Panggung di JiExpo Kemayoran, Jakarta, itu dibuat akrab dengan penonton. Dengan konsep memutar, penonton pun dapat menyaksikan pertunjukan dari berbagai sisi. Antusiasme musisi di atas panggung pun terhampar tanpa sekat. Malam itu, mereka beramai-ramai menyaksikan kepiawaian si bocah ajaib Joey Alexander menarikan jemarinya di atas tuts piano.
Bersama pemain drum Jeff "Tain" Watts serta contrabass yang dimainkan oleh Dan Chmielinski, Joey menghadirkan persembahan bernama Joey Alexander Live in Concert belum lama ini.
Boleh dibilang inilah konser pulang kampung Joey setelah namanya mulai dikenal publik Indonesia sejak masuk nominasi dan tampil dalam ajang Grammy Awards. Bocah berusia 12 tahun itu mempersembahkan karya-karyanya yang masuk dalam dua nominasi Grammy Award 2016.
Tampil di atas panggung sederhana yang didekorasi simpel dengan sebuah pohon buatan dan lampu ruangan yang berada di samping piano Joey, konser tersebut dimulai dengan perkenalan dengan sosok Joey. "Momen saat Joey memainkan 'City Light' hanya 90 detik di Grammy dan waktu singkat itu membuat musisi dunia standing ovation," kata pembawa acara konser Najwa Shihab.
Diiringi gemuruh tepuk tangan serta siulan penonton, Joey yang tampil dengan setelan jas berwarna hitam memulai konser dengan "Giant Steps" dan "My Favorite Things" dari album perdananya berjudul My Favorite Things.
Rupanya Joey tidak hanya membawakan lagu-lagu dalam album perdananya. Dia pun membawakan lagu daerah DKI Jakarta "Kicir-Kicir" sebagai penuntas janji. Ketika dia dinominasikan dan mendapatkan kesempatan menjadi salah satu pengisi acara Grammy Award, dia sempat di-mention Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk membawakan lagu "Kicir-Kicir."
Pada konser kali ini, dia mencoba menepati janjinya. "Saya cuma bayangkan kalau lagu Jakarta tempo dulu kayak 'Kicir-Kicir' dibawakan Joey seperti apa," kata Ahok, sapaan Gubernur DKI Jakarta itu, saat diminta tampil di panggung konser.
Ketika ditanyakan kesediaan untuk membawakan lagu "Kicir-Kicir", Joey mantap menjawab, "For sure." Seketika itu tampil pula Dira Sugandi dan Barry Likumahuwa untuk mendampingi Joey. Mereka berkolaborasi menggarap lagu "Kicir-Kicir" dengan cita rasa yang berbeda.
Setelah berjalan sekitar dua jam dengan jeda 15 menit, konser pun berakhir. Sekitar 10 lagu ia bawakan dalam konser malam ini kebanyakan berasal dari album perdana My Favorite Things.
Tepuk tangan yang membahana seolah memberikan selamat atas totalitas seorang Joey ketika memutuskan mendedikasikan hidupnya untuk musik. Bahkan, Joey juga mengaku sudah menyukai musik sejak dalam kandungan dan mulai bermain piano pada usia enam tahun. "Musik sudah memilih saya. Saya tidak tahu harus melakukan apa tanpa musik," kata Joey. c27/antara, ed: Endah Hapsari
***
Musikus Muda, Bukan Cilik
Pembawa acara konser Najwa Shihab menyebutkan Joey Alexander sebagai sosok musisi muda, bukan musisi cilik. Dia pun dikatakan tidak ingin disebut genius atau ajaib, tapi lebih suka disebut sebagai seorang musisi jazz. Menjawab berbagai pertanyaan pembawa acara, Joey Alexander turut berkomentar. Dia terdengar kesulitan menggunakan bahasa Indonesia yang mungkin sudah jarang digunakan.
Dengan susah payah dia mencoba merangkai kata yang sudah jarang diucapkan. Suaranya pun terdengar ragu-ragu dan bercampur bahasa Inggris. Tidak dimungkiri Joey besar di Negeri Paman Sam sehingga bahasa Indonesianya pun terdengar kurang jelas.
"Thank you very much Tain and Dan and thanks for everyone, saya seneng banget di sini, like di Indonesia," kata musisi muda ini. Joey tidak henti-hentinya berterima kasih pada penonton yang hadir. Dia terlihat puas mendapatkan apresiasi positif yang terlihat dari ramainya penonton yang memenuhi bangku yang sudah disediakan.
Bagaimana rasanya konser di kampung halaman? "Sebagai musisi ini nggak seperti kerja, tapi always have fun," ujar Joey dengan senyum lebar di wajahnya. c27, ed: Endah Hapsari
Ikuti Whatsapp Channel Republika
