Senin 20 Oct 2014 17:03 WIB

Kereta Kencana Diganti Andong

Red:

JAKARTA — Segenap rakyat turut merayakan pelantikan presiden terpilih Joko Widodo dan wakil presiden terpilih Jusuf Kalla, Senin (20/10). Kirab budaya dan syukuran rakyat menjadi dua rangkaian acara pascapelantikan. Kirab budaya akan dimulai dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) sampai Istana Negara, sementara syukuran rakyat berpusat di Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta.

Setidaknya ada 50 kelompok relawan yang akan turut serta dalam rangkaian acara pascapelantikan Jokowi-JK. Para relawan akan menyumbangkan berbagai atraksi sebagai bentuk sukacita terpilihnya Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden ketujuh Republik Indonesia. "Ada sekitar tidak kurang dari 50 kelompok relawan," kata Ketua Umum Kelompok Barisan Relawan Jokowi for President (Bara JP), Sihol Manulang, kepada Republika, Ahad (19/10).

Menurut Sihol, para relawan akan berkumpul di sekitaran Bundaran HI sejak pukul 09.00 WIB. Setiap kelompok relawan, menurutnya, memiliki pos atau tempat berkumpul masing-masing. Sementara, dari kelompok Bara JP sendiri, sekitar 5.000 relawan berkaus putih akan berkumpul di Bundaran HI.

Sihol menerangkan, para relawan akan menyaksikan atraksi, di antaranya, barongsai, tarian papua, reog ponorogo, musik bambu dari Sulawesi Utara, tarian melayu dari Sumatra Utara, dan tari perang Dayak dari Kalimantan Barat. Arak-arakan kirab budaya itu, kata Sihol, akan mengantar Jokowi-JK sampai ke Istana Negara.

Awalnya, Jokowi dan JK direncanakan akan mendatangi Istana Negara menggunakan kereta kencana. Namun, rencana tersebut batal dilaksanakan setelah panitia kirab mengganti kereta kencana dengan andong. "Besok, Pak Jokowi dan Jusuf Kalla akan diarak menggunakan andong, tidak jadi dengan kereta kencana. Diganti karena ternyata kereta kencananya belum pernah dipakai," kata humas relawan syukuran rakyat, Catharina Widiyastrini, kemarin.

Perayaan serupa tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga di seluruh daerah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Warga turun merayakan pelantikan Jokowi-JK dengan beragam acara kesenian yang unik.

Hingga kemarin, Monas pun terus berbenah menjelang acara syukuran rakyat. Panggung-panggung dibangun dan disiapkan di sisi selatan Silang Monas untuk tempat tampil 200-an artis yang akan pentas pada Senin (20/10) dari pagi hingga malam hari. Selain dua panggung statis, panitia pun menyiapkan satu panggung bergerak (mobile) yang akan bergerak mengelilingi Monas. "Nanti, akan ada 200 artis yang tampil di tiga panggung itu untuk menghibur masyarakat," kata Widiyastrini.

Di Silang Monas, Jokowi-JK akan dijadwalkan melakukan potong tumpeng dan ikut berpesta bersama masyarakat yang datang. Salah satu band luar negeri, Arkarna, menurut panitia, telah mengonfirmasi penampilan mereka pada pukul 21.00 WIB. Adapun, Slank dijadwalkan menjadi band penutup acara syukuran rakyat.

Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono menyatakan, ia akan memantau langsung jalannya pengamanan sejak dari DPR, Bundaran HI, sampai Silang Monas. Menurut Unggung, ada 10 titik pengamanan yang menjadi fokus pihak kepolisian terkait pengamanan pada Senin (20/10). "Saya memantau dari titik pertama, mulai DPR sampai Monas," kata Unggung, Ahad (19/10).

Unggung menyampaikan, pada Senin (20/10), personel polisi sudah mulai bersiaga sejak pukul 06.00 WIB. Para petugas, kata Unggung, tidak akan dibekali senjata lengkap dengan tujuan tidak membuat masyarakat waswas. "Tidak ada senjata, terutama di titik masa aksi yang berdemonstrasi," ujarnya.

Jejaring Rakyat Miskin Indonesia (Jerami) juga menyiapkan pesta rakyat di sejumlah kota untuk menyambut pelantikan Jokowi-JK. Pesta rakyat ini telah dimulai sejak Ahad (19/10) hingga Senin (20/10). "Acara ini kami beri tajuk Jejaring Rakyat Miskin Indonesia Siap Kawal Jokowi," demikian siaran pers Jerami, Ahad (19/10).

Pada momen pelantikan Jokowi-JK, Jerami Indonesia telah menyiapkan berbagai acara, antara lain, pembuatan tumpeng raksasa (di tanggul lumpur Lapindo Sidoarjo), karnaval pasukan Jerami di Jakarta, dan berbagai gelaran kesenian rakyat di berbagai kota. Kota-kota itu, antara lain, Makassar, Jakarta, dan Surabaya.

Pesta rakyat dari Jerami Indonesia memiliki dua arti, yaitu mengawal pemerintahan Jokowi-JK dengan memberikan masukan dan kritikan terkait dengan program dan kebijakan agar tetap berpihak pada rakyat miskin. Kedua, mengawal dan memberikan dukungan agar pemerintahan Jokowi-JK tidak diganggu oleh kepentingan partai politik atau kepentingan lain yang merugikan kepentingan rakyat.

Jerami adalah sebuah organisasi rakyat miskin kota desa yang berada di Aceh, Lampung, Jakarta, Surabaya, Sidoarjo, Makassar, Pare-Pare, Kendari, dan Pontianak. Jerami bekerja bersama Urban Poor Consortium sebagai pedamping organisasi. Organisasi ini terbentuk sejak 2002 bersamaan dengan acara dialog rakyat Asia. n c73/c97/c16/c62/elba damhuri ed: andri saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement