Senin 20 Oct 2014 14:30 WIB

Selamat Bekerja Jokowi

Red:

Rakyat Indonesia bersiap menyambut pemerintahan baru yang akan dipimpin oleh Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK). Hari ini, Jokowi-JK yang diusung partai-partai dalam Koalisi Indonesia Hebat pimpinan PDI Perjuangan, dilantik menjadi presiden dan wakil presiden Republik Indonesia untuk periode 2014-2019.

Setelah 10 tahun dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, kini dimulailah era baru Indonesia di bawah pemerintahan Jokowi. Jokowi yang sebelumnya menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, dipastikan tak akan mengubah gaya kepemimpinannya seperti saat memimpin Ibu Kota. Dia tak akan menghentikan kegiatan blusukan yang telah rutin dilakukan sejak masih menjabat sebagai wali kota Solo. Bahkan, Jokowi sudah merancang blusukan yang akan dilakukan setelah dilantik menjadi presiden, yakni blusukan maritim ke seribu pulau. Namun, untuk skala nasional, Jokowi akan menjadikan kegiatan blusukannya lebih modern dengan menggunakan e-blusukan.

Dia mengatakan, program e-blusukan adalah salah satu solusi untuk mendengarkan keluhan-keluhan rakyat yang ada di daerah. Cara seperti ini lebih efektif karena Jokowi bisa mendengarkan banyak suara warga dari berbagai daerah dalam waktu bersamaan. "Kalau sudah dengar masalahnya, logikanya masuk, nanti kita tinggal cek, benar apa tidak? Kalau benar, tinggal diputuskan dan kirim apa yang rakyat minta," kata Jokowi.

Selain melalui video conference, e-blusukan juga akan dilakukan pria kelahiran 1961 ini dengan menggunakan teleconference dan media sosial. Di kantor presiden nanti, Jokowi akan menyediakan ruang khusus yang di dalamnya terdapat sejumlah layar monitor. Monitor tersebut dapat digunakan untuk berdialog dengan warga dari sejumlah daerah melalui video conference.

Meski sudah menjadi presiden, Jokowi juga berjanji akan tetap luwes, tak sungkan bergaul dengan rakyat. Hal itu sudah ditunjukkan Jokowi dengan mengurangi jumlah personel pengamanan presiden (Paspampres) yang mengawalnya.

Idealnya, Jokowi menerima pengawalan sama seperti pengamanan untuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yakni 37 anggota Paspampres, tujuh mobil pengawal, dan tiga unit motor voorijder. Namun, suami Iriana tersebut mengaku keberatan dengan pola pengamanan yang dirasanya terlalu ketat. Dia pun meminta agar jumlah personel dikurangi, tapi tetap tidak melanggar standar operasional prosedur. Kini, Jokowi dikawal oleh 30 anggota Paspampres yang melakukan pengawalan bergantian selama 24 jam.

Jokowi memastikan pengawalan Paspampres tidak akan menja dikannya eksklusif. Dia berjanji akan mengatur Paspampres agar ia bisa tetap dekat dengan rakyat saat blusukan. "Wong yang namanya Paspampres itu kan kita yang mengatur. Masak saya yang diatur Paspampres?" ucap alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Da lam hal program dan kebijakan, Jokowi akan memfokuskan sektor riil demi mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di Indonesia. Dia ingin mewujudkan program tol laut yang terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Namun, tol laut yang dimaksud bukan jalan tol di laut, melainkan sistem distribusi logistik melalui jalur laut. Jokowi selalu mengaitkan tol laut dengan distribusi logistik. Menurutnya, manajemen distribusi logistik harus dialihkan dari jalur darat ke jalur laut. Sebab, distribusi logistik melalui jalur laut biayanya jauh lebih murah.

Dengan harga biaya distribusi yang lebih murah, warga di daerah terpencil dapat menikmati barang dengan harga yang sama dengan di pusat kota. Dengan demikian, tol laut menjadi solusi me ngu rangi kesenjangan ekonomi di Indonesia. Peja bat Rektor UI Bambang Wibawarta mengatakan, dengan le giti masi suara 70.997.883 atau 53,14 persen dari total suara sah nasio nal dalam Pilpres 2014, Jokowi diharapkan memberikan peru bahan mendasar selama memerintah lima tahun ke depan.

"Suara yang hampir 71 juta itu hendaknya menjadi bahan bakar bagi Jokowi untuk mewujudkan harapan Indonesia yang lebih baik, bekerja untuk kepentingan rakyat banyak," kata Bambang. Dia berharap, pemerintah Jokowi-JK bisa menyatukan semua potensi bangsa, baik yang berbasis sumber daya alam maupun sumber daya manusia, menjadi satu kekuatan utuh demi mencapai kesejahteraan dan keadilan sosial.

Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya Haryadi mengatakan, Jokowi hendaknya mengambil posisi merangkul seluruh elemen bangsa dan tidak terjebak tarikmenarik kepentingan politik elite sesaat saat ini. Jokowi harus mulai menjalankan komunikasi politik yang jauh dari konotasi bersifat transaksional atau bargaining kekuasaan, tapi komunikasi yang dapat meminimalisasi potensi resistensi.

***

JANJI JOKOWI

Semasa kampanye, Jokowi menyampaikan sejumlah janji di hadapan rakyat dan konstituennya. Berikut janji-janji Jokowi yang direkam Republika.

Tanggal    : 30 Mei 2014

Lokasi    : Sawah di Desa Tanjungsari, Kecamatan Cariu, Bogor, Jawa Barat.

Janji        :

- Menciptakan swasembada pangan dalam waktu lima tahun.

- Membentuk bank petani.

Tanggal    : 3 Juni 2014

Lokasi    : Balai Kartini, Jakarta

Janji        :

- Menambah anggaran pertahanan dan keamanan sebesar 1,5 persen dengan catatan ekonomi tumbuh sebesar tujuh persen.

- Membeli tiga pesawat tanpa awak atau drones.

- Merekrut 20 ribu polisi baru.

Tanggal    : 5 Juni 2014

Lokasi    : Kampung Yoka, Jayapura, Papua

Janji        :

- Membangun tol laut.

- Memperkuat sektor maritim nasional.

Tanggal    : 5 Juni 2014

Lokasi    : GOR Waringin, Jayapura, Papua

Janji        :

- Memajukan sepak bola Indonesia dengan fokus membina atlet dari Papua.

Tanggal    : 10 Juni 2014

Lokasi    : Kampung Nelayan Indah, Medan Labuhan, Medan, Sumatra Utara.

Janji        :

- Membuat Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar.

Tanggal    : 10 Juni 2014

Lokasi    : Hermes Palace Polonia, Medan, Sumatra Utara.

Janji        :

- Menghapuskan Ujian Nasional (UN) di tingkat SD/MI dan SMP/MTs.

- Melanjutkan UN di tingkat SMA/SMK/MA, tapi bukan sebagai patokan kelulusan, melainkan hanya untuk pemetaan kualitas pendidikan.

Tanggal    : 19 Juni 2014

Lokasi    : Tempat Pelelangan Ikan Jonggor, Tegal, Jawa Tengah.

Janji        :

- Memberikan subsidi solar dan mesin kapal bagi nelayan.

Tanggal    : 22 Juni 2014 dan 23 Juni 2014

Lokasi    : Hotel Holiday Inn, Kemayoran,(debat capres), dan rumah makan di Pontianak, Kalimantan Barat.

Janji        :

- Membeli kembali Indosat.

Tanggal    : 24 Juni 2014 dan 3 Juli 2014

Lokasi    : Pasar Angso Duo, Jambi dan Hotel Holiday Inn, Bandung, Jawa Barat.  

Janji        :

- Membangun 5 ribu pasar tradisional.

Tanggal    : 24 Juni 2014

Lokasi    : Pasar Angso Duo, Jambi

- Membangun 1 juta hektare lahan sawah baru, 25 bendungan baru, dan menambah saluran irigasi.

Tanggal    : 28 Juni 2014

Lokasi    : Ponpes Babussalam, Malang, Jawa Timur.

Janji        :

- Menetapkan 1 Muharram sebagai Hari Santri Nasional.

Tanggal    : 3 Juli 2014

Lokasi    : Hotel Holiday Inn, Bandung, Jawa Barat.

Janji        :

- Menciptakan 10 juta lapangan pekerjaan baru.

Tanggal    : 5 Juli 2014

Lokasi    : Hotel Bidakara (debat capres)

Janji:

- Melakukan konversi BBM ke gas.

Sumber    : Pusat Data Republika

Diolah Oleh    : Halimatus Sa'diyah dan EH Ismail

Ketimpangan Pendapatan

40 Persen

Penduduk berpendapatan rendah.

40 Persen

Penduduk berpendapatan menengah.

20 Persen

Penduduk berpendapatan tinggi.

Tahun        Indeks Gini

2009        0,37

2010        0,38

2011        0,41

2012        0,41

2013        0,41

Semakin besar Indeks Gini bermakna kesenjangan ekonomi antara kelompok kaya dan miskin makin besar.

Sumber: BPS ¦ c74/c87 ed: eh ismail

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement