Jumat 03 Oct 2014 14:00 WIB

Jutaan Jamaah Berkumpul di Arafah

Red: operator
Jamaah haji bergerak dari Masjidil Haram  ke Mina dan selanjutnya menuju ke Arafah, Kamis (2/10), untuk melaksanakan ibdah wukuf.
Jamaah haji bergerak dari Masjidil Haram ke Mina dan selanjutnya menuju ke Arafah, Kamis (2/10), untuk melaksanakan ibdah wukuf.

JEDDAH -- Puncak pelaksanaan ibadah haji dimulai hari ini, Jumat (3/10).  Sekitar tiga juta jamaah dari berbagai negara berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf.  Jamaah haji reguler asal Indonesia yang berjumlah 154.467 orang pun telah diberangkatkan pada Kamis (2/10) waktu setempat.

Pemberangkatan dilakukan tiga gelombang, yakni pukul 08.00-12.00,  12.00-18.00, dan ketiga 18.00 hingga selesai.  Mereka bertolak menggunakan bus-bus dari tempat penginapan menuju tenda-tenda yang telah disiapkan di Arafah.

Di antara jamaah bahkan sudah siap menunggu bus sejak usai shalat Shubuh di depan pelataran pemondokan. Sejumlah jamaah beralasan mereka berangkat lebih awal demi kelancaran ibadah. 

Para jamaah langsung mengenakan pakaian ihram yang terdiri atas dua helai kain tanpa jahitan (untuk laki-laki) dan baju yang menutup aurat (untuk perempuan). Mereka mengucapkan talbiyah, shalawat, dan berdoa.

Kepala Humas Kementerian Agama Rosidin Karidi mengatakan, Kamis (2/10), jumlah jamaah haji Indonesia pada 2014 sebanyak 168.200 orang.  Angka itu sudah termasuk 154.467 jamaah haji reguler.  Di Arafah, jamaah haji Indonesia akan ditempatkan di 52 maktab di Arafah. “Setiap maktab diisi sekitar 3.000 jamaah,” ujarnya.

Wukuf merupakan prosesi awal puncak ibadah haji, sebelum mabit di Muzdalifah dan lempar jumrah di Mina.  Wukuf dilakukan sesudah tergelincirnya matahari pada hari kesembilan Dzulhijah yang tahun ini jatuh pada Jumat, 3 Oktober.

Pelaksanaan wukuf yang jatuh pada Jumat membuat haji tahun ini menjadi istimewa. Haji tahun ini disebut juga Haji Akbar. Disebut Haji Akbar karena bertepatan dengan hari Rasulullah SAW menjalankan Haji Wada pada 10 Hijriyah.

Khutbah Wukuf dijadwalkan dibacakan oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Din Syamsuddin. Saat wukuf, jamaah haji melakukan aktivitas seperti berzikir, istighfar, dan doa baik untuk diri sendiri, keluarga, atau orang lain

Informasi yang dihimpun Republika, jutaan jamaah haji yang masuk ke Makkah mengakibatkan kepadatan di empat penjuru pintu masuk kota itu. Yakni, di Aziziah Junubiyah, Aziziah Samaliyah, al-Muasim, dan Jalur List.

Jalur-jalur ini mulai dipadati sejumlah kendaraan dari berbagai negara yang mengendarai mobil untuk berhaji. Jamaah dari Kota Thaif dan kota-kota lain di Arab Saudi dilaporkan juga sudah memasuki Kota Makkah.  Meski Pemerintah Arab Saudi telah membatasi jumlah jamaah haji di dalam negeri, tapi mereka tetap menuju Padang Arafah.

Menurut Kepala Satgas Arafah, Ahmad Abdullah Yunus, Pemerintah Kerajaan Arab Saudi membatasi sekitar 50 persen dari kuota jumlah jamaah haji di masing-masing kota di negara mereka.  Pembatasan itu mengingat pada tahun ini dianggap sebagai Haji Akbar. "Umumnya kalau Haji Akbar, warga asli Arab Saudi di beberapa kota akan berhaji, meski mereka sudah berhaji. Kalau musim haji di luar Haji Akbar, mereka justru tak berhaji," ujarnya.

Padatnya kendaraan memicu kemacetan. Meski jarak antara Makkah dan Arafah sejauh 21 kilometer, tapi lantaran macet waktu tempuh bisa hingga berjam-jam.

Sementara jamaah haji yang melaksanakan sunah tarwiyah terus mendatangi Mina, Rabu (1/10) malam waktu setempat.  Tarwiyah jatuh pada 8 Dzulhijah. Jamaah akan melaksanakan napak tilas perjalanan Nabi Ibrahim AS dan anaknya, Nabi Ismail AS. Mereka berangkat ke Mina terlebih dahulu, sebelumnya menuju ke Padang Arafah. Cara ini pernah dilakukan Rasulullah SAW.

Pantauan Republika, jalur menuju Mina dipenuhi  kendaraan, dari mobil van, bus Saptco kapasitas 40-50 orang, hingga mobil pribadi.  Jalan al-Azizia al-Haram arah Masjidil Haram pun dipadati ribuan kendaraan yang tiada habis sejak siang hingga pagi dini hari. Ribuan kendaraan tersebut melaju dengan perlahan.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag Zubaidi mengatakan, sebanyak 8.300 orang jamaah haji reguler Indonesia tahun ini mendaftarkan diri untuk melaksanakan sunah tarwiyah. Sebagian dari jamaah tersebut sudah tiba di Mina.  "Tahun ini yang mendaftar tarwiyah 8.300 orang dari jamaah reguler, lebih sedikit dari tahun lalu yang mencapai 10 ribu orang," kata Zubaidi di Kantor Misi Haji Indonesia, Makkah, Rabu (1/10) .

Zubaidi menjelaskan, semakin sedikitnya jumlah jamaah haji reguler yang melakukan sunah tarwiyah tak terlepas dari imbauan rutin pemerintah. Panitia penyelenggara mengimbau jamaah tidak terlalu lelah saat menjalani wukuf di Arafah.

rep:zaky al hamzah (Makkah) ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement