Senin 21 Jul 2014 16:00 WIB

Tetap Jaga Persaudaraan

Red:
Buka Bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(tengah) duduk bersama calon presiden Prabowo Subianto(kiri) dan Joko Widodo di Istana Negara,Jakarta,Ahad(20/7).
Buka Bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono(tengah) duduk bersama calon presiden Prabowo Subianto(kiri) dan Joko Widodo di Istana Negara,Jakarta,Ahad(20/7).

JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali menyatakan keinginannya agar Pemilu Presiden (Pilpres) 2014 berjalan aman dan demokratis. Dalam acara acara silaturahim dan buka puasa bersama dengan para pimpinan lembaga negara, pada Ahad (20/7), SBY menyatakan keinginannya agar kedua calon presiden dan wakil presiden bisa tetap bersaudara pascapengumuman hasil pilpres oleh KPU pada 22 Juli.

"Saya ingin ungkapkan sebuah hadis. Dikatakan bahwa Rasul SAW senantiasa memperingatkan umat Islam agar menjauhi prasangka buruk. Prasangka buruk ini insya Allah sirna kalau kita kerap bersilaturahim dan selalu menjalin persaudaraan dan kebersamaan," kata SBY, di Istana Negara, Ahad (20/7).

Seusai mengutip hadis Nabi itu, SBY mengingatkan bahwa tidak mudah untuk menyatukan bangsa yang terpecah karena persoalan tertentu, misalnya pilpres. Alasannya, ia meyakini ada harga yang harus dibayar sangat mahal oleh bangsa dan negara jika terjadi perpecahan. "Di berbagai kesempatan, saya mengatakan bahwa persatuan persaudaraan dan kebersamaan kita sebagai bangsa itu sungguh penting," kata SBY.

Indonesia, lanjutnya, seharusnya sudah bisa memetik pelajaran dari kondisi politik di negara-negara lain di dunia. Karena itu, ia mengingatkan agar kedua capres benar-benar mementingkan persatuan dan menjaga silaturahim di antara keduanya. "Sekali lagi saya garis bawahi, selalu jaga tali silaturahim dan tidak memutusnya. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara untuk selalu menjalin komunikasi, persatuan, dan kebersamaan."

Dalam acara itu, SBY duduk di meja utama. Ia menjadi penengah di antara kedua capres. Sebelah kanannya, capres nomor urut satu, Prabowo Subianto. Sementara, capres nomor urut dua, Joko Widodo (Jokowi), duduk di sebelah kiri SBY. Di meja utama itu juga duduk Ketua MPR Sidharto Danusubroto, Ketua DPD Irman Gusman, cawapres Jusuf Kalla (JK) dan Hatta Rajasa, Wakil Presiden Boediono, Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali, dan Ketua DPR Marzuki Alie.

Di meja utama itu, semuanya kompak menggunakan batik lengan panjang kecuali Prabowo yang menggunakan baju putih lengan panjang. Semuanya pun mengenakan peci hitam. Ada delapan meja bundar yang disiapkan. Meja tersebut diisi oleh para pimpinan lembaga negara dan beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.

Acara yang semula dijadwalkan pukul 17.00 WIB harus mundur menjadi 17.15 WIB. Cawapres nomor urut satu, Hatta Rajasa, datang paling awal ke kompleks Istana Kepresidenan. Kemudian disusul oleh pasangan nomor urut dua, Jokowi dan JK.

Ketiganya, langsung masuk ke Istana Negara. Tanpa canggung, Hatta dan JK langsung berbaur dengan para menteri dan para pejabat negara yang hadir. Mereka bertegur sapa dan saling tertawa menanyakan kabar masing-masing. Sedangkan, Jokowi tampak tegang dan kikuk bersalaman dengan para pejabat negara.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampak memandangi dari kejauhan sambil tersenyum melihat para pejabat dan pasangan capres saling bertegur sapa. Tak lama, mereka pun duduk di kursinya masing-masing. Namun, kursi di sebelah kanan Presiden SBY tampak kosong. Calon Presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, belum tiba di Istana Negara. Ternyata, Prabowo datang paling akhir. Ia datang ketika acara sudah dimulai. Dengan sedikit tergesa, ia datang dan langsung menuju meja utama.

Seusai acara, kepada wartawan, Prabowo kembali menegaskan keinginannya agar pemungutan suara ulang dalam Pilpres 2014 dilaksanakan. "Iya, benar. Sesuai dengan rekomendasi Bawaslu," ujar Prabowo. Menurut Prabowo, pengulangan pemungutan suara harus dilaksanakan KPU di sejumlah daerah, tidak hanya di DKI Jakarta, melainkan juga di Jawa Timur. "Kita lihat.  Lebih lanjut, menjelang pengumuman hasil rekapitulasi nasional 22 Juli."

Adapun Jokowi mengaku dirinya tidak membicarakan hal-hal serius saat menghadiri acara buka puasa bersama Presiden SBY. Jokowi mengatakan, selama acara, mereka hanya mengobrol soal makanan. "Tadi kami buka bersama, alhamdulillah makannya enak. Tadi ngobrol soal nasi kapau, soto bangkong, ada kolak juga," ujar Jokowi.

Selain berbincang soal makanan, capres nomor urut dua tersebut mengaku ia dan SBY juga membicarakan soal sepak bola dan peristiwa jatuhnya pesawat Malaysia Airlines.

Jokowi mengaku, selama acara buka puasa, ia juga sempat berbincang dengan Prabowo. Menurut Jokowi, ia juga hanya berbicara ringan seputar makanan dengan mantan danjen Kopassus tersebut. "Benar, saya ngomong apa adanya kok," kata Jokowi menegaskan. rep:esthi maharani/halimatus sa'diyah  ed: andri saubani

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement