Senin 30 Nov 2015 13:00 WIB

Isi Waktu Senggang dengan Film Jepang

Red:

Mau santai di akhir pekan? Menonton film di bioskop boleh dibilang menjadi alternatif menarik. Kalau kamu mulai bosan dengan dominasi film-film Hollywood, ada tawaran menarik dari Jepang.

Bekerja sama dengan Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, untuk pertama kalinya akan diadakan pemutaran film Jepang di Jakarta. Lantaran hubungan Indonesia dan Jepang yang sudah terjalin selama lebih 50 tahun dan jumlah penggemar kebudayaan Jepang di Indonesia cukup banyak, maka acara tersebut dibuat.

Menggandeng bioskop CGVBlitz, pemutaran film tersebut akan meramaikan pilihan film di Indonesia selain film-film dari Hollywood.

Dengan tajuk "Nikmati Film Jepang Terkini! Pekan Film dan Animasi Jepang Terbesar di Indonesia 2015", Japanese Film Festival (JFF) yang telah digelar di Jakarta mulai 26 November siap memutar 30 karya film dan animasi Jepang hingga 1 Desember mendatang.

"Di acara itu akan ditayangkan program khusus yang tergabung dari film live action hingga film animasi yang belum pernah diputar di Jakarta," kata Kepala Agency Cultural Affairs Government of Japan, Aoyagi Masanori, dalam konferensi pers di Blitz Grand Indonesia.

Tawaran menarik ini disambut hangat oleh Hilman Dhannysworo Utomo (20 tahun). Pria yang kerap disapa Denis ini mengaku sangat menggemari film-film Jepang, terutama untuk animasi dan live action-nya.

Penggemar anime Jepang ini mengaku menyukai kekhasan film Jepang. "Karakternya itu beragam dan ceritanya juga banyak jadi nggak bikin bosan," ungkap Denis.

Karena sejak kecil terbiasa menikmati anime Jepang, dia ingin selalu menonton filmnya hingga saat ini. Untuk itu, ia juga tertarik menonton film Jepang dengan genre live action, terlebih jika film tersebut diadaptasi dari film animasinya.

Ketertarikan Denis muncul karena ingin melihat bagaimana film anime yang ia suka bisa diperankan dengan manusia. "Biasanya anime yang dibikinin live action-nya itu bagus-bagus makanya selalu ditunggu-tunggu," tutur Denis.

Sebagai orang Indonesia, Denis juga selalu menanti film-film Jepang yang sangat ia suka. Untuk film live action, Denis ingin menonton film berjudul Anohana dan anime yang masih ditunda penayangannya, yaitu No Game No Live dan Overlord.

Sayangnya, kata Denis, publikasi film Jepang di Indonesia terbilang minim. "Padahal pemberitahuan penting banget. Mungkin dikiranya kebanyakan orang Indonesia penggemar film buatan Eropa atau Amerika," ungkap Denis.

JFF yang digelar di Indonesia merupakan acara yang diselenggarakan untuk ke-12 kalinya. Sebelumnya, acara tersebut sudah digelar di banyak negara, seperti Korea, Cina, India, Turki, dan Vietnam sejak 2004 silam.

Pada penyelenggaraannya di Jakarta, dari total 30 film akan diputar 11 film panjang dan 19 film pendek. "Film pembukanya adalah film drama tempo dulu berjudul A Samurai Chronicle," kata Masanori.

Rentetan film lainnya untuk film live action, seperti The Karisma Thing, The Great Passage, The Complex, dan lainnya. Lalu untuk film animasi, seperti The Tale of Princess Kaguya, Giovanni's Island, Tamako Love Story, dan masih banyak lagi. Sementara untuk animasi pendek, pilihan ada Fully Cooked for You, Pamon, A Place to Name, dan lain-lain.

Di samping pemutaran film, juga akan diselenggarakan forum diskusi bersama para kreator animasi Jepang dan insan film Indonesia. Dalam diskusi yang bertema "Beyond Anime", akan dihadirkan panelis dari Indonesia, yaitu animator Andi Martin dan pendiri HelloMotion Academy Wahyu Aditya. Sementara dari Jepang, akan menghadirkan sutradara Pocker Mizue Mirai, sutradara Boundery Line Nakata Ayaka, dan produser Golden Time Matsumoto Emi.

Untuk menikmati festival film Jepang tersebut, para penonton sudah bisa membeli tiketnya sejak 20 November 2015. Pembelian tiket seharga Rp 20 ribu bisa diperoleh langsung di bioskop CGVBlitz atau melalui online di www.cgvblitz.com.

N c32 ed: endah hapsari

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement