Selasa 03 May 2016 17:00 WIB

Memahami Dunia Bisnis Lewat Kompetisi

Red:

Sebelum memasuki dunia kerja, tahukah kamu sebenarnya bagaimana seluk-beluk dunia yang bakal kamu geluti itu? Apalagi, ketika gaung persaingan kerja begitu kencang saat pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) berlaku sekarang ini.

Director of Fundraising and Student Recruitment Putera Sampoerna Foundation (PSF) Ari Kunwidodo mengatakan, kehadiran era MEA pun membuat kita harus mampu bersaing dengan tenaga kerja asing. Sebab, pasar bebas ASEAN tidak hanya membuka bebas arus perdagangan barang dan jasa, tapi juga pasar tenaga kerja profesional.

Agar lebih mudah memahami dunia kerja, peta persaingan bisnis, hingga pasar, ada kompetisi menarik yang diselenggarakan HSBC Indonesia yang diberi nama HSBC Business Case Competition 2016. Kompetisi ini akan menantang mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia untuk menganalisis beragam kasus bisnis dari perusahaan-perusahaan kelas dunia. "Mereka bisa memberikan gagasan orisinalnya secara tajam, komprehensif, berani, dan percaya diri," ujar Head of Corporate Sustainability HSBC Indonesia Nuni Sutiyoko.

Peserta akan saling berkompetisi satu sama lain di depan dewan juri yang terdiri dari para pelaku bisnis profesional. Masing-masing tim diberikan waktu 2,5 jam untuk menganalisis kasus bisnis yang diberikan untuk kemudian memberikan rekomendasi solusi. "Selanjutnya tim peserta diberikan waktu untuk mempresentasikan analisis dan rekomendasinya di hari yang sama selama 25 menit dalam bahasa Inggris," kata dia.

Ia mengemukakan, kompetisi tahunan ini akan menjadi pelengkap dari kurikulum yang diberikan di perguruan tinggi agar mahasiswa dapat merumuskan solusi bisnis secara analitis. Peserta dapat membangun wawasan bisnis global sekaligus mengasah ketajaman intuisi dan daya analisis sebagai calon tenaga profesional. "Kami memakai business case dari Asia Research Institutes, mengenai kasus-kasus bisnis yang nyata dan terjadi di banyak perusahaan di dunia," ungkap Nuni.

Menurut Carissa Geneviene Gunawan, pemenang HSBC Business Case Competition 2015 dari Universitas Bina Nusantara, kompetisi analisis kasus bisnis sangat diperlukan oleh mahasiswa untuk bisa lebih memahami kompleksitas dunia bisnis. Ia dilatih untuk membaca dan menganalisis kasus dengan cepat tanpa diperbolehkan mencari informasi melalui internet. "Setiap melihat presentasi analisis kasus bisnis dari orang lain, kita bisa memperoleh pengetahuan dan ide baru," kata dia.

Ia menuturkan, dengan melibatkan sektor swasta dalam mengembangkan kualitas mahasiswa, mereka diberi kesempatan untuk menambah wawasan dan pengalaman langsung dari praktisi. Dengan begitu, kita dapat terus memperbarui ilmu pengetahuan dari pelaku-pelaku bisnis.

Carissa juga semakin meyakini penguasaan bahasa Inggris di kalangan anak muda menjadi salah satu kebutuhan penting. Kemampuan berbahasa Inggris, tambah dia, bisa memperluas jaringan bisnis hingga ke skala internasional.

Tahun ini, 13 perguruan tinggi terkemuka berlomba meraih posisi tim terbaik. Mereka itulah yang akan mewakili Indonesia di ajang kompetisi HSBC Business Case tingkat dunia di Hong Kong pada Juni mendatang. Menarik, bukan? rep: Fira Nursya'bani ed: Endah Hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement