Kamis 21 Aug 2014 17:30 WIB

Israel Kembali Serang Gaza, 19 Tewas

Red:

GAZA -- Militer Israel kembali menyerang wilayah Gaza setelah masa gencatan senjata berakhir, Selasa (19/8). Apalagi, perundingan di Kairo, Mesir, tidak menghasilkan kesepakatan apa pun.

Jet tempur Israel diberitakan Reuters melancarkan 80 kali serangan bom. Di antara target yang menjadi sasaran adalah markas pemimpin Hamas.

Akibat serangan terhadap sedikitnya 10 lokasi, 19 warga Gaza, di antaranya enam anak-anak tewas. Dalam serangan terbaru, istri dan bayi laki-laki dari pemimpin Hamas Mohammad Deif dilaporkan ikut menjadi korban tewas.

Bom menghantam rumah Deif dan menewaskan tiga anggota keluarganya. Hamas membenarkan serangan itu dan menyebut 19 orang tewas, sedangkan Deif dilaporkan selamat. "Kalau tidak ada laporan intelijen bahwa Deif di dalam rumah itu, kami pasti tidak akan mengebomnya," kilah Menteri Sains Yaakov Perry kepada Army Radio.

Deif adalah salah satu pemimpin militer Hamas yang diincar Israel sejak pertengahan 1990-an. Israel menuding Deif bertanggung jawab atas puluhan korban yang tewas akibat serangkaian aksi bom bunuh diri. "Kami akan terus memburu pemimpin Hamas," kata Menteri Kepolisian Israel Yitzhak Aharonovitch, Rabu (20/8).

Pasukan Hamas merespons pengeboman itu dengan meluncurkan seratusan roket ke arah Tel Aviv dan Yerusalem. Namun, roket-roket itu dapat diredam oleh sistem antimisil Iron Dome sehingga tak ada korban tewas dari kubu Israel. "Serangan yang dilancarkan Israel kali ini hanya bertujuan untuk menyabotase perundingan di Kairo," ujar juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri kepada AFP, Selasa (19/8).

Serangan Israel pada Selasa (19/8) mengakhiri gencatan senjata 10 hari atau yang terlama sejak militer Zionis menggempur Gaza pada 8 Juli lalu. Perundingan antara delegasi Palestina dan Israel yang dimediasi Mesir pada akhir pekan lalu sempat diklaim mendekati kesepakatan akhir soal gencatan senjata permanen. Namun, Israel terus mengulur-ulur waktu, khususnya ketika membahas tuntutan utama dari delegasi Palestina mengenai pencabutan blokade atas Gaza.

Menurut seorang pejabat Kementerian Kesehatan Gaza, lima anak ikut menjadi korban tewas dalam lima serangan udara terpisah yang dilancarkan Israel, Selasa. Kementerian Kesehatan menyatakan, sepanjang enam pekan agresi Israel, sudah 2.036 warga Gaza tewas, kebanyakan adalah warga sipil. Israel mengklaim telah membunuh ratusan pejuang Palestina. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, telah mengungsikan 425 ribu warga Gaza.

Perundingan Kairo

Perundingan selama sembilan jam antara Palestina dan Israel pada Selasa (19/8) malam berakhir tanpa kesepakatan. Tidak ada satu pun kemajuan dalam perundingan yang bertujuan untuk mengakhiri pertempuran di Gaza itu.

Delegasi Palestina mengatakan, pihaknya telah mengajukan tuntutan baru untuk Israel sebagai syarat gencatan senjata permanen. Namun, Israel mengulur-ulur waktu perundingan gencatan senjata.

"Israel terus memaksakan tuntutan yang mereka inginkan. Kami hanya memiliki waktu lima jam ke depan untuk menerima respons Israel sehingga kami dapat menentukan langkah berikutnya," ujar Kepala Delegasi Palestina Azzam Al-Ahmad, dilansir Maan News, Selasa.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas berencana berkunjung ke Doha, Qatar. Abbas pergi ke Doha untuk mengadakan pembicaraan dengan amir Qatar Syaikh Tamim bin Hamad al Thani dan pemimpin Hamas yang berada di pengasingan, Khaled Meshaal. Duta Besar Palestina di Qatar, Monir Ghannam, mengungkapkan rencana kunjungan itu seperti dilansir Maan News, Rabu (20/8).

Pada Kamis (21/8), Abbas akan mengumumkan perkembangan terakhir negosiasi di Kairo. Menurut Ghannam, perjalanan Abbas ke Qatar adalah sebagai bagian dari komunikasi para pemimpin Palestina dengan semua pihak yang berkepentingan dalam konflik Palestina-Israel. n c66/c73/c91 ed: andri saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement