Rabu 10 Sep 2014 14:00 WIB

Jamaah Haji Mulai Tiba di Makkah

Red:

MADINAH --  Jamaah haji asal Indonesia mulai tiba di Makkah Selasa (9/9) malam waktu setempat. Sesampainya di Makkah, para jamaah akan diarahkan untuk melakukan umrah perdana. Pada Selasa (9/9) sore, jamaah kelompok terbang (kloter) 1 Embarkasi  Pondok Gede Jakarta menjadi rombongan pertama yang naik bus menuju Kota Makkah. Mereka dijadwalkan tiba pada Selasa pukul 23.00 waktu setempat.

Sebelum bertolak, jamaah terlihat berbenah. Koper-koper milik jamaah pun tampak tersusun rapih di lorong depan lift Hotel an-Anwar az-Zahra, salah satu pemondokan di Kota Madinah.  Salah satu jamaah yang ikut ke Makkah adalah Chasiyah binti Suhadi. Warga Sunter, Jakarta Utara. Dia dan suaminya, Hasan Basri, mengaku sudah menanti selama lima tahun untuk bisa menunaikan ibadah haji pada tahun ini.

Saat di Madinah, Chaisiyah mengaku telah dua kali ke Raudhah, salah satu tempat mustajab saat berdoa di Masjid Nabawi.  "Alhamdulillah, saat ini (kondisi tubuh masih) prima semuanya. Insya Allah," kata nenek 11 cucu ini sembari tersenyum

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Madinah, Nasrullah, mengatakan, sebagian jamaah haji asal Indonesia sudah berada di Kota Madinah selama sembilan hari. Mereka melanjutkan perjalanan beribadah haji ke Kota Makkah, pada Selasa sore waktu setempat.

Jamaah menuju ke Makkah untuk melaksanakan rukun-rukun haji. Menurut jadwal kedatangan Kantor Urusan Haji Indonesia Daker Makkah, 10 kelompok terbang jamaah akan tiba di Makkah pada Selasa tengah malam hingga Rabu sore. Mereka menempuh perjalanan darat sekitar tujuh jam dari Madinah.

Selain Kloter 1 Embarkasi Jakarta, empat kloter yakni masing-masing kloter pertama dari Batam, Bekasi, Surabaya, Medan, dan Padang akan tiba bersamaan pada Rabu, pukul 13.00 waktu Arab Saudi. Berikutnya adalah kloter pertama Embarkasi Makassar, Solo, Lombok dan Kloter 2 Embarkasi Solo yang dijadwalkan tiba pukul 15.00.

Sesuai regulasi yang baru ditetapkan Pemerintah Arab Saudi menyebutkan, pemberangkatan jamaah dari Madinah ke Makkah diatur secara bertahap. Jamaah hanya boleh berada di Madinah selama sembilan hari. Jumlah jamaah yang berangkat maksimal 4.000 orang per hari.  "Keberangkatan tidak boleh lepas (shalat) Maghrib dan tidak boleh lebih dari 4.000 orang jamaah dalam satu kali keberangkatan. Hal itu dikhawatirkan Miqot Bir Ali mengalami kemacetan," jelas Nasrullah.

Sebelum bertolak ke Kota Makkah, Jamaah mengambil miqot untuk niat ihram di Masjid Bir Ali. Jamaah diharapkan sudah mengenakan kain ihram sejak di pemondokan di Madinah.

Sementara pemberangkatan jamaah  haji gelombang pertama yang diarahkan ke Bandara Madinah diperkirakan tuntas pada 14 September 2014. Semua jamaah gelombang pertama dijadwalkan sudah berada di Kota Makkah pada akhir bulan ini, atau 28 September 2014. Tanggal itu juga merupakan jadwal terakhir pemberangkatan jamaah  dari negaranya masing-masing sebelum pelaksanaan Wukuf di Arafah.

Sementara pemberangkatan jamaah haji gelombang kedua mulai 15 September dari Tanah Air ke Arab Saudi. Mereka akan langsung mengarah ke Makkah setibanya mendarat di Bandara International King Abdul Aziz, Jeddah. Sebanyak 116 penginapan disiapkan di Makkah untuk menampung jamaah haji. Dari jumlah tersebut  70 penginapan minimal setara hotel berbintang tiga, lainnya apartemen.

Mengingat jarak yang cukup jauh antara Madinah dan Makkah, Kepala Balai Pengobatan Haji Indonesia dr Agus Widyatmoko SpPD, mengimbau kepada jamaah agar mengonsumsi air minimal satu liter atau tiga botol kecil yang isinya 330 mililiter per botol selama perjalanan. ''Biasanya jamaah haji Indonesia itu takut minum banyak karena mereka khawatir akan sering buang air kecil. Padahal, sebetulnya buang air kecil di perjalanan tidak masalah karena di bus ada toilet," ujarnya. 

Justru, kata dia, kalau mereka kurang minum, bisa mengakibatkan dehidarasi. Selanjutnya, bagi jamaah haji yang sudah memiliki penyakit sejak dari Indonesia jangan lupa minum obat-obatan yang rutin dikonsumsi. Untuk menambah stamina, jamaah haji bisa makan kurma. Selama di Masjidil Haram, dia berpesan kepada para jamaah haji agar banyak-banyak minum air zam-zam  dan membawa kurma.

rep:neni ridarineni/antara ed: teguh firmansyah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement