Sabtu 30 Aug 2014 12:30 WIB

Misi Rosetta Ungkap Rahasia Komet Lima Lokasi Pendaratan Disiapkan

Red: operator

Pada 6 Agustus 2014, wahana antariksa tak berawak Rosetta mencapai target yang dituju setelah menempuh perjalanan selama 10 tahun, lima bulan, dan empat hari. Pesawat antariksa milik Badan Antariksa Eropa (ESA) ini telah berada di jalur orbit Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko.

Direktur Jenderal ESA Jean-Jacques Dordain mengungkapkan, Rosetta telah mengelilingi Matahari lima kali dan menempuh jarak lebih dari 6,4 miliar kilometer agar berjarak 100 kilometer saja dari Komet 67P. Kini, pusat pengendali Rosetta sedang menyiapkan pendaratan kendaraan penjelajah Philae ke komet tersebut.

Manajer misi pendaratan di German Aerospace Center (DLR) Stephan Ulamec mengatakan, lima lokasi telah ditandai bakal menjadi tempat pendaratan Philae."Ini kali pertama lokasi pendaratan komet telah ditentukan," kata Ulamec, seperti dikutip CBS News, Kamis (27/8).

 

 

 

 

 

 

 

 

Foto:Reuters

Pusat pengendali Pesawat antariksa Rosetta di darmstadt, Jerman, milik Badan Antariksa Eropa (ESA).

 

Tim pakar memilih lima lokasi itu karena mengalami siang hari setiap enam jam. Lokasinya juga cukup datar untuk memudahkan pendaratan Philae, selain pula agar mudah berkomunikasi dengan Rosetta.

Menurut Ulamec, Philae membutuhkan sinar matahari untuk mengisi ulang baterai nya yang memiliki masa hidup 64 jam.

Selain itu, terlalu banyak mendapatkan sinar matahari bisa membuat panas Philae.

"Komet ini sangat berbeda dengan yang pernah kita lihat sebelumnya," kata Kepala Ilmuwan Pendaratan Philae, Jean-Pierre Bibring. "Lima lokasi itu pilihan terbaik untuk meneliti komposisi, struktur internal, dan aktivitas komet."

Berdasarkan pernyataan ESA, lokasi pendaratan A berada di bagian terbesar tubuh komet. "ESA sedang meneliti apakah

permukaan di sana berbahaya bagi Philae," tulis ESA. Lokasi B berada di bagian dalam daerah yang mirip kawah.

Permukaannya datar dan tampaknya cukup aman menjadi tem pat mendarat. Lokasi C berada di bagian terbesar badan komet yang mendapatkan pencahayaan terbanyak. "Ilmuwan ma sih meneliti apakah tekanan, tebing, dan material yang menyala terang bisa membahayakan Philae," tulis ESA.

Lokasi I berada di permukaan datar yang agak sempit dengan sejumlah permukaannya ka sar. Pencahayaan di lokasi ini cukup baik. Sedangkan, lokasi J serupa dengan lokasi I, hanya berada di bagian kepala komet yang lebih kecil.

Menurut Bibring, ilmuwan mesti mengumpulkan lebih banyak data sebelum memutuskan lokasi pendaratan Philae. ESA masih mempunyai waktu hingga 14 September 2014 karena waktu pendaratan dijadwalkan pada 11 November.

Dengan menggendong tiga instrumen milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Rosetta menjadi wahana antariksa perta ma buatan manusia yang berada dalam jarak terdekat dengan Komet 67P. Posisi komet maupun Rosetta pada pekan lalu berjarak sekitar 411 juta kilometer dari Bumi. Jika Anda susah membayang kan, jarak ini sama dengan kurang lebih 10.106 kali keliling Bumi. Sekali mengelilingi Bumi, Anda menempuh jarak 40.073,83 kilometer. Jadi, setelah mengelilingi Bumi sebanyak 10.106 kali, sampailah Anda di komet itu.

Ilmuwan Amerika Serikat me lengkapi sejumlah instrumen non-AS di dalam wahana antarik sa Rosetta. Mereka terlibat dalam kolaborasi menciptakan tujuh dari 21 perangkat yang dibuat. Deep Space Network milik NASA mendukung penuh Ground Station Network milik ESA yang digunakan untuk mengendalikan wahana Rosetta.

Rosetta diluncurkan pada Maret 2004. Wahana ini digendong roket Ariane dan ketika ber ada di ketinggian tertentu, Ro setta dilepas dari roket untuk kemudian memulai pengelanaan ruang angkasa.

Rosetta melakukan sejumlah manuver untuk bisa mendekati Komet 67P. Dalam salah satu manuvernya, Rosetta memanfaatkan gaya gravitasi Bumi dan Mars untuk mempercepat akselerasi. Bayangkan anak-anak bermain bandulan, makin cepat mengayun, makin kencang kecepatan sang anak.

Pemanfaatan gaya gravitasi ini untuk menghemat energi pesawat. Termasuk dengan memati kan mesin pendorong sehingga berada dalam keadaan hibernasi. Mesin pendorong Rosetta diaktifkan kembali pada Januari 2014 setelah sempat tidak dinyalakan selama 957 hari atau sekitar 31 bulan.

Selama dua bulan terakhir, Rosetta melakukan sejumlah manuver untuk memperlambat lajunya yang memiliki kecepatan hingga 55 ribu kilometer per jam. Kecepatan Rosetta diatur agar bergerak pelan di samping Ko met 67P dengan kecepatan relatif terhadap komet 3,6 kilometer per jam. Pesawat akan bergerak beriringan dengan komet hingga 15 bulan kedepan. Mesin pendorong dinyalakan setiap beberapa hari sekali untuk menjaga agar garis edarnya terjaga di sekitar komet.

"Fase ini yang paling kompleks dan lintasan paling eksotik yang pernah kami lihat," kata Pre siden Badan Antariksa Prancis CNES, Jean-Yves Le Gall. Pada jarak 550 juta kilometer dari Bumi, pesan yang dikirim ke Rosetta membutuhkan 22 menit.

Terdiri atas wahana pengorbit dan pendarat, tujuan Rosetta mendekati Komet 67P/Churyumov-Gerasimenko untuk mempelajari objek tersebut dalam jarak dekat yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang sejarah manusia. Tujuan lainnya, mendaratkan kendaraan di inti komet pada November 2014 dan melacak perubahan di komet sewaktu mendekati Matahari.

Menurut ilmuwan proyek Rosetta dari Pusat Sains dan Teknologi ESA di Noordwijk, Belanda, Matt Taylor, seperti dilansir dari BBC, misi paling ambisius adalah mendaratkan kendaraan penjelajah Philae ke permukaan komet. Philae dilengkapi alat semacam tombak yang menjadi jangkar. Philae juga membawa sejumlah eksperimen, termasuk perangkat untuk mengebor.

Semakin mendekat ke Matahari, Komet 67P akan makin hangat sehingga selubung gas dan debu atau koma mulai terbentuk. "Kami me miliki bukti gas di koma, at mosfer terluar komet, yang ter buat dari debu dan gas," kata Taylor.

Bagaimana Komet 67P menge lilingi Matahari? Komet ini memiliki orbit elips, yang artinya tidak benar-benar bulat seperti bola sepak. Sekali mengelilingi Ma tahari, komet ini membutuhkan waktu 6,5 tahun. Bandingkan dengan Bumi yang memerlukan rata-rata 365 hari (satu ta hun) untuk satu kali mengelilingi Matahari.

Dengan orbitnya yang berben tuk elips, titik terjauh komet ini berada di luar garis edar Jupiter. Sedangkan, titik terdekatnya dengan Matahari berada di antara orbit Mars dan Bumi.

Pekan lalu, Rosetta berjarak se kitar 100 kilometer dari per mukaan Komet 67P. Dalam enam pekan ke depan, Rosetta akan melakukan manuver lintasan hiperbolik di depan laju komet.

Untuk menjalankan misi pen daratan Philae, Rosetta akan mendekatkan diri dengan komet hingga berjarak sekitar 30 kilometer. Komet 67P berukuran 3 x 5 kilometer. Komet ini diklasifikasikan sebagai komet berdebu.

Puncak produksi debu pada 2002/2003 rata-rata mencapai 60 kilogram per detik. Pun cak produksi debu pada 1982/1983 rata-rata mencapai 220 kilogram per detik. ed:nur hasan murtiaji

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement