yahudi untuk memasuki Kuil Suci di area itu. Aktivis Yahudi mengklaim tepat di bawah Alqsa terdapat Kuil Haikal Sulaiman yang menjadi tempat suci mereka. 

Glick ditembak tiga kali oleh pelaku yang menggunakan sepeda motor. Pada Rabu (29/10), polisi Israel menembak Mutaz Hijazi di Yerusalem yang diklaim sebagai tersangka pembunuh Glick. Pejabat keamanan Israel kemudian mengatakan, Hijazi pernah dipenjara selama 11 tahun sebelum akhirnya dibebaskan.

Namun, penembakan ini tidak bisa menjadi alasan buat Israel untuk melarang umat Islam beribadah di masjid tersebut.  Direktur Masjid al-Aqsa mengatakan kepada RT, keputusan untuk menutup situs tersebut sangat berbahaya dan irasional. Tindakan Israel hanya akan memicu destabilisasi serta memicu ketegangan tidak hanya di Yerusalem, tetapi di seluruh kawasan. Menurutnya, kondisi Yerusalem kian tidak menentu sejak penutupan ini. 

Pada Selasa, Wali Kota Yerusalem Nir Barkat telah memberi tahu kepada otoritas di kota itu untuk menindak pelaku kekerasan menyusul bentrokan yang terjadi hampir tiap hari antara polisi Israel dan pemuda Palesitina.

Pada awal bulan ini, Abbas memperingatkan akan mengambil langkah hukum internasional atas agresi Israel terhadap al-Aqsa.  Abbas menuduh para pemukim ilegal Israel mencoba menyerang masjid suci tersebut. Dia pun meminta agar Israel melarang Yahudi memasuki kawasan itu.

Sementara pemimpin Hamas Khaled Meshaal terlebih dahulu meminta Muslim untuk mempertahankan masjid suci tersebut setelah Israel membatasi para jamaah Palestina beribadah di sana.  Meshaal menuding Israel ingin merebut tempat tersebut. Israel kerap membatasi Muslim untuk masuk ke Alqsa, khuusnya saat shalat Jumat. Biasanya yang diperbolehkan masuk hanya jamaah usia tua. rep: teguh firmansyah ed: stevy maradona

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement