Kamis 22 May 2014 13:09 WIB

Nasdem Buka Pintu untuk Kader Golkar

Red:

oleh:Muhammad Akbar Wijaya/Wahyu Syahputra/c57--JAKARTA -- Partai Nasional Demokrat (Nasdem) membuka pintu untuk kader Partai Golkar yang terancam sanksi pemecatan lantaran mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) dalam Pilpres 2014. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyatakan, setiap orang memiliki hak untuk menyatakan dan mempertahankan sikap politik.

“Kalau mereka bosan di tempat itu dan ingin pindah, maka saya memahami,” kata Surya di kantor DPP Nasdem, Jakarta, Rabu (21/5). Surya memercayai, dukungan kader Golkar untuk pasangan Jokowi-JK akan terus meningkat karena JK merupakan tokoh senior Golkar.

Namun, Surya masih berharap Golkar bisa menjaga soliditas internal partai. Sebagai partai dengan jam terbang politik yang tinggi, kekuatan Golkar berada di tataran soliditas kader.

Ketua Dewan Pertimbangan Golkar Akbar Tandjung mengatakan, DPP Partai Golkar harus memberi tahu kader yang tak mematuhi hasil rapimnas. “Tapi, kalau masih juga, kita serahkan ke DPP untuk melihat derajat kualitas kesalahannya untuk menjatuhkan sanksi,” ujar Akbar menegaskan.

Sebanyak 23 tokoh Golkar kemarin berkumpul di salah satu hotel di Jakarta membahas isu pemecatan bagi kader yang //mbalelo// dari instruksi DPP. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono yang ikut hadir pada pertemuan itu menyatakan, ancaman pemecatan tidak pas bagi partai sebesar Golkar. “Sudah saatnya untuk mempertanyakan menurunnya nilai demokrasi, padahal hanya perbedaan pilihan,” kata Agung.

Menurut Agung, DPP seharusnya merangkul kader yang memilih mendukung calon lain ketimbang yang resmi didukung, yakni pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Salah satu pendukung Jokowi-JK adalah Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI), forum kader muda Golkar. “Nah, yang seperti itu dirangkul saja. Saya kira lebih baik dan supaya lebih solid, juga untuk membangun citra positif di publik,” kata Agung.

Agung telah memprediksi akan adanya perpecahan di internal Golkar. Perpecahan menguat setelah Ketua Umum Aburizal Bakrie menyatakan dukungan untuk pasangan Prabowo-Hatta tanpa disertai penjelasan yang memadai kepada kader.

Politisi Golkar Nusron Wahid, kemarin, menghadiri Rapat Koordinasi Tim Pemenangan Gabungan Jokowi-JK di kantor Sekretariat DPP Partai Nasdem. Sikapnya mendukung Jusuf Kalla bukan sebagai kader Golkar, melainkan lebih pada sikap pribadi. “Kalau saya dukung JK karena dia banyak berkomitmen dengan NU. Ya sudah, itu saja,” kata Nusron.

JK menyampaikan terima kasih atas dukungan sebagian kader serta fungsionaris Golkar. JK menyampaikan hal itu dalam Rapat Koordinasi Tim Pemenangan Gabungan Jokowi-JK. ed: andri saubani

sumber : http://pusatdata.republika.co.id/detail.asp?id=737496
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement