Jumat 24 Oct 2014 13:30 WIB

Kabinet Rampung Disusun

Red:
Joko Widodo, Presiden RI
Joko Widodo, Presiden RI

JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga kemarin masih melakukan pemanggil terhadap calon-calon menterinya ke Istana Merdeka. Masih berjalannya proses seleksi ini mengindikasikan komposisi Kabinet Trisakti belum akan diumumkan dalam waktu dekat. "Seleksinya relatif 99 persen selesai," kata mantan deputi Tim Transisi Andi Widjajanto, di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (23/10).

Andi menerangkan, hampir semua pos kementerian yang berjumlah 34 telah diisi oleh orang-orang pilihan Jokowi. Adapun alokasi kabinet masih sesuai proyeksi awal yakni 18 menteri dari kalangan profesional dan 16 menteri wakil dari partai politik (parpol).

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengakui, adanya rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membuat Jokowi bersamanya perlu memeriksa ulang nama-nama calon menteri. Kalau memang ada kandidat yang dianggap berpotensi tersandung kasus korupsi, tentu harus dicoret dari daftar calon. "KPK balas (laporan nama-nama) kita, lalu kita periksa ulang, kan gitu. Kita seimbangkan lagi, lalu cari calon baru lagi," kata JK.

Jokowi sendiri kemarin menerima empat politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Mereka adalah Marwan Dja'far, Hanif Dakhiri, Muhammad Nasir, dan Imam Nachrawi. Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar telah menyatakan mundur dari bursa pencalonan menteri. "Ditanya (Jokowi) tentang kompetensinya apa selama ini. Saya jawab pendidikan," kata Marwan.

Marwan menerangkan, PKB mengajukan empat nama calon menteri kepada Jokowi. Namun, ia mengaku belum mengetahui di pos kementerian apa wakil PKB akan mendapatkan jatah menteri. "Itu urusan Presiden," ujar Marwan.

Dua politisi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yakni Ferry Mursyidan Baldan dan Enggartiasto Lukita, kemarin, juga memenuhi undangan Jokowi. Namun, kepada wartawan, Ferry membantah dia ditawari Jokowi jabatan menteri. "Enggak bicara masalah itu, cerita-cerita saja soal pelayanan, soal hukum, soal kesehatan," kata Ferry.

Selain politisi terlihat juga pendiri sekaligus Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation (operator penerbangan Susi Air), Susi Pudjiastuti dan mantan penasihat Tim Transisi Jokowi-JK, Luhut Binsar Panjaitan. Luhut mengaku tidak membicarakan perihal penyusunan kabinet dengan Jokowi.  "Saya mau bilang satu hal.  Pak Jokowi itu petarung, Pak jokowi itu saya lihat makin kenal orangnya gak bisa tekan," kata Luhut.

Adapun Susi mengaku dia dan Jokowi tidak menyinggung soal posisi menteri di kabinet mendatang. Pembicaraan, kata Susi, hanya berkutat di bidang pariwisata, perikanan, hingga penerbangan.  "Nggak ada (soal menteri)," kata Susi.

Indonesia Corruption Watch (ICW) menilai, adanya kepentingan partai politik untuk menempatkan orang-orangnya ke dalam jajaran kabinet Jokowi sebagai suatu hal yang tak bisa dinafikan. Namun, ICW mengimbau agar Jokowi dapat menentukan kandidat menterinya yang berasal dari parpol dengan penuh pertimbangan dan bijaksana.

ICW juga mengharapkan, wakil parpol yang menduduki kursi menteri nantinya harus melepaskan statusnya sebagai anggota aktif dari partai yang bersangkutan. "Agar orang tersebut tidak mempunyai beban politik maupun beban ekonomi terhadap partainya," kata Koordinator Badan Pekerja ICW Ade Irawan. n andi mohammad ikhbal/c01 rep: halimatus sa'diyah, muhammad iqbal ed: andri saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement